nusabali

Satu-satunya PhD Toksikologi Forensik Indonesia

  • www.nusabali.com-satu-satunya-phd-toksikologi-forensik-indonesia

Sidang kasus kopi sianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) kemarin menghadirkan saksi ahli Toksikologi Forensik I Made Agus Gelgel Wirasuta.

Gelgel Wirasuta

JAKARTA, NusaBali
Dia merupakan peneliti dari laboratorium UPT Forensik Science dan Kriminologi Universitas Udayana (Unud). Pria kelahiran desa Aan, kecamatan Banjarangan, Klungkung ini merupakan satu-satunya Phd di Toksikologi Forensik di Indonesia.
 
Dengan latar belakang seperti itu membuat dirinya dipercaya oleh penyidik untuk menjadi saksi ahli. "Saya adalah satu-satunya PhD di Indonesia dalam bidang Toksikologi Forensik," ujar Gelgel Wirasuta usai sidang di PN Jakpus, Kamis (25/8). Wirasuta mengatakan, ia diminta langsung oleh penyidik yang menghubungi dirinya di Bali.
 
Oleh karena itu, Gelgel Wirasuta terlibat sejak kasus ini mencuat atau pada pertengahan Januari 2016 lalu. Ia berperan dalam memberikan advice kepada penyidik. Plus melakukan percobaan di cafe dalam rangka rekonstruksi. Untuk kasus ‘kopi maut’ Mirna, ia melakukan lima kali percobaan guna mengetahui kemungkinan sianida berada di dalam kopi.
 
Pada percobaan pertama, Wirasuta memasukkan sianida terlebih dulu. Lalu secara berurutan ia memasukkan es batu, susu, kopi, dan air panas ke dalam gelas yang sama. Setelah diaduk, kata Wirasuta, VIC itu tidak mengeluarkan bau menyengat.  Percobaan selanjutnya, Wirasuta secara beruntun memasukkan es batu, sianida, susu, kopi, dan air panas. Setelah diaduk, kopi tersebut menimbulkan bau yang agak menyengat.
 
Percobaan ketiganya menghasilkan VIC yang bau menyengatnya berada dalam rentang sedang hingga kuat. Pada percobaan itu ia memasukkan es batu, susu, sianida, kopi, dan air panas.  Percobaan keempat, Wirasuta memasukkan es batu, susu, kopi, sianida, dan air panas. Setelah diaduk, kopi itu menimbulkan bau menyengat yang tersebar ke seluruh ruangan. Sementara pada percobaan kelima, Wirasuta memasukkan es batu, susu, kopi, air panas, dan sianida. Setelah diaduk hasilnya menimbulkan bau yang sedikit menyengat.
 
Bagi Gelgel Wirasuta menjadi saksi ahli dalam persidangan bukanlah pertama kali. Ia pernah menjadi saksi ahli dalam kasus Munir. Di sana ia juga berperan dalam memberikan advice kepada penyidik, termasuk agar penyidik mencari alat untuk mengetahui bagaimana arsenik masuk ke dalam tubuh. Alat tersebut berada di lab swasta di Amerika. Menurut Gelgel Wirasuta, di antara kasur Munir dan Jessica yang paling berat adalah kasus Munir.
 
"Sebab dalam menanganinya bukan hanya kita saja, melainkan negara luar pula sehingga kita tergantung pula dengan pihak luar," ucapnya. Namun dari dua kasus itu, Gelgel Wirasuta merasa terbebani dalam kasus Jessica lantaran mengundang banyak perhatian orang. Bahkan sampai disiarkan langsung oleh stasiun televisi.
 
Disisi lain ia senang, karena ia memiliki banyak tambahan pengetahuan mengenai berbagai macam kasus. "Sebagai peneliti membuat saya lebih banyak mengetahui tentang beraneka ragam kasus. Ini bisa saya ceritakan kepada mahasiswa saya," imbuh Gelgel Wirasuta. K22

Komentar