TPAD Sisir Anggaran Tak Terbatas Waktu
Semasih Corona Mewabah, Efisiensi Jalan Terus
DPRD Bali mendukung penuh penyisiran anggaran di OPD Pemprov Bali untuk penanganan Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Kebutuhan anggaran untuk penanganan wabah Covid-19 di Bali makin meningkat. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Bali pun memastikan akan menyisir anggaran untuk kebutuhan penanganan Covid-19 sampai waktu tak terbatas.
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dihubungi NusaBali, di Denpasar, Senin (30/3) malam, mengatakan untuk dana bencana Pemprov Bali memiliki cadangan sebesar Rp 15 miliar. Namun karena kebutuhan begitu banyak, Pemprov Bali harus mencarikan lagi anggarannya dengan pola menyisir 41 OPD di Pemprov Bali. "Akhirnya kita ambil keputusan melakukan penambahan dana untuk penanganan Covid-19 ini. Maka kita lakukan penyisiran di seluruh OPD. Diluar itu sejumlah program juga kita rasionalisasi. Yang tidak urgen ditunda dulu," ujar Dewa Indra.
Birokrat yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali ini menyebutkan, untuk saat ini masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan penyisiran. "OPD di Pemprov Bali semuanya melakukan efisiensi. Sesuai dengan arahan Presiden RI, dalam situasi penanganan Covid-19 ini maka pemerintah daerah wajib melakukan realokasi APBD. Ya kami sudah mulai di OPD," kata Dewa Indra.
Berapa ketemu angkanya hasil penyisiran? "Waduh kalau soal angka riil masih dihitung. Pokoknya penyisiran ini sampai penanganan virus Corona selesai. Sampai kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19 ini sudah tidak ada lagi. Kapan selesai kita tidak tahu ini. Mau masih kurang ya cari tambahan terus," ujar mantan Karo Keuangan Pemprov Bali ini.
Dewa Indra mengatakan, penyisiran anggaran saat ini dipergunakan untuk membantu RSUP Sanglah dan rumah sakit rujukan lainnya dalam penanganan Covid-19. Berapa yang sudah dihabiskan untuk penanganan Covid-19 hingga saat ini, Dewa Indra mengatakan belum bisa diungkapkan. "Nggak bisa kita kalkulasi. Penanganan dan penyisiran jalan terus. Yang jelas anggaran dana bencana sudah terpakai. Karena kurang makanya nyari tambahan," imbuhnya.
Yang jelas, kata Dewa Indra, sejumlah pos di OPD sudah mulai dipangkas. "Artinya yang tidak urgen sekarang kita pangkas. Perjalanan dinas sudah tidak ada ya itu kita ambil. Rapat di kantor untuk konsumsi makan dan minum sudah tidak ada lagi karena kerja dari rumah ya itu anggarannya kita ambil. Kumpulkan terus," ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama secara terpisah Senin malam mendukung penuh penyisiran anggaran di OPD Pemprov Bali untuk penanganan Covid-19. "Kalau memang anggaran bencana masih kurang ya kita sepakat untuk penyisiran di OPD. Kami di DPRD Bali sudah ketemu angka Rp 18 miliar," tegas politiisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti , Kabupaten Tabanan ini.
Ditegaskan Adi Wiryatama, DPRD Bali juga membackup penuh setiap kebijakan Pemprov Bali melalui Gubernur Bali Wayan Koster dalam penanggulangan virus Corona di Bali. "Kita berharap masyarakat dan stakeholder bersama-sama dan bersinergi membantu pemerintah dalam melawan Covid-19," tegas ayah Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, ini. *nat
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dihubungi NusaBali, di Denpasar, Senin (30/3) malam, mengatakan untuk dana bencana Pemprov Bali memiliki cadangan sebesar Rp 15 miliar. Namun karena kebutuhan begitu banyak, Pemprov Bali harus mencarikan lagi anggarannya dengan pola menyisir 41 OPD di Pemprov Bali. "Akhirnya kita ambil keputusan melakukan penambahan dana untuk penanganan Covid-19 ini. Maka kita lakukan penyisiran di seluruh OPD. Diluar itu sejumlah program juga kita rasionalisasi. Yang tidak urgen ditunda dulu," ujar Dewa Indra.
Birokrat yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali ini menyebutkan, untuk saat ini masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan penyisiran. "OPD di Pemprov Bali semuanya melakukan efisiensi. Sesuai dengan arahan Presiden RI, dalam situasi penanganan Covid-19 ini maka pemerintah daerah wajib melakukan realokasi APBD. Ya kami sudah mulai di OPD," kata Dewa Indra.
Berapa ketemu angkanya hasil penyisiran? "Waduh kalau soal angka riil masih dihitung. Pokoknya penyisiran ini sampai penanganan virus Corona selesai. Sampai kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19 ini sudah tidak ada lagi. Kapan selesai kita tidak tahu ini. Mau masih kurang ya cari tambahan terus," ujar mantan Karo Keuangan Pemprov Bali ini.
Dewa Indra mengatakan, penyisiran anggaran saat ini dipergunakan untuk membantu RSUP Sanglah dan rumah sakit rujukan lainnya dalam penanganan Covid-19. Berapa yang sudah dihabiskan untuk penanganan Covid-19 hingga saat ini, Dewa Indra mengatakan belum bisa diungkapkan. "Nggak bisa kita kalkulasi. Penanganan dan penyisiran jalan terus. Yang jelas anggaran dana bencana sudah terpakai. Karena kurang makanya nyari tambahan," imbuhnya.
Yang jelas, kata Dewa Indra, sejumlah pos di OPD sudah mulai dipangkas. "Artinya yang tidak urgen sekarang kita pangkas. Perjalanan dinas sudah tidak ada ya itu kita ambil. Rapat di kantor untuk konsumsi makan dan minum sudah tidak ada lagi karena kerja dari rumah ya itu anggarannya kita ambil. Kumpulkan terus," ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama secara terpisah Senin malam mendukung penuh penyisiran anggaran di OPD Pemprov Bali untuk penanganan Covid-19. "Kalau memang anggaran bencana masih kurang ya kita sepakat untuk penyisiran di OPD. Kami di DPRD Bali sudah ketemu angka Rp 18 miliar," tegas politiisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti , Kabupaten Tabanan ini.
Ditegaskan Adi Wiryatama, DPRD Bali juga membackup penuh setiap kebijakan Pemprov Bali melalui Gubernur Bali Wayan Koster dalam penanggulangan virus Corona di Bali. "Kita berharap masyarakat dan stakeholder bersama-sama dan bersinergi membantu pemerintah dalam melawan Covid-19," tegas ayah Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, ini. *nat
Komentar