Jam Kerja Petugas Kebersihan Ikuti 'Waktu Berjemur'
Paparan matahari pagi yang dinilai efektif mencegah Corona, membuat jam operasional petugas kebersihan dipaskan dengan paparan sang surya.
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan petugas kebersihan yang bertanggungjawab menjaga kebersihan Kota Singaraja, tetap melaksanakan tugas di tengah pandemi Covid-19. Dari keringat mereka, ibukota Buleleng ini tetap bersih dan asri. Selain dibekali aksesoris pelindung diri, petugas kebersihan juga mulai bekerja sesuai waktu yang ditentukan.
Petugas kebersihan shift pagi biasanya sudah ramai di jalan-jalan protokol di seputaran Kota Singaraja pukul 05.00-09.00 Wita. Waktu berkerja ini agak mundur sedikit menunggu matahari terbit, pukul 07.00 - 11.00 Wita. Sedangkan sore dilakukan penyapuan pinggir jalan protokol pada pukul 14.00-18.00 Wita. “Jam kerja baru ini dimaksudkan agar petugas saat bertugas juga langsung dapat merasakan paparan sinar matahari pagi yang bagus untuk peningkatan daya tahan tubuh,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Putu Ariadi Pribadi, dihubungi Selasa (7/4).
Ariadi menjelaskan petugas kebersihan di wilayah Kota Singaraja saat ini memang diarahkan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) pencegahan Covid-19. Terutama pemakaian masker untuk melindungi mulut dan hidung, pemakaian sepatu boot, handsanitizer hingga cairan disinfektan.
“Mereka tetap bekerja sesuai dengan tugas dan jadwal. Mengingat mereka adalah garda terdepan dalam penanganan kebersihan lingkungan di Buleleng. Apalagi kebersihan merupakan salah satu cara untuk mencegah sebaran virus Corona,” ucap mantan Camat Gerokgak itu.
Aksesoris pelindung diri itu, disebut Kadis Ariadi, sudah dibagikan sejak pandemi Covid-19 masuk ke Buleleng. Khusus masker dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Kadis Ariadi juga menekankan kepada 240 petugas kebersihan yang bertugas di ruas jalan protokol Buleleng tetap menjaga kebersihan diri. Terutama mencuci tangan sehabis melaksanakan tugas di lapangan. “Kami sudah sediakan di kantor wastafel untuk cuci tangan dan juga disinfektan untuk membersihkan truk pengangkut sampah,” imbuh dia.
Petugas kebersihan yang memiliki potensi tinggi terhadap gangguan kebersihan karena lingkungan kerja mereka berurusan dengan sampah. Terkait itu, Kadis Ariadi memberikan kelonggaran jika merasa tidak sehat agar segera beristirahat dan akan diganti oleh petugas lain hingga kondisinya membaik. DLH juga sedang mengupayakan pengajuan vitamin dan bantuan sembako bagi petugas kebersihan.*k23
Petugas kebersihan shift pagi biasanya sudah ramai di jalan-jalan protokol di seputaran Kota Singaraja pukul 05.00-09.00 Wita. Waktu berkerja ini agak mundur sedikit menunggu matahari terbit, pukul 07.00 - 11.00 Wita. Sedangkan sore dilakukan penyapuan pinggir jalan protokol pada pukul 14.00-18.00 Wita. “Jam kerja baru ini dimaksudkan agar petugas saat bertugas juga langsung dapat merasakan paparan sinar matahari pagi yang bagus untuk peningkatan daya tahan tubuh,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Putu Ariadi Pribadi, dihubungi Selasa (7/4).
Ariadi menjelaskan petugas kebersihan di wilayah Kota Singaraja saat ini memang diarahkan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) pencegahan Covid-19. Terutama pemakaian masker untuk melindungi mulut dan hidung, pemakaian sepatu boot, handsanitizer hingga cairan disinfektan.
“Mereka tetap bekerja sesuai dengan tugas dan jadwal. Mengingat mereka adalah garda terdepan dalam penanganan kebersihan lingkungan di Buleleng. Apalagi kebersihan merupakan salah satu cara untuk mencegah sebaran virus Corona,” ucap mantan Camat Gerokgak itu.
Aksesoris pelindung diri itu, disebut Kadis Ariadi, sudah dibagikan sejak pandemi Covid-19 masuk ke Buleleng. Khusus masker dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Kadis Ariadi juga menekankan kepada 240 petugas kebersihan yang bertugas di ruas jalan protokol Buleleng tetap menjaga kebersihan diri. Terutama mencuci tangan sehabis melaksanakan tugas di lapangan. “Kami sudah sediakan di kantor wastafel untuk cuci tangan dan juga disinfektan untuk membersihkan truk pengangkut sampah,” imbuh dia.
Petugas kebersihan yang memiliki potensi tinggi terhadap gangguan kebersihan karena lingkungan kerja mereka berurusan dengan sampah. Terkait itu, Kadis Ariadi memberikan kelonggaran jika merasa tidak sehat agar segera beristirahat dan akan diganti oleh petugas lain hingga kondisinya membaik. DLH juga sedang mengupayakan pengajuan vitamin dan bantuan sembako bagi petugas kebersihan.*k23
Komentar