PKB Batal, Perwakilan UNESCO Gagal Tampil di Buleleng
Proses persiapan yang sudah berjalan sudah menghabiskan anggaran, antara lain dari sekaa gong.
SINGARAJA, NusaBali
Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Provinsi Bali tahun 2020, secara resmi telah dibatalkan oleh Pemprov Bali. Pembatalan ini karena penyebaran wabah Covid-19 yang makin massif. Keputusan itu disampaikan lewat surat pemberitahuan penyelenggaraan PKB XLII Tahun 2020 bernomor 430/3287/Sekret/DISBUD per tanggal 31 Maret 2020 yang ditandatangani langsung Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pembatalan pelaksanaan PKB tersebut juga berdampak pada PKB Kabupaten Buleleng. Di antaranya, delegasi dari empat negara perwakilan UNESCO batal tampil di PKB Buleleng. Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Buleleng I Wayan Sujana, Selasa (31/3) siang, mengaku sudah mengkonfirmasi surat pemberitahuan itu ke masing-masing pihak, dan sudah jadi keputusan bulat. Pembatalan PKB di Provinsi Bali juga akan berimbas dengan pelaksanaan PKB Buleleng yang rencananya akan dilangsungkan 17 Mei 2020. “Kalau di provinsi batal, otomatis PKB kabupaten/kota juga batal,” ujar Sujana.
Setahunya, persiapan PKB kabupaten/kota dan PKB Provinsi Bali sudah hampir 75 persen. Bahkan beberapa sanggar dan sekaa gong yang mewakili Buleleng sudah mulai berproses sejak Januari 2020. Seperti halnya Sekaa Gong Kebyar Wanita Desa Kedis dan beberapa bidang kesenian lainnya. Secara total rencananya Buleleng akan mengikuti 16 bidang seni yang dilaksanakan PKB Provinsi Bali. Buleleng hanya absen di kesenian Dalang Remaja dan Dalang Parwa.
Selain itu, sesuai jadwal, pelaksanaan PKB Buleleng tahun 2020 pertengahan Mei 2020 juga akan melibatkan perwakilan dari UNESCO. Sedikitnya akan ada 80 orang delegasi dari empat negara yang akan menampilkan tarian rakyat masing-masing pada PKB Buleleng. “Mereka itu dari Meksiko, Korea, Afrika, dan Arab Saudi. Mereka di bawah lembaga UNESCO, masing-masing delegasi terdiri 20 orang,” papar Sujana.
Keterlibatan seniman internasional ini, disebutnya, sudah sempat berkoordinasi di tengah merebaknya virus Corona di dunia. Mereka juga menunggu kepastian dari Pemkab Buleleng hingga awal April 2020 ini. Disbud pun berencana akan melakukan koordinasi kembali kepada peserta PKB dari luar negeri maupun ke sanggar seni dan sekaa gong kebyar yang terlibat dalam PKB tahun 2020.
Sementara itu, Disbud Buleleng berencana akan melakukan rapat koordinasi terbatas untuk mengambil keputusan terkait anggaran PKB yang telah digunakan. Karena proses persiapan yang sudah berjalan sudah menghabiskan anggaran, antara lain dari sekaa gong atau sanggar seni untuk mereka latihan. “Soal anggaran terpakai ini yang masih kami pikirkan mekanisme pelaporannya. Kami akan rapat besok (Rabu ini, Red), menunggu keputusan Plt Kadisbud,’’ jelasnya.
Kata dia, walaupun pelaksanaan PKB ditunda dan anggarannya tetap dipakai tahun depan, namun para sekaa kesenian sudah keluar uang untuk biaya konsumsi latihan. ‘’Apakah nanti akan ada kebijakan untuk itu, besok keputusannya,” ungkap dia.*k23
Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Provinsi Bali tahun 2020, secara resmi telah dibatalkan oleh Pemprov Bali. Pembatalan ini karena penyebaran wabah Covid-19 yang makin massif. Keputusan itu disampaikan lewat surat pemberitahuan penyelenggaraan PKB XLII Tahun 2020 bernomor 430/3287/Sekret/DISBUD per tanggal 31 Maret 2020 yang ditandatangani langsung Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pembatalan pelaksanaan PKB tersebut juga berdampak pada PKB Kabupaten Buleleng. Di antaranya, delegasi dari empat negara perwakilan UNESCO batal tampil di PKB Buleleng. Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Buleleng I Wayan Sujana, Selasa (31/3) siang, mengaku sudah mengkonfirmasi surat pemberitahuan itu ke masing-masing pihak, dan sudah jadi keputusan bulat. Pembatalan PKB di Provinsi Bali juga akan berimbas dengan pelaksanaan PKB Buleleng yang rencananya akan dilangsungkan 17 Mei 2020. “Kalau di provinsi batal, otomatis PKB kabupaten/kota juga batal,” ujar Sujana.
Setahunya, persiapan PKB kabupaten/kota dan PKB Provinsi Bali sudah hampir 75 persen. Bahkan beberapa sanggar dan sekaa gong yang mewakili Buleleng sudah mulai berproses sejak Januari 2020. Seperti halnya Sekaa Gong Kebyar Wanita Desa Kedis dan beberapa bidang kesenian lainnya. Secara total rencananya Buleleng akan mengikuti 16 bidang seni yang dilaksanakan PKB Provinsi Bali. Buleleng hanya absen di kesenian Dalang Remaja dan Dalang Parwa.
Selain itu, sesuai jadwal, pelaksanaan PKB Buleleng tahun 2020 pertengahan Mei 2020 juga akan melibatkan perwakilan dari UNESCO. Sedikitnya akan ada 80 orang delegasi dari empat negara yang akan menampilkan tarian rakyat masing-masing pada PKB Buleleng. “Mereka itu dari Meksiko, Korea, Afrika, dan Arab Saudi. Mereka di bawah lembaga UNESCO, masing-masing delegasi terdiri 20 orang,” papar Sujana.
Keterlibatan seniman internasional ini, disebutnya, sudah sempat berkoordinasi di tengah merebaknya virus Corona di dunia. Mereka juga menunggu kepastian dari Pemkab Buleleng hingga awal April 2020 ini. Disbud pun berencana akan melakukan koordinasi kembali kepada peserta PKB dari luar negeri maupun ke sanggar seni dan sekaa gong kebyar yang terlibat dalam PKB tahun 2020.
Sementara itu, Disbud Buleleng berencana akan melakukan rapat koordinasi terbatas untuk mengambil keputusan terkait anggaran PKB yang telah digunakan. Karena proses persiapan yang sudah berjalan sudah menghabiskan anggaran, antara lain dari sekaa gong atau sanggar seni untuk mereka latihan. “Soal anggaran terpakai ini yang masih kami pikirkan mekanisme pelaporannya. Kami akan rapat besok (Rabu ini, Red), menunggu keputusan Plt Kadisbud,’’ jelasnya.
Kata dia, walaupun pelaksanaan PKB ditunda dan anggarannya tetap dipakai tahun depan, namun para sekaa kesenian sudah keluar uang untuk biaya konsumsi latihan. ‘’Apakah nanti akan ada kebijakan untuk itu, besok keputusannya,” ungkap dia.*k23
1
Komentar