FPTI Setuju PON Papua Diundur 2021
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Federasi Olahraga Fanjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali berharap pelaksanaan PON XX/2020 yang awalnya dihelat bulan Oktober di Papua, agar diundur selama setahun menjadi tahun 2021.
Pengunduran itu, melihat situasi yang kian tidak menentu terkait pandemi virus Corona atau Covid-19. Hingga saat ini jumlah positif Virus Corona itu memang terus mengalami peningkatan sehingga program latihan atlet menuju multi event empat tahunan sangat terganggu dan bahkan nyaris tidak jalan. "Kami akui program latihan hampir tidak jalan. Atlet memang latihan di rumah, tapi itu sebatas menjaga kondisi fisik atlet. Kalau meningkatkan kualitas dan teknik, dirasa tidak bisa. Makanya, kami usul PON Papua digelar tahun 2021 saja," ungkap Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Selasa (31/3).
Kata Suhardi Eka Prasetya yang juga pelatih tim PON Panjat Tebing Bali itu, jika diundur Desember 2020, jelas durasi pengunduran hanya dua bulan saja dan dinilai belum optimal. Apalagi, sejumlah venue cabor yang akan menggelar PON juga ada belum tuntas dibangun.
Bahkan dari konfirmasi ke panitia pelaksana cabor Panjat Tebing di Papua, proses tendernya belum berjalan. Sementara gelaran PON tinggal delapan bulan lagi dan pengerjaan venue PON memang memerlukan waktu dan proses. "Saya yakin venue cabor yang lainnya juga belum rampung dibangun, bagaimana mau rampung, sementara kita disarankan tinggal di rumah saja hingga waktu yang tak menentu," tegas Suhardi Eka Prasetya. Apalagi jika dipaksakan dihelat sesuai jadwal semula yakni bulan Oktober, jelas atlet diyakini tidak maksimal kualitasnya. Apalagi, harus memaksakan dengan kemampuan seadanya. Jelas kemampuan terbaik atlet akan tidak bisa keluar secara maksimal. "Beda kondisi atlet latihan di rumah selama hampir tiga bulan. Jelas fisiknya akan tidak maksimal," tandas Suhardi Eka Prasetya. Lain lagi saat didampingi pelatih dan latihan di tempat semestinya, akan lebih greget dalam meningkatkan kualitas. "Makanya kami cenderung PON Papua digelar di tahun 2021 saja," harap Suhardi Eka Prasetya.
Sementara itu pelatih Tinju PON Bali, Yulianus Leo Bunga juga sepakat gelaran PON Papua ditunda saja. Itu semua melihat kondisi yang ada saat ini. Situasi sangat tidak jelas sampai kapan akan berakhirnya Virus Corona. "Kalau kondisi Indonesia dilanda Covid-19 begini, untuk keamanan bersama saya sangat setuju jika PON Papua ditunda saja," papar Yulianus Leo Bunga.
Sehingga gelaran PON Papua yang awalnya dijadwalkan bulan Oktober ini, perlu dipertimbangkan lagi. Mengingat, kondisi atlet, pelatih dan tim official juga patut dipertimbangkan. Jika dipaksakan masih dalam kondisi seperti ini, jelas akan merugikan kesehatan atlet itu sendiri.*dek
1
Komentar