NU dan Muhammadiyah Bali Minta Warganya Ikuti Imbauan Cegah Covid-19
Juga Minta Warganya Tak Mudik Dulu
DENPASAR, NusaBali
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Bali kompak meminta warganya mematuhi imbauan pemerintah guna mencegah bertambahnya kasus Covid-19.
"Warga Nahdiyin agar tetap di rumah. Untuk bekerja dan belajar diupayakan dengan sistem daring," ujar Ketua Pengurus Wilayah NU Bali, Haji Abdul Aziz, Rabu (8/4) di kantornya di Kota Denpasar.
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Bali, Haji Aminullah menyebutkan hal ini demi kemaslahatan bersama. "Selaku umat beriman tentu saja mesti berikhtiar menghindari dan mencegah virus ini berkembang dan menyebar. Dengan berdiam diri di rumah sesungguhnya kita sudah berjihad," jelasnya.
Aminullah juga mengimbau kepada warga Muhammadiyah Bali sementara waktu menghindari aktivitas yang melibatkan kumpulan banyak orang. "Yang wajib sekalipun, seperti shalat Jumat karena tidak memungkinkan dilakukan di situasi seperti sekarang ini. Jadinya digantikan dengan shalat Dzuhur," sambungnya.
Hal ini juga berlaku untuk salat Tarawih bersama yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan nanti. "Untuk menghindari kemudharatan baiknya dilakukan di rumah saja," katanya.
Hal senada juga disampaikan Aziz. "Tentunya dengan batasan dan protokol yang sudah ditentukan pemerintah dengan menjaga jarak. Sambil melihat situasi yang berkembang nanti bagaimana," tuturnya.
Sebagai upaya pencegahan, dia meminta warganya untuk mengenakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah. "Meskipun terlihat sepele, ini merupakan pertahanan pertama untuk menangkal virus Covid-19. Dan rutin mencuci tangan dengan sabun yang juga tuntunan umat untuk hidup bersih," papar Aziz.
Sementara itu terkait soal tradisi mudik Lebaran nantinya, keduanya juga bersepakat mengimbau kepada warganya untuk tidak melakukan itu. "Demi cinta kepada keluarga di rumah, untuk sementara waktu sebaiknya jangan mudik dahulu. Yang ada di Bali tetap berhari raya di Bali. Ini juga bagian dari pencegahan sehingga kita dan keluarga terhindar dari virus Covid-19," kata Aziz.
Sebagai gantinya, umat Muslim di Bali tetap bisa bersilaturahmi di hari raya tersebut dengan memanfaatkan media sosial. "Meskipun terasa kurang afdol, tapi lagi-lagi kondisi tidak memungkinkan, untuk menghindari kemudharatan musibah," tegas Aminullah. "Kita bisa menggunakan media sosial, setidaknya untuk mengobati rasa rindu dengan keluarga di kampung," tutupnya. *cr75
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Bali, Haji Aminullah menyebutkan hal ini demi kemaslahatan bersama. "Selaku umat beriman tentu saja mesti berikhtiar menghindari dan mencegah virus ini berkembang dan menyebar. Dengan berdiam diri di rumah sesungguhnya kita sudah berjihad," jelasnya.
Aminullah juga mengimbau kepada warga Muhammadiyah Bali sementara waktu menghindari aktivitas yang melibatkan kumpulan banyak orang. "Yang wajib sekalipun, seperti shalat Jumat karena tidak memungkinkan dilakukan di situasi seperti sekarang ini. Jadinya digantikan dengan shalat Dzuhur," sambungnya.
Hal ini juga berlaku untuk salat Tarawih bersama yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan nanti. "Untuk menghindari kemudharatan baiknya dilakukan di rumah saja," katanya.
Hal senada juga disampaikan Aziz. "Tentunya dengan batasan dan protokol yang sudah ditentukan pemerintah dengan menjaga jarak. Sambil melihat situasi yang berkembang nanti bagaimana," tuturnya.
Sebagai upaya pencegahan, dia meminta warganya untuk mengenakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah. "Meskipun terlihat sepele, ini merupakan pertahanan pertama untuk menangkal virus Covid-19. Dan rutin mencuci tangan dengan sabun yang juga tuntunan umat untuk hidup bersih," papar Aziz.
Sementara itu terkait soal tradisi mudik Lebaran nantinya, keduanya juga bersepakat mengimbau kepada warganya untuk tidak melakukan itu. "Demi cinta kepada keluarga di rumah, untuk sementara waktu sebaiknya jangan mudik dahulu. Yang ada di Bali tetap berhari raya di Bali. Ini juga bagian dari pencegahan sehingga kita dan keluarga terhindar dari virus Covid-19," kata Aziz.
Sebagai gantinya, umat Muslim di Bali tetap bisa bersilaturahmi di hari raya tersebut dengan memanfaatkan media sosial. "Meskipun terasa kurang afdol, tapi lagi-lagi kondisi tidak memungkinkan, untuk menghindari kemudharatan musibah," tegas Aminullah. "Kita bisa menggunakan media sosial, setidaknya untuk mengobati rasa rindu dengan keluarga di kampung," tutupnya. *cr75
1
Komentar