4 Calon Perwira Polri Diisolasi di SPN Singaraja
Sempat Disebut Positif, 2 PDP dari Gianyar Sembuh
SINGARAJA, NusaBali
Empat (4) calon perwira dari Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri Sukabumi, Jawa Barat menjalani isolasi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja, Buleleng, sejak 30 Maret 2020 lalu.
Keempat calon perwira asal Buleleng dipulangkan dari Setukpa Polri Sukabumi, setelah ditemukan kasus positif Covid-19 (virus Corona) di sekolah tersebut. Sepulang dari Setukpa Polri Sukabumi, keempat calon perwira asal Buleleng ini tidak langsung pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, mereka diharuskan menjalani isolasi selama 14 hari di SPN Singaraja, meskipun hasil rapid test saat masih berada di Sukabumi dinyatakan negatif.
Keempat calon perwira yang diisolasi di SPN Singaraja ini terpantau Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, dari 7 Orang dalam Pemantauan (ODP) baru yang ada di Gumi Panji Sakti. Selain 4 calon perwira dari Setukpa Polri Sukabumi tersebut, juga ada 3 warga lainnya yang masuk ODP baru di Buleleng.
Dari 3 ODP tersebut, salah satunya adalah warga yang baru pulang dari daerah transmisi lokal. Sedangkan 2 ODP lagi adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar dan baru pulang ke Bali. Berbeda dengan 4 calon perwira dari Stukpa Polri Sukabumi yang diisolasi di SPN Singaraja, 3 ODP lainnya menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing.
Menurut Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana ST, 4 calon perwira dan 3 ODP lainnya yang dalam pantauan ini sudah menjalani rapid test. Dari hasil rapid test, semuanya dinyatakan negatif Covid-19. Hanya saja, GTPP Covid-19 Buleleng tak mau ambil risiko, sehingga suah menjadwalkan pengambilan sampel swab kepada 7 ODP tersebut.
“Besok (hari ini) akan diambil sampel swab-nya oleh petugas medis RSUD Buleleng, untuk kemudian dilakukan uji PCR di laboratorium, sehingga hasilnya nanti lebih akurat,” ungkap Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng saat memberikan update perkembangan penanganan Covid-19, di Singaraja, Jumat (3/4).
Menurut Agus Suradnyana, seluruh ODP yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di SPN Singaraja sudah diagendakan untuk disuplai sembako dan kebutuhan lainnya oleh GTPP Covid-19 Buleleng. Suplai sembako nantinya akan dilakukan oleh Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 Tingkat Desa/Kelurahan. Suplai sembako akan berlangsung selama 14 hari isolasi.
Sementara, 4 Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang masih menjalani masa isolasi di RS Pratama, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng sedang menunggu hasil tes lanjutan. Keempat PDP yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, kini dalam kondisi sangta stabil.
Agus Suradnyana menyebutkan, PDP 03 yang sebelumnya merupakan pekerja kapal pesiar yang pulang dari Italia, sudah menjalani uji swab sebanyak 4 kali. Hasil uji PCR ketiga masih dinyatakan positif, namun hasil uji swab keempat dinyatakan negatif. “PDP 03 ini masih harus menjalani sekali uji swab lagi dengan hasil negatif, untuk dapat dipulangkan dari rumah sakit,” terang Agus Suradnyana.
Sedangkan PDP 06 yang merupakan sopir sebelumnya menjemput PDP 03 dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung ke Buleleng, Sudah menjalani uji swab sebanyak 3 kali. Hasil tes pertama dan kedua dinyatakan positif, namun hasil tes ketiga sudah negatif. Sebaliknya, untuk PDP 07 dan PDP 08 yang merupakan petugas paramedis yang sempat merawat PDP 03, dari uji swab kedua, mereka dinyatakan negatif.
“Hari ini (kemarin) kami ambil sampelnya. Kalau hasil test swab terakhir semuanya negatif, maka tim medis akan memulangkan seluruh pasien itu ke rumahnya masing-masing,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Hanya saja, kata Agus Suradnyana, ketika nanti keempat PDP ini sudah dapat dipulangkan dari RS Pratama Giri Emas, mereka tetap masih harus membatasi interaksi dengan keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Mereka juga akan tetap dipantau GTPP Covid-19 Buleleng selama 7-10 hari pasca dipulangkan dari rumah sakit.
Di sisi lain, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih dalam pemantauan GTPP Covid-19 Buleleng saat ini mencapai 539 orang. Mereka terdiri dari 419 pekerja kapal pesiar, 50 TKI, 5 WNA, dan 12 WNI yang baru pulang dari luar negeri, serta 52 orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia.
Sementara itu, 2 warga Gianyar yang sempat dinyatakan positif Covid-19, bisa bernapas lega. Pasalnya, berdasarkan hasil tes swab terakhir, keduanya dinyatakan negatif dan sama-saqma sudah sembuh. Mereka masing-masing bayi usia 2 tahun asal Desa Batuan (Kecamatan Sukawati) dan pekerja kapal pesiar asal Desa Petulu (Kecamatan Ubud).
"Astungkara nggih. Tes swab yang terakhir ini hasilnya negatif," ujar Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, Jumat kemarin. Sekda Kabupaten Gianyar ini menambahkan, setelah dinyatakan negatif Covid-19, dua warganya langsung dibolehkan pulang dari RSUP Sanglah, Denpasar.
Menurut Wisnu Wijaya, semua ini juga tak terlepas berkat dukungan masyarakat yang mau disiplin dan penuh tanggung jawab tinggal di rumah. "Ini betul-betul kabar gembira bagi masyarakat Gianyar. Tidak sia-saia pengorbanan masyarakat (di rumah saja). Semoga terus belanjut ke arah yang lebih baik," harap Wisnu Wijaya.
Berita gembira lainnya, kata Wisnu Wijaya, Orang dalam Pantauan (ODP) di Gianyar yang sebelumnya berjumlah 727, juga sudah turun signifikan menjadi 202 orang pada Jumat pagi. Penurunan angka ini adalah berkat proses isolasi mandiri yang dilakukan warga tersebut selama 14 hari tanpa menunjukan gejala sakit. "Ini proses isolasi mandiri sudah melebihi 14 hari dan tidak menunjukan gejala atau keluhan gangguan kesehatan," katanya. *k23,nvi
1
Komentar