Revitalisasi Pasar Banyuasri Dihantui Fluktuasi Dollar
SINGARAJA, NusaBali
Proses pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri, hingga Senin (30/3) kemarin masih berlangsung.
Ratusan buruh bangunan masih berkutat dengan jam kerja mereka seperti biasanya. Hanya saja di tengah penyebaran virus Corona, revitalisasi pasar dihantui oleh fluktuasi harga bahan bangunan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) I Putu Adiptha Ekaputra, dihubungi via telepon Senin (30/3) kemarin mengatakan sejauh ini pengerjaan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri masih berlangsung sebagaimana mestinya. Pekerja proyek belum mengurangi waktu bekerja atau pembatasan jumlah pekerja. “Kalau jam kerja masih normal semuanya. Sebanyak 250 orang pekerja juga masih bekerja sebagaimana biasa. Proyek kami optimis lanjut terus, mudah-mudahan tidak terpengaruh,” kata Adiptha yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas PUTR.
Hanya saja merebaknya virus Corona di dunia, memang dikhawatirkan akan berdampak pada pengiriman bahan bangunan. Terutama bahan bangunan yang dikirimkan dari luar Bali. Distribusi dan pengiriman ini dikhawatirkan akan berdampak dengan beberapa daerah sudah melakukan lockdown. Selain itu Adiptha mengakui tantangan terberatnya ada pada fluktuasi harga di situasi terkini. Apalagi beberapa bahan yang digunakan disebut Adiptha dibeli menggunakan mata uang dollar AS.
Jika sebelumnya dollar stabil di kisaran Rp 14.000, kini melesat menjadi kisaran Rp 16.000. “Dengan situasi Corona ini pasti terdampak, yang paling berat fluktuasi harga karena ada barang yang beli pakai dolar. Sedangkan sekarang harga dolar saat ini tinggi. Mudah-mudahan cepat berlalu sehingga bisa kembali normal lagi,” ucap Plt Adiptha.
Sementara itu progress proyek revitalisasi pasar Banyuasri sudah mencapai 30 persen. “Saat ini sudah plus 3 persen dari realisasi 30 persen sedangkan target 27 persen,” kata dia. Menurut Adiptha dari progress pengerjaan 30 persen sudah terlihat tiang-tiang pancang menjulang tinggi. Struktur pondasi bangunan bagian bawah juga sudah tuntas beserta kolom-kolom, bahkan pengerjaan tiang pancang di gedung inti sudah mulai merangkak ke lantai dua.
Sedangkan untuk mencapai target menyelesaikan proyek pembangunan hingga akhir Desember 2020 mendatang, Adiptha mengatakan belum ada rencana untuk menambah jumlah pekerja proyek maupun menambah waktu lembur. Karena sejauh ini untuk mencari tenaga kerja tambahan juga sulit. *k23
1
Komentar