Pengelola Wisata Sangeh Berlakukan Sistem Shift
Jatah Makan buat Monyet Justru Ditambah
Sebanyak 21 karyawan di Objek Wisata Sangeh dibagi menjadi lima shift, yang bekerja bergiliran tiap lima hari sekali.
MANGUPURA, NusaBali
Kendati Objek Wisata Sangeh di Kecamatan Abiansemal ditutup untuk sementara waktu terhitung mulai 21 Maret 2020, sejumlah karyawannya tetap standby untuk memberikan pakan kawanan monyet di sana. Termasuk untuk memelihara kebersihan di areal Objek Wisata Sangeh. Namun, sistem kerja bagi total 21 orang karyawan dibagi menjadi lima shift, dan tiap shift bekerja secara bergilir tiap lima hari sekali.
“Sementara kami bagi shift kerjanya. Tiap shift ada lima orang. Mereka bertugas tiap lima hari sekali,” ungkap Pengelola Objek Wisata Sangeh Made Mohon, saat dikonfirmasi, Senin (6/4).
Pemberlakuan shift bagi 21 karyawan dilakukan semenjak Objek Wisata Sangeh resmi ditutup pada 21 Maret 2020, karena mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19. Bila situasi kembali normal, para karyawan kembali bekerja seperti biasa.
Disinggung pemberian pakan kepada monyet, Made Mohon mengatakan tetap terjamin. Malahan, bila pada situasi normal kawanan monyet mendapat jatah dua kali makan dalam sehari, kini ditambah menjadi tiga kali dalam sehari. “Biasanya kalau ada tamu, mereka dapat banyak makan dari tamu. Tapi sekarang dengan kondisi seperti ini, kami berikan makan tiga kali sehari. Yakni pada pagi, siang, dan sore,” kata Made Mohon.
Lantaran pengelola menambah jatah makan menjadi tiga kali sehari, maka anggaran yang dikeluarkan pun bertambah. “Biasanya per bulan anggarannya Rp 12 juta. Tapi dengan seperti sekarang, pasti anggarannya lebih banyak,” ungkapnya. Namun besarnya tambahan anggaran dimaksud diakui belum dihitung, sebab belum genap sebulan.
Made Mohon berharap situasi kembali normal, sehingga para karyawan bisa kembali bekerja seperti sediakala. “Semoga kondisi ini tidak berkepanjangan, sehingga Objek Wisata Sangeh kembali bisa beroperasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Badung menutup sementara objek wisata yang ada di Badung, terhitung 21 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Namun, Pemkab Badung memperpanjang penutupan objek wisata yang ada di wilayahnya dari 31 Maret 2020 hingga 21 April 2020. Keputusan ini mempertimbangkan wabah virus Corona atau Covid-19 yang hingga sekarang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pemkab Badung melalui Sekretariat Daerah telah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak terkait. Surat Nomor 556/1997/Dispar/Sekret, ditujukan kepada Pengelola Daya Tarik Wisata, Pengelola Desa Wisata, Pengelola Hiburan dan Rekreasi Wisata, dan Pusat Perbelanjaan Modern. Surat tertanggal 31 Maret 2020 tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa. *asa
Kendati Objek Wisata Sangeh di Kecamatan Abiansemal ditutup untuk sementara waktu terhitung mulai 21 Maret 2020, sejumlah karyawannya tetap standby untuk memberikan pakan kawanan monyet di sana. Termasuk untuk memelihara kebersihan di areal Objek Wisata Sangeh. Namun, sistem kerja bagi total 21 orang karyawan dibagi menjadi lima shift, dan tiap shift bekerja secara bergilir tiap lima hari sekali.
“Sementara kami bagi shift kerjanya. Tiap shift ada lima orang. Mereka bertugas tiap lima hari sekali,” ungkap Pengelola Objek Wisata Sangeh Made Mohon, saat dikonfirmasi, Senin (6/4).
Pemberlakuan shift bagi 21 karyawan dilakukan semenjak Objek Wisata Sangeh resmi ditutup pada 21 Maret 2020, karena mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19. Bila situasi kembali normal, para karyawan kembali bekerja seperti biasa.
Disinggung pemberian pakan kepada monyet, Made Mohon mengatakan tetap terjamin. Malahan, bila pada situasi normal kawanan monyet mendapat jatah dua kali makan dalam sehari, kini ditambah menjadi tiga kali dalam sehari. “Biasanya kalau ada tamu, mereka dapat banyak makan dari tamu. Tapi sekarang dengan kondisi seperti ini, kami berikan makan tiga kali sehari. Yakni pada pagi, siang, dan sore,” kata Made Mohon.
Lantaran pengelola menambah jatah makan menjadi tiga kali sehari, maka anggaran yang dikeluarkan pun bertambah. “Biasanya per bulan anggarannya Rp 12 juta. Tapi dengan seperti sekarang, pasti anggarannya lebih banyak,” ungkapnya. Namun besarnya tambahan anggaran dimaksud diakui belum dihitung, sebab belum genap sebulan.
Made Mohon berharap situasi kembali normal, sehingga para karyawan bisa kembali bekerja seperti sediakala. “Semoga kondisi ini tidak berkepanjangan, sehingga Objek Wisata Sangeh kembali bisa beroperasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Badung menutup sementara objek wisata yang ada di Badung, terhitung 21 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Namun, Pemkab Badung memperpanjang penutupan objek wisata yang ada di wilayahnya dari 31 Maret 2020 hingga 21 April 2020. Keputusan ini mempertimbangkan wabah virus Corona atau Covid-19 yang hingga sekarang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pemkab Badung melalui Sekretariat Daerah telah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak terkait. Surat Nomor 556/1997/Dispar/Sekret, ditujukan kepada Pengelola Daya Tarik Wisata, Pengelola Desa Wisata, Pengelola Hiburan dan Rekreasi Wisata, dan Pusat Perbelanjaan Modern. Surat tertanggal 31 Maret 2020 tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa. *asa
Komentar