Siswi SMP Nyaris Diperkosa
Pelaku membawa korban hingga melewati traffic light di Kelurahan Penarukan.
SINGARAJA, NusaBali
Seorang siswi SMPN 3 Singaraja,ARN,11, nyaris diperkosa oleh pelaku yang mengaku sebagai pengawas sekolah. Namun ARN berhasil menyelamatkan diri dengan menggigit tangan pelaku.
Kasus tersebut kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng. Kasusnya berawal saat korban pada Kamis (25/8) bersama teman satu kelasnya mendapatkan jadwal olahraga di Lapangan Mayor Metra, Singaraja. Lapangan ini bersebelahan dengan sekolahnya. Saat itu pada pukul 05.30 Wita, korban dan dua orang temannya yang lain sudah menunggu di depan sekolah karena guru dan teman-temannya belum datang.
Saat itulah ada seorang laki-laki mengendarai motor Vario merah dan perawakan agak gemuk, mendekati anak-anak. Kebetulan saat itu korban tidak membawa bola. Pelaku yang hingga kini tidak diketahui identitasnya memanfaatkan kesempatan tersebut dengan dalih mengaku sebagai pengawas olahraga dan mengajak korban untuk mengambil bola. Korban yang masih duduk di kelas VII pun percaya ajakan itu lantaran belum mengenal semua guru di sekolahnya. Pelaku lanjut membawa korban menuju arah timur hingga melewati traffic light di Kelurahan Penarukan. Setelah itu ia diajak ke areal yang sepi. Pelaku sempat memegang korban. Namun korban melawan dengan menggigit tangan pelaku.
SELANJUTNYA . . .
Kasus tersebut kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng. Kasusnya berawal saat korban pada Kamis (25/8) bersama teman satu kelasnya mendapatkan jadwal olahraga di Lapangan Mayor Metra, Singaraja. Lapangan ini bersebelahan dengan sekolahnya. Saat itu pada pukul 05.30 Wita, korban dan dua orang temannya yang lain sudah menunggu di depan sekolah karena guru dan teman-temannya belum datang.
Saat itulah ada seorang laki-laki mengendarai motor Vario merah dan perawakan agak gemuk, mendekati anak-anak. Kebetulan saat itu korban tidak membawa bola. Pelaku yang hingga kini tidak diketahui identitasnya memanfaatkan kesempatan tersebut dengan dalih mengaku sebagai pengawas olahraga dan mengajak korban untuk mengambil bola. Korban yang masih duduk di kelas VII pun percaya ajakan itu lantaran belum mengenal semua guru di sekolahnya. Pelaku lanjut membawa korban menuju arah timur hingga melewati traffic light di Kelurahan Penarukan. Setelah itu ia diajak ke areal yang sepi. Pelaku sempat memegang korban. Namun korban melawan dengan menggigit tangan pelaku.
SELANJUTNYA . . .
Komentar