Penumpang Rute Internasional Anjlok 117 Persen
MANGUPURA, NusaBali
Dalam kurun waktu tiga bulan pertama di 2020, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, sudah melayani 4,7 juta penumpang dan 34 ribu pergerakan pesawat udara.
Namun pergerakan penumpang turun 16 persen dari pencatatan periode yang sama pada 2019 lalu. Bahkan pada Maret 2020, terjadi penurunan yang signifikan yakni sebesar 117 persen.
General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, menerangkan selama tiga bulan pertama di 2020, pihaknya sudah melayani sebanyak 4.667.306 penumpang keluar masuk Pulau Bali. Jutaan penumpang itu diangkut menggunakan 34.597 pesawat udara. Jika dibandingkan dengan pencatatan periode yang sama di 2019, tercatat terdapat penurunan jumlah penumpang serta jumlah pergerakan pesawat. Pada 2019 lalu, tercatat sebanyak 5.397.499 penumpang dan 36.519 pergerakan pesawat udara.
“Pencatatan selama tiga bulan yakni Januari hingga Maret 2020 ini, kami mencatat adanya penurunan penumpang dan pergerakan pesawat udara jika dibanding tahun 2019 lalu. Terdapat selisih sebanyak 730.193 penumpang atau turun 16 persen dan 1.922 pergerakan pesawat atau turun 5,6 persen,” terangnya, Selasa (7/4) sore.
Herry mengemukakan, di tengah pandemi global saat ini, untuk pencatatan trafik di Maret 2020, penumpang yang terlayani sebanyak 985.921 jiwa, dengan diangkut 9.231 pesawat udara. Sedangkan pada Maret 2019 lalu, tercatat sebanyak 1.793.875 penumpang dan 12.167 pergerakan pesawat udara yang dilayani. Penumpang dari rute internasional yang mengalami penurunan terbesar di bulan Maret 2020, yakni hanya melayani 473.312 jiwa. Padahal periode yang sama tahun lalu yang dilayani yakni 1.025.098 penumpang. Sehingga, ada selisih 551.786 penumpang atau turun 117 persen.
“Untuk data di bulan Maret 2020 ini, kami mencatat terdapat penurunan penumpang dan pergerakan pesawat yang cukup drastis. Penumpang dan pergerakan pesawat masing-masing mengalami penurunan sebesar 82 persen dan 32 persen jika dibanding data di bulan Maret 2019,” ungkap Herry.
Di sisi pergerakan pesawat udara pada Maret 2020, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 3.547 untuk rute internasional dan 5.687 pergerakan untuk rute domestik, maka terdapat penurunan sebesar 63 persen untuk rute internasional dan 12 persen untuk rute domestik, jika dibandingkan dengan pencatatan pada Maret 2019. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain karena aturan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah terhadap penumpang dengan kondisi tertentu, penerapan kebijakan lockdown dari pemerintah beberapa negara, serta penghentian sementara operasional penerbangan rute tertentu.
“Saya rasa hampir seluruh bandar udara di dunia turut mengalami penurunan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara. Meskipun demikian, kami bertekad bahwa pelayanan terhadap pengguna jasa bandara tetap harus diutamakan, terlepas dari jumlah penumpang,” ujar Herry. *dar
General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, menerangkan selama tiga bulan pertama di 2020, pihaknya sudah melayani sebanyak 4.667.306 penumpang keluar masuk Pulau Bali. Jutaan penumpang itu diangkut menggunakan 34.597 pesawat udara. Jika dibandingkan dengan pencatatan periode yang sama di 2019, tercatat terdapat penurunan jumlah penumpang serta jumlah pergerakan pesawat. Pada 2019 lalu, tercatat sebanyak 5.397.499 penumpang dan 36.519 pergerakan pesawat udara.
“Pencatatan selama tiga bulan yakni Januari hingga Maret 2020 ini, kami mencatat adanya penurunan penumpang dan pergerakan pesawat udara jika dibanding tahun 2019 lalu. Terdapat selisih sebanyak 730.193 penumpang atau turun 16 persen dan 1.922 pergerakan pesawat atau turun 5,6 persen,” terangnya, Selasa (7/4) sore.
Herry mengemukakan, di tengah pandemi global saat ini, untuk pencatatan trafik di Maret 2020, penumpang yang terlayani sebanyak 985.921 jiwa, dengan diangkut 9.231 pesawat udara. Sedangkan pada Maret 2019 lalu, tercatat sebanyak 1.793.875 penumpang dan 12.167 pergerakan pesawat udara yang dilayani. Penumpang dari rute internasional yang mengalami penurunan terbesar di bulan Maret 2020, yakni hanya melayani 473.312 jiwa. Padahal periode yang sama tahun lalu yang dilayani yakni 1.025.098 penumpang. Sehingga, ada selisih 551.786 penumpang atau turun 117 persen.
“Untuk data di bulan Maret 2020 ini, kami mencatat terdapat penurunan penumpang dan pergerakan pesawat yang cukup drastis. Penumpang dan pergerakan pesawat masing-masing mengalami penurunan sebesar 82 persen dan 32 persen jika dibanding data di bulan Maret 2019,” ungkap Herry.
Di sisi pergerakan pesawat udara pada Maret 2020, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 3.547 untuk rute internasional dan 5.687 pergerakan untuk rute domestik, maka terdapat penurunan sebesar 63 persen untuk rute internasional dan 12 persen untuk rute domestik, jika dibandingkan dengan pencatatan pada Maret 2019. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain karena aturan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah terhadap penumpang dengan kondisi tertentu, penerapan kebijakan lockdown dari pemerintah beberapa negara, serta penghentian sementara operasional penerbangan rute tertentu.
“Saya rasa hampir seluruh bandar udara di dunia turut mengalami penurunan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara. Meskipun demikian, kami bertekad bahwa pelayanan terhadap pengguna jasa bandara tetap harus diutamakan, terlepas dari jumlah penumpang,” ujar Herry. *dar
1
Komentar