SVF Jadi Ajang Promosi Fashion UMKM
Sanur Village Festival (SVF) XI tahun 2016 selain sebagai ajang promosi pariwisata yang ada di Sanur, juga menjadi ajang bagi pelaku UMKM di Kota Denpasar untuk memamerkan hasil kreativitasnya, mulai dari produk kerajinan hingga produk fashion.
DENPASAR, NusaBali
Selain produk makanan dan minuman, untuk stand UKM di ajang SVF tahun ini masih didominasi oleh pameran produk fashion yang merupaan hasil kreatifitas pengerajin yang ada di Desa Sanur. Dari 11 kali penyelenggaraan SVF, para pelaku usaha produk fashion ini menyambut positif adanya momen tahunan ini.
Yayuk Suryani, salah seorang pemilik stand fashion di SVF ketika ditemui, Jumat (26/8) mengatakan, tahun ini adalah tahun kelima ia mengikutinya. "Pada momen pameran ini, tidak saja bisa memperkenalkan produk kami kepada pasar lokal saja, tetapi juga di pasar internasional, mengingat ajang SVF ini tidak saja didatangi oleh wisatawan domestik, tetapi juga oleh wisatawan mancanegara yang kebetulan berwisata di Sanur," jelasnya.
Sementara untuk harga barang, Yayuk menyebutkan harga produk fashion yang dijual dan dipamerkan pada ajang SVF ini cukup beragam, mulai dari Rp 50 ribu sampai dengan Rp 350 ribu per potongnya. Tambah Yayuk, untuk produk yang paling laris, dikatakan adalah produk pakaian jadi, bahkan modifikasi endek dengan kain jenis lainnya seperti brokat, satin dan katun juga merupakan kain paling laris dalam SVF ini.
Selain Yayuk, Dira Nursanti yang juga seorang pemilik stand lainnya mengungkapkan hal yang sama. Pelaku usaha tidak saja bisa memperkenalkan produknya di pasar domestik namun juga di pasar internasional.
Untuk jenis produk yang dipamerkan, baik Yayuk maupun Dira menyebutkan jika untuk ajang pameran ini, pihaknya lebih banyak memamerkan produk kerajinan berbahan baku kain tradisional. Selain itu karena produk berbahan baku endek ini masih menjadi salah satu produk fashion unggulan untuk Kota Denpasar. "Ini merupakan produk unggulan di Kota Denpasar, jadi kita tetap mempertahankan produk berbahan baku endek, yang memang setiap tahunnya dipamerkan di sini," tambah Yayuk. * cr63
Selain produk makanan dan minuman, untuk stand UKM di ajang SVF tahun ini masih didominasi oleh pameran produk fashion yang merupaan hasil kreatifitas pengerajin yang ada di Desa Sanur. Dari 11 kali penyelenggaraan SVF, para pelaku usaha produk fashion ini menyambut positif adanya momen tahunan ini.
Yayuk Suryani, salah seorang pemilik stand fashion di SVF ketika ditemui, Jumat (26/8) mengatakan, tahun ini adalah tahun kelima ia mengikutinya. "Pada momen pameran ini, tidak saja bisa memperkenalkan produk kami kepada pasar lokal saja, tetapi juga di pasar internasional, mengingat ajang SVF ini tidak saja didatangi oleh wisatawan domestik, tetapi juga oleh wisatawan mancanegara yang kebetulan berwisata di Sanur," jelasnya.
Sementara untuk harga barang, Yayuk menyebutkan harga produk fashion yang dijual dan dipamerkan pada ajang SVF ini cukup beragam, mulai dari Rp 50 ribu sampai dengan Rp 350 ribu per potongnya. Tambah Yayuk, untuk produk yang paling laris, dikatakan adalah produk pakaian jadi, bahkan modifikasi endek dengan kain jenis lainnya seperti brokat, satin dan katun juga merupakan kain paling laris dalam SVF ini.
Selain Yayuk, Dira Nursanti yang juga seorang pemilik stand lainnya mengungkapkan hal yang sama. Pelaku usaha tidak saja bisa memperkenalkan produknya di pasar domestik namun juga di pasar internasional.
Untuk jenis produk yang dipamerkan, baik Yayuk maupun Dira menyebutkan jika untuk ajang pameran ini, pihaknya lebih banyak memamerkan produk kerajinan berbahan baku kain tradisional. Selain itu karena produk berbahan baku endek ini masih menjadi salah satu produk fashion unggulan untuk Kota Denpasar. "Ini merupakan produk unggulan di Kota Denpasar, jadi kita tetap mempertahankan produk berbahan baku endek, yang memang setiap tahunnya dipamerkan di sini," tambah Yayuk. * cr63
1
Komentar