2 ODP Positif saat Rapid Test, Diuji Swab
Bupati Jembrana I Putu Artha minta warga jangan khawatir berlebihan
NEGARA, NusaBali
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Jembrana dan Dinas Kesehatan Bali, Kamis (2/4), mengambil sampel swab tenggorokan 2 orang dalam pemantauan (ODP) yang mengarah positif Covid-19 berdasar rapid test di RSU Negara, Rabu (1/4).
Sampel swab tenggorokan kedua ODP yang sementara masih dalam pengawasan di ruang isolasi RSU Negara itu, akan diperiksa di lab RSUP Sanglah, untuk memastikan apakah keduanya benar positif ataukah negatif Covid-19.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis kemarin, mengatakan rapid test atau tes cepat dengan mengambil sampel darah itu, hanyalah skrining atau penjaringan awal. Sedangkan untuk memastikan bahwa seseorang positif Covid-19, hanya bisa dipastikan berdasar hasil pemeriksaan swab tenggorokan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) melalui uji laboratium. “Saat ini, tes PCR sudah dapat dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, Denpasar. Nah, 2 ODP sudah diambil swab dan sudah dikirim ke Sanglah,” ujarnya.
Mengenai hasil tes PCR itu, kata Arisantha, akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Sementara ini, 2 ODP yang salah satunya memiliki riwayat kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, dan satu lagi memiliki riwayat ke luar negeri sebagai pekerja kapal pesiar itu, dalam kondisi sehat. Meskipun belum diketahui apakah keduanya positif Covid-19, dari jajaran petugas kesehatan telah melakukan contact tracing atau pelacakan terhadap orang-orang yang sempat kontak dengan kedua ODP tersebut. Orang-orang yang diketahui sempat kontak itu, sementara diarahkan melakukan isolasi di rumah, sambil menunggu hasil tes PCR. “Untuk orang-orang yang sempat kontak, masih terus kami data,” imbuh Arisantha.
Nantinya, sambung Arisantha, jika hasil tes PCR positif Covid-19, barulah dilakukan rapid test terhadap orang-orang yang sempat kontak. Tetapi jika hasil tes PCR negatif, artinya tidak perlu dilakukan rapid test pada orang-orang tersebut. “Untuk tahap awal ini, rapid test hanya diselenggarakan di RSU Negara. Karena alat masih terbatas, rapid test juga sementara masih kami fokuskan untuk 32 ODP yang sudah terdata sebelumnya. Tetapi nanti, dari Satgas sudah ada rencana mengadakan rapid test lebih banyak. Kalau alatnya sudah tersedia, bisa disebar di puskesmas,” ungkapnya.
Menurutnya, dari 32 ODP yang sudah terdata, sesuai data yang diterima pihaknya hingga Kamis siang kemarin, sudah ada 23 orang yang telah mengikuti rapid test. Sebelumnya, 2 ODP yang mengarah positif Covid-19 itu diketahui melalui rapid test terhadap 17 ODP, Rabu (1/4). Sedangkan pada Kamis dari pagi hingga siang kemarin, ada 6 ODP yang mengikuti rapid test. Namun untuk hasil rapid test terhadap 6 ODP itu, hasilnya belum diterima. “Belum kami terima apakah ada yang positif lagi atau tidak dari rapid test tadi (kemarin),” ucap Arisantha yang juga Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, adanya 2 ODP positif berdasar rapid test itu, perlu disikapi lebih bijak oleh seluruh masyarakat Jembrana. Hasil rapid test itu belum memastikan apakah keduanya benar-benar positif Covid-19. Karena itu, warga diharapkan jangan cemas maupun khawatir secara berlebihan. Terutama kepada si ODP maupun para keluarga ODP tersebut, yang justru bisa menimbulkan dampak buruk. “Waspada perlu. Tetapi jangan berlebihan. Ini orang belum pasti positif,” ujarnya, didampingi Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana yang juga Sekda Jembrana I Made Sudiada. *ode
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis kemarin, mengatakan rapid test atau tes cepat dengan mengambil sampel darah itu, hanyalah skrining atau penjaringan awal. Sedangkan untuk memastikan bahwa seseorang positif Covid-19, hanya bisa dipastikan berdasar hasil pemeriksaan swab tenggorokan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) melalui uji laboratium. “Saat ini, tes PCR sudah dapat dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, Denpasar. Nah, 2 ODP sudah diambil swab dan sudah dikirim ke Sanglah,” ujarnya.
Mengenai hasil tes PCR itu, kata Arisantha, akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Sementara ini, 2 ODP yang salah satunya memiliki riwayat kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, dan satu lagi memiliki riwayat ke luar negeri sebagai pekerja kapal pesiar itu, dalam kondisi sehat. Meskipun belum diketahui apakah keduanya positif Covid-19, dari jajaran petugas kesehatan telah melakukan contact tracing atau pelacakan terhadap orang-orang yang sempat kontak dengan kedua ODP tersebut. Orang-orang yang diketahui sempat kontak itu, sementara diarahkan melakukan isolasi di rumah, sambil menunggu hasil tes PCR. “Untuk orang-orang yang sempat kontak, masih terus kami data,” imbuh Arisantha.
Nantinya, sambung Arisantha, jika hasil tes PCR positif Covid-19, barulah dilakukan rapid test terhadap orang-orang yang sempat kontak. Tetapi jika hasil tes PCR negatif, artinya tidak perlu dilakukan rapid test pada orang-orang tersebut. “Untuk tahap awal ini, rapid test hanya diselenggarakan di RSU Negara. Karena alat masih terbatas, rapid test juga sementara masih kami fokuskan untuk 32 ODP yang sudah terdata sebelumnya. Tetapi nanti, dari Satgas sudah ada rencana mengadakan rapid test lebih banyak. Kalau alatnya sudah tersedia, bisa disebar di puskesmas,” ungkapnya.
Menurutnya, dari 32 ODP yang sudah terdata, sesuai data yang diterima pihaknya hingga Kamis siang kemarin, sudah ada 23 orang yang telah mengikuti rapid test. Sebelumnya, 2 ODP yang mengarah positif Covid-19 itu diketahui melalui rapid test terhadap 17 ODP, Rabu (1/4). Sedangkan pada Kamis dari pagi hingga siang kemarin, ada 6 ODP yang mengikuti rapid test. Namun untuk hasil rapid test terhadap 6 ODP itu, hasilnya belum diterima. “Belum kami terima apakah ada yang positif lagi atau tidak dari rapid test tadi (kemarin),” ucap Arisantha yang juga Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, adanya 2 ODP positif berdasar rapid test itu, perlu disikapi lebih bijak oleh seluruh masyarakat Jembrana. Hasil rapid test itu belum memastikan apakah keduanya benar-benar positif Covid-19. Karena itu, warga diharapkan jangan cemas maupun khawatir secara berlebihan. Terutama kepada si ODP maupun para keluarga ODP tersebut, yang justru bisa menimbulkan dampak buruk. “Waspada perlu. Tetapi jangan berlebihan. Ini orang belum pasti positif,” ujarnya, didampingi Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana yang juga Sekda Jembrana I Made Sudiada. *ode
Komentar