Pura Kertajaya Butuh Dana Rp 5 M
Sukses menggelar malam pentas seni dan budaya pada Sabtu (14/5) untuk penggalian dana pura Kertajaya di Tangerang, Banten, panitia penggalian dana pura Kertajaya kembali membuat agenda.
JAKARTA, NusaBali
Kali ini mereka menggelar pameran lukisan yang akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. "Berdasarkan rencana pameran lukisan kami gelar satu bulan mendatang. Dahulu kegiatan pentas seni dan budaya kami gelar di Hotel Allium, Tangerang. Kini kami melaksanakan kegiatan di Jakarta agar cakupannya lebih luas lagi lantaran dana yang diperoleh untuk membebaskan lahan yang akan digunakan sebagai gerbang pura Kertajaya," ujar Ketua Yayasan Vidya Kertajaya Ketut Jono kepada NusaBali, Kamis (24/8).
Menurut Jono, saat ini pintu gerbang menuju pura menggunakan lahan orang lain. Lahan tersebut luasnya 1000 meter. Jika kelak lahan itu dijual, maka pura tidak memiliki akses masuk. Oleh karena itu, panitia penggalian dana gencar mencari dana punia dari berbagai kegiatan guna bisa membeli lahan itu. Pemilik lahan bersedia menjual kepada mereka dengan harga Rp 10 miliar.
"Penjual juga bersedia pembayarannya dicicil. Kami sudah membayar Rp. 5 milliar tiga minggu lalu. Sisanya Rp. 5 miliar harus dibayar pada 31 Desember 2016 ini. Walau sulit, panitia penggali dana berusaha maximal agar bisa memperoleh dana sebesar itu. Apalagi, kami yakin membuat jalan ke pura merupakan sebuah jalan menuju kehidupan abadi karena ini demi pembangunan tempat ibadah," ucap mantan Ketua banjar Tangerang ini.
Panitia penggalian dana pura Kertajaya pun berencana membuat pameran lukisan di Hotel Sultan dengan mengundang kalangan umum, terutama pecinta lukisan. Jono mengatakan, ada sejumlah nama yang akan membuka pameran lukisan ini.Kandidatnya adalah orang-orang Bali yang tak asing lagi di kancah nasional seperti Menteri Koperasi dan UKM A.A.G.N. Puspayoga, Kadiv Hubinter Irjen Untung Yoga Ana dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta.
Rencananya, pembukaan pameran lukisan juga bakal diisi oleh kesenian khas Pulau Seribu Pura semisal tari-tarian Bali dan gamelan Bali agar lebih menarik bagi pengunjung. Sementara dari pelukis, Ketua Tim Darma Dana Wayan Susena mengatakan, akan melibatkan sejumlah pelukis dari Pulau Seribu Pura dan Jogjakarta.
"Saat ini, kami masih mendata siapa-siapa pelukis yang bersedia mengikuti pameran ini. Yang sudah pasti adalah pelukis Made Wianta. Kami mendapat kepastian dari anaknya. Beliau sangat antusias, bahkan menanyakan kapan pameran akan berlangsung," kata Susena. k22
Menurut Jono, saat ini pintu gerbang menuju pura menggunakan lahan orang lain. Lahan tersebut luasnya 1000 meter. Jika kelak lahan itu dijual, maka pura tidak memiliki akses masuk. Oleh karena itu, panitia penggalian dana gencar mencari dana punia dari berbagai kegiatan guna bisa membeli lahan itu. Pemilik lahan bersedia menjual kepada mereka dengan harga Rp 10 miliar.
"Penjual juga bersedia pembayarannya dicicil. Kami sudah membayar Rp. 5 milliar tiga minggu lalu. Sisanya Rp. 5 miliar harus dibayar pada 31 Desember 2016 ini. Walau sulit, panitia penggali dana berusaha maximal agar bisa memperoleh dana sebesar itu. Apalagi, kami yakin membuat jalan ke pura merupakan sebuah jalan menuju kehidupan abadi karena ini demi pembangunan tempat ibadah," ucap mantan Ketua banjar Tangerang ini.
Panitia penggalian dana pura Kertajaya pun berencana membuat pameran lukisan di Hotel Sultan dengan mengundang kalangan umum, terutama pecinta lukisan. Jono mengatakan, ada sejumlah nama yang akan membuka pameran lukisan ini.Kandidatnya adalah orang-orang Bali yang tak asing lagi di kancah nasional seperti Menteri Koperasi dan UKM A.A.G.N. Puspayoga, Kadiv Hubinter Irjen Untung Yoga Ana dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta.
Rencananya, pembukaan pameran lukisan juga bakal diisi oleh kesenian khas Pulau Seribu Pura semisal tari-tarian Bali dan gamelan Bali agar lebih menarik bagi pengunjung. Sementara dari pelukis, Ketua Tim Darma Dana Wayan Susena mengatakan, akan melibatkan sejumlah pelukis dari Pulau Seribu Pura dan Jogjakarta.
"Saat ini, kami masih mendata siapa-siapa pelukis yang bersedia mengikuti pameran ini. Yang sudah pasti adalah pelukis Made Wianta. Kami mendapat kepastian dari anaknya. Beliau sangat antusias, bahkan menanyakan kapan pameran akan berlangsung," kata Susena. k22
1
Komentar