Hari Ini, 4 PDP Dipindah ke RS Pratama Giri Emas
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak empat orang Pasien Dengan Pengawasan (PDP) yang masih dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng, akan dipindahkan Selasa (31/3) ini ke RS Pratama Giri Emas.
Pemindahan PDP ke rumah sakit fokus penanganan corona ini dilakukan setelah sarana prasarana di RS Pratama dinyatakan siap seluruhnya. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang sesuai dengan Pepres penanganan covid-19 terbaru dijabat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Senin (30/3), mengatakan pemindahan PDP ke RS Pratama Giri Emas untuk memudahkan isolasi terpusat. RS Pratama Giri Emas yang sudah dipersiapkan sejak ada kasus pertama muncul di Buleleng saat ini sudah disempurnakan dengan peralatan medis, standar ruangan isolasi khusus penyakit menular, SDM tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan pasien terindikasi corona.
“Besok (hari ini, red) akan disiapkan dua mobil ambulans yang akan diatur distribusinya memindahkan PDP dari RSUD Buleleng ke RS Pratama Giri Emas. Ini nanti pakai mobil khusus. Sopir dan tenaga kesehatannya pakai APD lengkap semua,” jelas dia.
Sedangkan ruang Lely di RSUD Buleleng yang sebelumnya dipakai ruang perawatan PDP kembali akan dibersihkan dengan standar pembersihan alat yang sebelumnya dapat berkontak langsung dengan pasien. Hanya saja Bupati Agus Suradnyana juga menjelaskan, ruang isolasi di RSUD Buleleng dapat kembali difungsikan sebagai ruang isolasi jika ada penambahan PDP baru dan di RS Pratama Giri Emas sudah penuh. “Ruang isolasi RSUD tetap akan di-standby-kan, jika kemungkinan ada penyebaran yang lebih berat kondisinya dari saat ini bisa dibawa ke RSUD,” imbuh dia.
Sementara itu dari keseluruhan empat PDP yang terdiri dari PDP 03, 06, 07, 08, dalam kondisi stabil. PDP 03 yang memasuki hari ke 14 menjalani isolasi di RSUD Buleleng kondisinya dinyatakan sangat stabil bahkan sudah tanpa gejala. “Satu tanpa gejala, satu orang masih demam dan batuk dan dua orang lagi masih batuk saja,” jelas Ketua GTPP Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Sedangkan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) masih berjumlah 4 orang yang memiliki kontak erat dengan PDP 06. Dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sejauh ini dari angka 618 orang berkurang menjadi 454 orang, karena ada 164 orang di antaranya sudah berakhir masa pantau 14 hari. Sebanyak 454 OTG yang tersisa terakumulasi dari 388 orang pekerja kapal pesiar, 38 orang TKI, 19 orang WNA, dan 9 orang WNI yang baru pulang dari luar negeri.
Sementara itu dengan jumlah OTG masih sangat banyak, GPTT Covid-19 Buleleng kembali mendapatkan bantuan 200 pcs rapid test dari Satgas Provinsi Bali. Meski demikian, jumlah itu masih dinyatakan kurang, karena jumlah OTG yang masih memerlukan pemantauan dan tes ulang rapid test masih sangat banyak.
Agus Suradnyana mengatakan sejauh sudah ada beberapa tawaran untuk bantuan alat untuk penanganan Covid-19 dari pihak ketiga, baik berupa Alat Pelindung Diri (APD) dari CSR perushaan swasta hingga Perusahaan Daerah (Perumda). Bantuan berupa dukungan material pertama kali diberikan oleh DPRD Buleleng dari hasil urunan anggota dengan nilai Rp 22,5 juta kepada RSUD Buleleng.
Selanjutnya Senin (30/3), disusul banyuan APD dari Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri yang difasilitasi seorang anggota DPRD Buleleng, Gede Suradnya. Hasil lobi politisi asal Desa Anturan, Kecamatan Buleleng yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Buleleng, mendatangkan 50 set APD lengkap untuk RSUD Buleleng. Puluhan set APD itu terdiri dari 50 pcs baju hazmat, 50 pasang sepatu boots, 50 pcs kacamata, masker N-95 sebanyak 50 pcs, dan sarung tangan isian 100 pcs sebanyak 2 kotak
Menurut Suradnya donasi yang difasilitasinya saat melihat kondisi APD di RSUD Buleleng sangat terbatas, terlebih akses untuk membelinya juga susah, meskipun sudah disiapkan untuk itu. “Prihatin juga kepada petugas medis RSUD Buleleng sebagai garda terdepan penanganna Covid-19 ini, akhirnya saya coba berkoordinasi dengan Ketua Yayasan BUMN hadir Untuk Negeri,” ungkap dia.
Kader Partai Gerindra ini juga tak sungkan menyatakan diri siap membantu kembali untuk memfasilitasi jika persediaan kembali menipis. Puluhan set APD tersebut diterima langsung oleh perwakilan RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha SpPD. Dokter Arya tak membantah jika kebutuhan APD tergolong tinggi, yang per harinya bisa habis dipakai 20 set. “Di ruang isolasi saja kami perlu 10-15 set APD per hari, belum di ruang terima dan pasien yang statusnya terduga wajib pakai APD,” ungkapnya saat menerima penyerahan bantuan simbolis di depan IGD RSUD Buleleng.
Sejauh ini di RSUD Buleleng masih tersedia 200 set APD bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD) jumlah itu jika dikalkulasikan dengan jumlah keperluan setiap hari hanya cukup untuk menangani pasien terindikasi Corona selama 10 hari, tanpa ada pasien baru masuk. Keterbatasan APD ini pun diharapkan RSUD Buleleng tetap ada bantuan dari donatur dengan memanfaatkan koneksi yang ada. *k23
1
Komentar