Akan Main Tiga Hari Sekali
LaLiga Bergulir Paling Cepat 28 Mei
RFEF menjelaskan kesehatan para pemain tidak bisa ditawar. RFEF monolak usulan agar para pemain tampil setiap 48 jam. Akhirnya dipilih liga bertanding tiap 72 jam atau tiga hari sekali.
MADRID, NusaBali
Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) memutuskan jeda antar laga LaLiga minimal tiga hari. Hal ini sekaligus menepis wacana liga dimainkan dua hari sekali, menjadi tiga hari sekali. Presiden LaLiga Javier Tebas pun menyebutkan kompetisi paling cepat bergulir pada 28 Mei.
LaLiga ditunda sejak 16 Maret hingga waktu yang belum ditentukan akibat mewabahnya Virus Corona. Kini Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE), dilaporkan pada Rabu (8/4), sepakat dengan LaLiga agar laga dimainkan dua hari sekali jika kompetisi kembali bergulir.
Wacana ini muncul agar LaLiga tak molor terlalu jauh sehingga kontrak pemain tak bermasalah. Namun, kebijakan itu ditentang Presiden RFEF Luis Rubiales, karena dianggap tidak manusiawi.
RFEF kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas hal ini yang juga dihadiri AFE. Akhirnya disepakati, jika LaLiga bergulir kembali jeda antar laga minimum tiga hari (72 jam).
"RFEF membuat AFE berkomitmen untuk bermain paling tidak setiap 72 jam," bunyi pernyataan RFEF dikutip dari Marca, Rabu (8/4).
"Presiden (Luis) Rubiales menjelaskan dalam sesi monitoring bahwa kesehatan para pemain adalah hal yang tidak bisa ditawar. RFEF jelas monolak usulan agar para pemain tampil setiap 48 jam."
"Kedudukan RFEF yang tidak bisa diganggu gugat membuat AFE harus menerima bahwa setiap laga minimum digelar setiap 72 jam. Hal ini sekaligus membatalkan kesepakatan sebelumnya dengan LaLiga."
Sementara itu, Presiden LaLiga Javier Tebas menyebutkan, kompetisi paling cepat kembali bergulis pada 28 Mei. Bahkan saat ini pihak LaLiga sedang mendiskusikan perkiraan tanggal restart kompetisi. Sedangkan untuk latihan, tim-tim baru kembali latihan kolektif setelah status darurat yang berlaku sampai 26 April dicabut.
"Dari seluruh skenario berbeda yang sudah kami lihat dengan (kompetisi) UEFA akan kembali bergulir, tanggal paling memungkinkan adalah 28 Mei, 6 Juni, atau 28 Juni," ungkap Presiden LaLiga Javier Tebas.
"Kami tidak bisa menyebutkan tanggal pasti. Tanggal ini akan diberikan ke kami oleh otoritas di Spanyol. Tapi kami masih punya waktu untuk kembali berlatih sebelumnya," kata Tebas, dikutip BBC.
Menurut Javier Tebas, jika dihentikan kerugiannya mencapai 1 miliar euro (sekitar 17,5 triliun). Sedangkan jika kompetisi dilanjutkan tertutup, kerugiannya 300 juta euro atau sekitar Rp 5,2 triliun.
Sejauh ini, klub-klub mulai mengantisipasi dampak finansial akibat mandeknya kompetisi. Barcelona dan Atletico Madrid misalnya, menyepakati pemotongan gaji 70% dengan para pemain dan staf teknis.
"Bahkan meskipun kami kembali bermain dengan penonton, kerugian dipicu akibat situasi ini mencapai 150 juta euro (Rp 2,6 triliun)," kata Tebas.
LaLiga sejauh ini sudah berjalan 27 pekan, atau berjarak 11 pekan dari garis finis. Barcelona memimpin klasemen sementara dengan 58 poin, dua poin di depan Real Madrid.
Spanyol sendiri jadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Eropa melampaui Italia. Tercatat 140,510 orang di Spanyol terjangkit Virus Corona dengan 76.607 di antaranya meninggal dunia. *
Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) memutuskan jeda antar laga LaLiga minimal tiga hari. Hal ini sekaligus menepis wacana liga dimainkan dua hari sekali, menjadi tiga hari sekali. Presiden LaLiga Javier Tebas pun menyebutkan kompetisi paling cepat bergulir pada 28 Mei.
LaLiga ditunda sejak 16 Maret hingga waktu yang belum ditentukan akibat mewabahnya Virus Corona. Kini Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE), dilaporkan pada Rabu (8/4), sepakat dengan LaLiga agar laga dimainkan dua hari sekali jika kompetisi kembali bergulir.
Wacana ini muncul agar LaLiga tak molor terlalu jauh sehingga kontrak pemain tak bermasalah. Namun, kebijakan itu ditentang Presiden RFEF Luis Rubiales, karena dianggap tidak manusiawi.
RFEF kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas hal ini yang juga dihadiri AFE. Akhirnya disepakati, jika LaLiga bergulir kembali jeda antar laga minimum tiga hari (72 jam).
"RFEF membuat AFE berkomitmen untuk bermain paling tidak setiap 72 jam," bunyi pernyataan RFEF dikutip dari Marca, Rabu (8/4).
"Presiden (Luis) Rubiales menjelaskan dalam sesi monitoring bahwa kesehatan para pemain adalah hal yang tidak bisa ditawar. RFEF jelas monolak usulan agar para pemain tampil setiap 48 jam."
"Kedudukan RFEF yang tidak bisa diganggu gugat membuat AFE harus menerima bahwa setiap laga minimum digelar setiap 72 jam. Hal ini sekaligus membatalkan kesepakatan sebelumnya dengan LaLiga."
Sementara itu, Presiden LaLiga Javier Tebas menyebutkan, kompetisi paling cepat kembali bergulis pada 28 Mei. Bahkan saat ini pihak LaLiga sedang mendiskusikan perkiraan tanggal restart kompetisi. Sedangkan untuk latihan, tim-tim baru kembali latihan kolektif setelah status darurat yang berlaku sampai 26 April dicabut.
"Dari seluruh skenario berbeda yang sudah kami lihat dengan (kompetisi) UEFA akan kembali bergulir, tanggal paling memungkinkan adalah 28 Mei, 6 Juni, atau 28 Juni," ungkap Presiden LaLiga Javier Tebas.
"Kami tidak bisa menyebutkan tanggal pasti. Tanggal ini akan diberikan ke kami oleh otoritas di Spanyol. Tapi kami masih punya waktu untuk kembali berlatih sebelumnya," kata Tebas, dikutip BBC.
Menurut Javier Tebas, jika dihentikan kerugiannya mencapai 1 miliar euro (sekitar 17,5 triliun). Sedangkan jika kompetisi dilanjutkan tertutup, kerugiannya 300 juta euro atau sekitar Rp 5,2 triliun.
Sejauh ini, klub-klub mulai mengantisipasi dampak finansial akibat mandeknya kompetisi. Barcelona dan Atletico Madrid misalnya, menyepakati pemotongan gaji 70% dengan para pemain dan staf teknis.
"Bahkan meskipun kami kembali bermain dengan penonton, kerugian dipicu akibat situasi ini mencapai 150 juta euro (Rp 2,6 triliun)," kata Tebas.
LaLiga sejauh ini sudah berjalan 27 pekan, atau berjarak 11 pekan dari garis finis. Barcelona memimpin klasemen sementara dengan 58 poin, dua poin di depan Real Madrid.
Spanyol sendiri jadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Eropa melampaui Italia. Tercatat 140,510 orang di Spanyol terjangkit Virus Corona dengan 76.607 di antaranya meninggal dunia. *
Komentar