Arak Bali Disulap Jadi Hand Sanitizer
Terobosan Polda Bali dan Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud
Cairan berbahan Arak Bali bermerk ‘UCare Bio Hand Sanitizer’ produksi Prodi Farmasi Unud ini siap disebar Polda Bali ke masyarakat lewat Polres dan Polsek
MANGUPURA, NusaBali
Terobosan Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose menggandeng Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana (Unud) untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer menggunakan minuman tradisional Arak Bali, akhirnya membuahkan hasil. Sebanyak 4.000 liter Arak Bali yang dipasok Polda Bali berhasil diolah Tim Farmasi Unud menjadi 10.000 liter bio hand sanitizer berkadar alkohol 96 persen, sesuai standar World Health Organization (WHO).
Produk baru olahan bio hand sanitizer berbahan Arak Bali tersebut su-dah diserahterimakan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unud kepada Polda Bali untuk selanjutnya digunakan, Kamis (2/4) pagi. Dalam serah terima yang dilakukan di Laboratorium Farmasi Unud, Kampus Unud Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung kemarin pagi, Kapolda Bali diwakili Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Ardiansyah Daulay. Sedangkan dari pihak Unud, hadir Dekan Fakultas MIPA Dra Ni Luh Watiniasih MSc PaD didampingi Koordinator Program Studi (Prodi) Farmasi, Dewa Ayu Suastini SF M Farm Apt.
Proses pembuatan olahan bio hand sanitizer berbahan 4.000 liter Arak Bali ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Unud selama 4 hari, sejak 30 Maret 2020 lalu. Proses pemnurnian dibantu oleh Tim Kimia-Biologi-Radioaktif & Nuklir (KBR-N) Detasemen Gegana Brimob Polda Bali. Tim Brimob Polda Bali yang terlibat ini memiliki kemampuan khusus dalam menangani bahan berbahaya yang mengandung bahan kimia dan radioaktif.
Polda Bali mendukung penyediaan bahan baku 4.000 liter Arak Bali dan distribusi, sedangkan formulasi membuat bio hand sanitizer dikoordiasikan Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud. Menurut Dekan Fakultas MIPA Unud, Ni Luh Watiniasih, proses produksi bio hand sanitizer berbahan Arak Bali ini melibatkan laboran, staf ahli, dosen, dan dibantu mahasiswa.
“Produksi bio hand sanitizer ini sedang dalam proses pengemasan. Sedangkan penyalurannya kepada masyarakat diserahkan ke Polda Bali. Untuk disinfektan, sudah dilakukan penyemprotan di beberapa lokasi,” ujar Watiniasih.
Disebutkan, bio hand sanitizer berbahan Arak Bali ini diberi merk ‘UCare Bio Hand Sanitizer’. Cairan yang bisa digunakan untuk menangkal Covid-19 (virus Corona) ini terbuat dari Arak Bali, yang kemudian distilasi dan dicampur dengan bahan-bahan alami. Hal ini karena kadar minuman beralkohol berbeda-beda, sehingga perlu distilasi dulu untuk menyamakan kadarnya.
Menurut Koordinator Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud, Dewa Ayu Swastini, ramuan bio hand sanitizer terdiri dari Arak Bali hasil distilasi dicampur dengan vopidon iodine, minyak cengkih, dan minyak mint. Dewa Ayu Swastini meyakini penggunaan bio hand sanitizer ini tidak menyebabkan iritasi dan kulit kering, karena kadar alkoholnya yang kecil dan tambahan bahan-bahan alami tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan vopidon iodine bertujuan memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0,2 persen vopidon iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkih dan minyak mint berfungsi sebagai anti bakterial, sekaligus penambah aroma.
Swastini menyatakan, dari 4.000 liter Arak Bali yang disediakan Polda Bali, Prodi Farmasi target bisa menghasilkan 10.000 liter bio hand sanitizer. “Yang membuat lama adalah proses distilasinya. Maksimal dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer. Tadi ada bantuan lagi 30 liter minuman beralkohol, jadi hari ini (kemarin) kemungkinan kita bisa produksi 500 liter hand sanitizer,” tandas Swastini.
Selain bio hand sanitizer berbahan Arak Bali, Prodi Farmasi Unud juga turut membuat formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Swastini mengatakan, formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan Natrium Hipoklorit dengan kadar 5,25 persen. “Untuk membunuh bakteri, kita perlukan 0,1 sampai 0,5 persen sudah cukup. Dari 5.000 liter kapasitas water canon, kita berikan Natrium Hipoklorit dengan kadar 5,25 persen sebanyak 100 liter dan ditambahkan 4.900 liter air biasa,” katanya.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Ardiansyah Daulay, menyatakan terobosan berupa olahan Arak Bali menjadi hand sanitizer dengan kadar alkohol 96 persen ini sudah memenuhi standar WHO. “Cairan ini siap digunakan untuk kepentingan masyarakat. Hari ini (kemarin) tim sudah melakukan pengemasan dan pemberian label," papar Kombes Ardiansyah.
Kombes Ardiansyah menyebutkan, nantinya hand sanitizer dari olahan 4.000 liter Arak Bali ini akan dibagikan kepada masyarakat melalui Polres di 9 Kabupaten/Kota se-Bali. Selanjutnya, Polres meneruskan kepada Polsek di semua kecamatan, hingga akhirnya sampai ke masyarakat.
Menurut Kombes Ardiansyah, terobosan ini sangat dibutuhkan Polri khususnya Polda Bali untuk membantu petugas medis yang bekerja di lapangan dalam menangani pandemi Covid-19. Polda Bali akan melakukan segala upaya untuk mendukung pemerintah memerangi Covid-19.
Kombes Ardiansyah pun mengajak masyarakat untuk secara bersama-sama memerangi wabah Covid-19 ini, sesuai peran masing-masing. Terpenting, masyarakat harus mengikuti semua imbauan pemerintah. "Masyarakat tidak boleh terpengaruh dan menyebarkan berita-berita dari sumber tidak jelas yang dapat menimbulkan keresahan," pintanya. *ind,pol
Terobosan Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose menggandeng Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana (Unud) untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer menggunakan minuman tradisional Arak Bali, akhirnya membuahkan hasil. Sebanyak 4.000 liter Arak Bali yang dipasok Polda Bali berhasil diolah Tim Farmasi Unud menjadi 10.000 liter bio hand sanitizer berkadar alkohol 96 persen, sesuai standar World Health Organization (WHO).
Produk baru olahan bio hand sanitizer berbahan Arak Bali tersebut su-dah diserahterimakan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unud kepada Polda Bali untuk selanjutnya digunakan, Kamis (2/4) pagi. Dalam serah terima yang dilakukan di Laboratorium Farmasi Unud, Kampus Unud Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung kemarin pagi, Kapolda Bali diwakili Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Ardiansyah Daulay. Sedangkan dari pihak Unud, hadir Dekan Fakultas MIPA Dra Ni Luh Watiniasih MSc PaD didampingi Koordinator Program Studi (Prodi) Farmasi, Dewa Ayu Suastini SF M Farm Apt.
Proses pembuatan olahan bio hand sanitizer berbahan 4.000 liter Arak Bali ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Unud selama 4 hari, sejak 30 Maret 2020 lalu. Proses pemnurnian dibantu oleh Tim Kimia-Biologi-Radioaktif & Nuklir (KBR-N) Detasemen Gegana Brimob Polda Bali. Tim Brimob Polda Bali yang terlibat ini memiliki kemampuan khusus dalam menangani bahan berbahaya yang mengandung bahan kimia dan radioaktif.
Polda Bali mendukung penyediaan bahan baku 4.000 liter Arak Bali dan distribusi, sedangkan formulasi membuat bio hand sanitizer dikoordiasikan Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud. Menurut Dekan Fakultas MIPA Unud, Ni Luh Watiniasih, proses produksi bio hand sanitizer berbahan Arak Bali ini melibatkan laboran, staf ahli, dosen, dan dibantu mahasiswa.
“Produksi bio hand sanitizer ini sedang dalam proses pengemasan. Sedangkan penyalurannya kepada masyarakat diserahkan ke Polda Bali. Untuk disinfektan, sudah dilakukan penyemprotan di beberapa lokasi,” ujar Watiniasih.
Disebutkan, bio hand sanitizer berbahan Arak Bali ini diberi merk ‘UCare Bio Hand Sanitizer’. Cairan yang bisa digunakan untuk menangkal Covid-19 (virus Corona) ini terbuat dari Arak Bali, yang kemudian distilasi dan dicampur dengan bahan-bahan alami. Hal ini karena kadar minuman beralkohol berbeda-beda, sehingga perlu distilasi dulu untuk menyamakan kadarnya.
Menurut Koordinator Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud, Dewa Ayu Swastini, ramuan bio hand sanitizer terdiri dari Arak Bali hasil distilasi dicampur dengan vopidon iodine, minyak cengkih, dan minyak mint. Dewa Ayu Swastini meyakini penggunaan bio hand sanitizer ini tidak menyebabkan iritasi dan kulit kering, karena kadar alkoholnya yang kecil dan tambahan bahan-bahan alami tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan vopidon iodine bertujuan memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0,2 persen vopidon iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkih dan minyak mint berfungsi sebagai anti bakterial, sekaligus penambah aroma.
Swastini menyatakan, dari 4.000 liter Arak Bali yang disediakan Polda Bali, Prodi Farmasi target bisa menghasilkan 10.000 liter bio hand sanitizer. “Yang membuat lama adalah proses distilasinya. Maksimal dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer. Tadi ada bantuan lagi 30 liter minuman beralkohol, jadi hari ini (kemarin) kemungkinan kita bisa produksi 500 liter hand sanitizer,” tandas Swastini.
Selain bio hand sanitizer berbahan Arak Bali, Prodi Farmasi Unud juga turut membuat formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Swastini mengatakan, formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan Natrium Hipoklorit dengan kadar 5,25 persen. “Untuk membunuh bakteri, kita perlukan 0,1 sampai 0,5 persen sudah cukup. Dari 5.000 liter kapasitas water canon, kita berikan Natrium Hipoklorit dengan kadar 5,25 persen sebanyak 100 liter dan ditambahkan 4.900 liter air biasa,” katanya.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Ardiansyah Daulay, menyatakan terobosan berupa olahan Arak Bali menjadi hand sanitizer dengan kadar alkohol 96 persen ini sudah memenuhi standar WHO. “Cairan ini siap digunakan untuk kepentingan masyarakat. Hari ini (kemarin) tim sudah melakukan pengemasan dan pemberian label," papar Kombes Ardiansyah.
Kombes Ardiansyah menyebutkan, nantinya hand sanitizer dari olahan 4.000 liter Arak Bali ini akan dibagikan kepada masyarakat melalui Polres di 9 Kabupaten/Kota se-Bali. Selanjutnya, Polres meneruskan kepada Polsek di semua kecamatan, hingga akhirnya sampai ke masyarakat.
Menurut Kombes Ardiansyah, terobosan ini sangat dibutuhkan Polri khususnya Polda Bali untuk membantu petugas medis yang bekerja di lapangan dalam menangani pandemi Covid-19. Polda Bali akan melakukan segala upaya untuk mendukung pemerintah memerangi Covid-19.
Kombes Ardiansyah pun mengajak masyarakat untuk secara bersama-sama memerangi wabah Covid-19 ini, sesuai peran masing-masing. Terpenting, masyarakat harus mengikuti semua imbauan pemerintah. "Masyarakat tidak boleh terpengaruh dan menyebarkan berita-berita dari sumber tidak jelas yang dapat menimbulkan keresahan," pintanya. *ind,pol
1
Komentar