Stok Darah Menipis, Darah O Jenis TC Kosong
TABANAN, NusaBali
Pandemi Corona berdampak pada stok darah di ruang penyimpanan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Tabanan.
Hal ini disebabkan kelompok donor banyak membatalkan pengambilan pendonor seiring anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Bahkan golongan darah O jenis Thrombocyte Concentrate (TC) stoknya kosong.
Berdasarkan data, stok darah per 6 April 2020, untuk darah A jenis Whole Blood (WB) tersedia hanya 4 kantong, jenis Packed Red Cells (PRC) tersedia hanya 5 kantong, dan jenis Thrombocyte Concentrate (TC) tersedia hanya 4 kantong.
Sementara untuk golongan darah B jenis darah WB tersedia 2 kantong, jenis darah PRC tersedia 7 kantong, dan jenis darah TC tersedia 1 kantong.
Lalu untuk golongan darah O bisa dibilang sangat menipis. Untuk jenis WB hanya tersedia 3 kantong, jenis PRC tersedia 1 kantong, dan jenis TC kosong alias tidak ada stok.
Dan terakhir adalah darah AB yang juga stoknya sangat terbatas. Untuk jenis darah WB tersedia 2 kantong, untuk jenis PRC hanya 1 kantong, dan jenis TC hanya 1 kantong.
Kepala UDD PMI Kabupaten Tabanan dr Nyoman Gede Sumardika, menjelaskan stok darah mulai menipis sudah terjadi sejak awal Maret. Ini diketahui karena kelompok donor membatalkan pengambilan donor akibat dampak dari penyebaran Covid-19 di Tabanan. “Karena ada anjuran pemerintah tinggal di rumah dan harus menerapkan social distancing,” ungkapnya, Senin (6/4).
Dengan kondisi tersebut maka stok darah sangat menipis. Padahal permintaan sangat tinggi. Per hari saja permintaannya di angka 15-20 kantong. “Permintaan darah yang paling banyak adalah darah O jenis PRC,” imbuh dr Sumardika.
Diakui dr Sumardika untuk solusinya agar mendapatkan darah, pendonor akan dihubungi via telepon dan diminta datang ke UTD. Selain itu petugas tetap turun ke lapangan, tetapi pendonor diatur datangnya bergilir ke tempat pendonor. “Karena ini menyangkut hidup pasien, mereka sangat butuh darah dan tidak boleh selalu kosong,” tegasnya.
Dia menambahkan darah yang tersedia itu diperuntukkan bagi seluruh rumah sakit di Tabanan baik swasta maupun negeri. Tetapi sekitar 85 persen diperuntukkan bagi pasien di BRSU Tabanan. “Kita berharap mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu dan bisa beraktivitas normal kembali,” tegas dr Sumardika. *des
Berdasarkan data, stok darah per 6 April 2020, untuk darah A jenis Whole Blood (WB) tersedia hanya 4 kantong, jenis Packed Red Cells (PRC) tersedia hanya 5 kantong, dan jenis Thrombocyte Concentrate (TC) tersedia hanya 4 kantong.
Sementara untuk golongan darah B jenis darah WB tersedia 2 kantong, jenis darah PRC tersedia 7 kantong, dan jenis darah TC tersedia 1 kantong.
Lalu untuk golongan darah O bisa dibilang sangat menipis. Untuk jenis WB hanya tersedia 3 kantong, jenis PRC tersedia 1 kantong, dan jenis TC kosong alias tidak ada stok.
Dan terakhir adalah darah AB yang juga stoknya sangat terbatas. Untuk jenis darah WB tersedia 2 kantong, untuk jenis PRC hanya 1 kantong, dan jenis TC hanya 1 kantong.
Kepala UDD PMI Kabupaten Tabanan dr Nyoman Gede Sumardika, menjelaskan stok darah mulai menipis sudah terjadi sejak awal Maret. Ini diketahui karena kelompok donor membatalkan pengambilan donor akibat dampak dari penyebaran Covid-19 di Tabanan. “Karena ada anjuran pemerintah tinggal di rumah dan harus menerapkan social distancing,” ungkapnya, Senin (6/4).
Dengan kondisi tersebut maka stok darah sangat menipis. Padahal permintaan sangat tinggi. Per hari saja permintaannya di angka 15-20 kantong. “Permintaan darah yang paling banyak adalah darah O jenis PRC,” imbuh dr Sumardika.
Diakui dr Sumardika untuk solusinya agar mendapatkan darah, pendonor akan dihubungi via telepon dan diminta datang ke UTD. Selain itu petugas tetap turun ke lapangan, tetapi pendonor diatur datangnya bergilir ke tempat pendonor. “Karena ini menyangkut hidup pasien, mereka sangat butuh darah dan tidak boleh selalu kosong,” tegasnya.
Dia menambahkan darah yang tersedia itu diperuntukkan bagi seluruh rumah sakit di Tabanan baik swasta maupun negeri. Tetapi sekitar 85 persen diperuntukkan bagi pasien di BRSU Tabanan. “Kita berharap mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu dan bisa beraktivitas normal kembali,” tegas dr Sumardika. *des
1
Komentar