Sepakat Gandeng Pimpinan PDIP Saat Kunker ke Daerah
Inilah strategi PDIP menghadapi ‘permainan’ Golkar, yang curi start mendeklarasikan usung kandidat incumbent Joko Widodo alias Jokowi sebagai Calon Presiden ke Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi Bertemu Ketua DPD PDIP se-Indonesia
DENPASAR, NusaBali
Para Ketua DPD PDIP Provinsi se-Indonesia menemui Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Selasa (23/8) malam. Dari pertemuan itu, disepakati nantinya setiapkali kunjungan kerja (kunker) ke daerah, Jokowi akan menyertakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan Ketua DPC PDIP Kabupaten/Kota di daerah bersangkutan.
Saat menerima kedatangan para Ketua DPD PDIP Provinsi se-Indonesia malam itu, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang notabene mantan Sekjen DPP PDIP 2005-2010. Sedangkan para Ketua DPD PDIP se-Indonesia didampingi Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto. Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan Jokowi dengan para nakhoda PDIP Provinsi se-Indonesia malam itu bernuansa politik yang sangat tinggi. Para Ketua DPD PDIP se-Indonesia berdialog dan menyampaikan persoalan di masing-masing daerahnya.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengatakan, dalam pertemuan malam itu, para Ketua DPD PDIP se-Indonesia diberikan kesempatan oleh Jokowi menyampaikan persoalan di daerahnya, baik masalah pembangunan maupun dinamika politik yang berkembang. "Acara dikemas santai dalam sebuah dialog yang terbuka," ujar Wayan Koster yang juga mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali di Pilpres 2014, saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (24/8).
Menurut Koster, Jokowi selaku Presiden yang diusung PDIP, bukan hanya sepakat akan menyertakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan Ketua DPC PDIP Kabupaten/Kota dalam kunjungan kerjanya ke daerah. Selain itu, disepakati pula dalam kunker ke daerah nanti, Jokowi akan menyempatkan diri bertemu kader PDIP setempat untuk menginformasikan masalah partai, situasi politik, dan masalah pembangunan di masing-masing daerah.
Hal seperti ini, kata Koster, dianggap sebuah kemajuan. "Ketika Presiden Jokowi kunjungan kerja ke daerah, para pimpinan DPD PDIP dan DPC PDIP akan diikutser-takan. Pak Jokowi juga sekalian mengagendakan bertemu pimpinan PDIP se-Indonesia setiap 3 bulan," tandas Koster.
Jokowi, kata Koster, menilai usulan agar melibatkan pimpinan partai di daerah dalam setiap kunker ke daerah, sangat positif. Sebab, komunikasi akan nyambung untuk lancarnya pelaksanaan agenda program pembangunan pusat di daerah. "Usulan supaya pimpinan partai di level DPD dan DPC diikutsertakan, merupakan pemikiran yang dinilai brilian," tegas politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.
Menurut Koster, dalam pertemuan malam itu, mayoritas Ketua DPD PDIP se-Indonesia juga menyampaikan agar Presiden Jokowi memberikan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di daerah dengan anggaran APBN, mengingat terbatasnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Pak Presiden Jokowi memberikan respons positif atas penyampaian aspirasi para Ketua DPD PDIP se-Indonesia. Beliau sampaikan akan berikan prioritas dalam APBN, disesuaikan dengan kemampuan anggaran negara," ujar Koster.
Yang menarik, dalam pertemuan malam itu Jokowi juga memberikan support kepada kader PDIP yang akan berlaga di Pilkada 2017 dan Pilkada 2018, agar mereka bisa sukses. Termasuk support terhadap Wayan Koster, kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali untuk Pilgub 2018, yang telah dapat dukungan 8 dari 9 DPC PDIP se- Bali. "Pak Jokowi tanya, kapan Pilgub Bali? Saya sampaikan waktu dan pelaksanaanya," cerita Koster.
Jokowi sendiri, kata Koster, mendorong para kader PDIP supaya menyiapkan diri sejak sekarang jika ada yang akan maju ke Pilkada. "Selaku kader partai, beliau (Jokowi) mensupport para kader PDIP yang akan maju di Pilkada 2017 dan Pilkada 2018. Mereka diminta menyiapkan diri sejak sekarang, biar sukses," tandas politisi-akademini bergelar Doktor Ilmu Matematika lulusan ITB Bandung ini.
Ketika ditanya soal pertemuan Jokowi dan para Ketua DPD PDIP se-Indonesia terkait erat dengan manuver Golkar yang mendahului deklarasikan usung Jokowi sebagai Calon Presiden ke Pilpres 2019, Koster membantahnya. “Pak Jokowi adalah kader partai. Tidak ada hubungan dengan dinamika politik jelang Pilpres 2019,” katanya. * nat
DENPASAR, NusaBali
Para Ketua DPD PDIP Provinsi se-Indonesia menemui Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Selasa (23/8) malam. Dari pertemuan itu, disepakati nantinya setiapkali kunjungan kerja (kunker) ke daerah, Jokowi akan menyertakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan Ketua DPC PDIP Kabupaten/Kota di daerah bersangkutan.
Saat menerima kedatangan para Ketua DPD PDIP Provinsi se-Indonesia malam itu, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang notabene mantan Sekjen DPP PDIP 2005-2010. Sedangkan para Ketua DPD PDIP se-Indonesia didampingi Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto. Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan Jokowi dengan para nakhoda PDIP Provinsi se-Indonesia malam itu bernuansa politik yang sangat tinggi. Para Ketua DPD PDIP se-Indonesia berdialog dan menyampaikan persoalan di masing-masing daerahnya.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengatakan, dalam pertemuan malam itu, para Ketua DPD PDIP se-Indonesia diberikan kesempatan oleh Jokowi menyampaikan persoalan di daerahnya, baik masalah pembangunan maupun dinamika politik yang berkembang. "Acara dikemas santai dalam sebuah dialog yang terbuka," ujar Wayan Koster yang juga mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali di Pilpres 2014, saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (24/8).
Menurut Koster, Jokowi selaku Presiden yang diusung PDIP, bukan hanya sepakat akan menyertakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan Ketua DPC PDIP Kabupaten/Kota dalam kunjungan kerjanya ke daerah. Selain itu, disepakati pula dalam kunker ke daerah nanti, Jokowi akan menyempatkan diri bertemu kader PDIP setempat untuk menginformasikan masalah partai, situasi politik, dan masalah pembangunan di masing-masing daerah.
Hal seperti ini, kata Koster, dianggap sebuah kemajuan. "Ketika Presiden Jokowi kunjungan kerja ke daerah, para pimpinan DPD PDIP dan DPC PDIP akan diikutser-takan. Pak Jokowi juga sekalian mengagendakan bertemu pimpinan PDIP se-Indonesia setiap 3 bulan," tandas Koster.
Jokowi, kata Koster, menilai usulan agar melibatkan pimpinan partai di daerah dalam setiap kunker ke daerah, sangat positif. Sebab, komunikasi akan nyambung untuk lancarnya pelaksanaan agenda program pembangunan pusat di daerah. "Usulan supaya pimpinan partai di level DPD dan DPC diikutsertakan, merupakan pemikiran yang dinilai brilian," tegas politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.
Menurut Koster, dalam pertemuan malam itu, mayoritas Ketua DPD PDIP se-Indonesia juga menyampaikan agar Presiden Jokowi memberikan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di daerah dengan anggaran APBN, mengingat terbatasnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Pak Presiden Jokowi memberikan respons positif atas penyampaian aspirasi para Ketua DPD PDIP se-Indonesia. Beliau sampaikan akan berikan prioritas dalam APBN, disesuaikan dengan kemampuan anggaran negara," ujar Koster.
Yang menarik, dalam pertemuan malam itu Jokowi juga memberikan support kepada kader PDIP yang akan berlaga di Pilkada 2017 dan Pilkada 2018, agar mereka bisa sukses. Termasuk support terhadap Wayan Koster, kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali untuk Pilgub 2018, yang telah dapat dukungan 8 dari 9 DPC PDIP se- Bali. "Pak Jokowi tanya, kapan Pilgub Bali? Saya sampaikan waktu dan pelaksanaanya," cerita Koster.
Jokowi sendiri, kata Koster, mendorong para kader PDIP supaya menyiapkan diri sejak sekarang jika ada yang akan maju ke Pilkada. "Selaku kader partai, beliau (Jokowi) mensupport para kader PDIP yang akan maju di Pilkada 2017 dan Pilkada 2018. Mereka diminta menyiapkan diri sejak sekarang, biar sukses," tandas politisi-akademini bergelar Doktor Ilmu Matematika lulusan ITB Bandung ini.
Ketika ditanya soal pertemuan Jokowi dan para Ketua DPD PDIP se-Indonesia terkait erat dengan manuver Golkar yang mendahului deklarasikan usung Jokowi sebagai Calon Presiden ke Pilpres 2019, Koster membantahnya. “Pak Jokowi adalah kader partai. Tidak ada hubungan dengan dinamika politik jelang Pilpres 2019,” katanya. * nat
Komentar