Dua Camat Berebut Kursi Kadis Kebudayaan Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Dua camat di Buleleng bersaing memperebutkan kursi Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan, setelah menduduki peringkat pertama dan kedua dalam proses lelang (seleksi terbuka) yang dilakukan Tim Pansel.
Mereka masing-masing Gede Dody Sukma Oktiva Askara (Camat Buleleng) dan I Nyoman Riang Pustaka (Camat Seririt). Sesuai hasil lelang yang diumumkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng di Singaraja, Jumat (3/4) siang, Gede Dody Sukma Oktiva Aksara menduduki peringkat teratas seleksi calon Kadus Kebudayaan Buleleng. Sedangkan Nyoman Riang yang kini menjabat Camat Seririt, menduduki posisi runner-up. Kedua camat ini mengungguli Wayan Sujana, Kabid Kese-nian Dinas Kebudayaan Buleleng yang berada di peringkat tiga.
Sebetulnya, ada satu camat lagi yang ikut proses lelang jabatan Kadis Kebudayaan Buleleng. Dia adalah Camat Busungbiu, Gede Putra Aryana. Namun, dalam seleksi yang dilakukan Tim Pansel, Putra Aryana gagal tembus peringkat tiga besar.
Sesuai ketentuan, hanya peringkat tiga besar yang diajukan ke Bupati Buleleng untuk dipilih salah satunya sebagai Kadis Kebudayaan, yakni Gede Dody Sukma Oktiva Aksara, Nyoman Riang Pustaka, dan Wayan Sujana. Mereka memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Hanya saja, berdasarkan pengalaman selama ini dalam proses lelang, biasanya peringkat teratas otomatis dipilih menjadi pejabat Eselon IIb. Itu artinya, Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Aksara punya kans besar untuk dipilih jadi Kadis Kebudayaan.
Dalam proses lelang kali ini, ada 5 kursi jabatan Eselon IIb yang diperebutkan. Selain kusri Kadis Kebudayaan Buleleng, juga diperebutkan posisi jabatan Kadis Pariwisata Buleleng, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Buleleng, dan Kadis Pekerjaan Umum & Tata Ruang (PUTR) Buleleng.
Khusus untuk seleksi calon Kadis Pariwisata Buleleng, kandidat yang tembus peringkat tiga besar masing-masing Made Sudama Diana (kini menjabat Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng), I Nyoman Gede Gunawan (kini menjabat Kabid Pemasaran PariwisataDinas Pariwisata Buleleng), dan I Nyoman Wisandika (kini menjabat Sekretaris BPKSDM Buleleng). Selengkapnya, untuk seleksi jabatan Eselon IIb lainnya, lihat boks
Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa, mengatakan hasil seleksi calon pejabat Eselon IIb yang dilakukan Tim Pansel ini akan disampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) guna dimohonkan rekomendasi. Bila nanti rekomendasi itu turun, maka kewenangan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk memilih dan menetapkan satu nama di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilelang menjadi kepala dinas (kadis) definitif.
“Setelah turun rekomendasi dari KASN itu, barulah nanti Bupati Buleleng menentukan siapa yang dipilih dari tiga nama di masing-masing OPD tersebut untuk ditetapkan dan dilantik sebagai kepala dinas,” jelas Gede Wisnawa di Singaraja, Jumat kemarin.
Menurut Wisnawa, untuk pengajuan permohonan rekomendasi ke KASN, pihaknya belum dapat memastikan kapan akan dilakukan, karena situasi wabah Covid-19 (virus Corona). Meski demikian, pihaknya akan terus berkoordinas dengan KASN di Jakarta, agar dapat memastikan pengajuan rekomendasi itu dapat dilakukan lewat e-mail.
Sementara itu, Camat Buleleng Gede Dody Sukama menyatakan menyerahkan sepenuhkan kepada Bupati Buleleng untuk memilih siapa yang nanti ditetapkan sebagai Kadis Kebudayaan. “Siapa yang berhak, tentu itu kewenangan Pak Bupati. Kami hanya mengikuti mekanisme dan prosedur yang ada,” jelas Dody Sukma.
Dody Sukmsa mengaku bersyukur bisa tembus peringkat tiga besar. Lebih bersyukur lagi jika nanti ternyata dipercaya Bupati Agus Suradnyana sebagai Kadis Kebudayaan Buleleng. Menurut Dody Sukma, dirinya ikut proses lelang jabatan Kadis Kebudayaan, karena memiliki motivasi terhadap kemajuan Buleleng dari sisi adat dan tradisi, kesenian, dan pelestarian peninggalan sejarah.
“Saya ingin mengabdi secara total untuk kemajuan Buleleng. Kebetulan, pendidikan Pascasarjana (S2) saya adalah Kajian Budaya di Unhi Denpasar. Harapan saya ke depan, Dinas Kebudayaan Buleleng bisa berkolaborasi dengan OPD terkait lainnya,dan mampu menyumbangkan kontribusi PAD (pendapatan asli daerah),” tandas birokrat asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Jumat kemarin.
Paparan hampir senada juga disampaikan Camat Seririt, Nyoman Riang Pustaka. Menurut Riang Pustaka, dirinya termotivasi ikut seleksi calon Kadis Kebudayaan Buleleng, karena selama ini melihat pembinaan di bidang budaya dan adat belum menyentuh pada karakter masyarakat Bali, termasuk pemberdayaan masalah usadha (pengobatan) Bali.
“Selama ini, masalah budaya, adat, dan kesenian sudah berjalan dengan baik, dan semua stakeholder terlibat. Tetapi, yang saya lihat justru karakter orang Bali sendiri belum ada peningkatan. Karakter orang Bali yang dulu santun dan ramah, sekarang banyak bergeser akibat pengarus globalisasi,” papar Riang Pustaka secara terpisah, Jumat kemarin.
“Nah, ini yang memotiviasi saya ikut lelang jabatan calon Kadis Kebudayaan Buleleng. Demikian juga masalah usadha Bali, ini perlu ditonjolkan. Pasalnya, selama ini di masyarakat lebih banyak kesananya negatif tentang balian itu sendiri,” lanjut birokrat asal Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. 8k19
1
Komentar