Pelatih Persebaya Rasakan Tiga Kali Dihentikan
SURABAYA, NusaBali
Pelatih Persebaya Surabaya Uston Nawawi tiga kali merasakan kompetisi dihentikan, yakni pada 1998, 2015, dan 2020.
Uston menjadi satu dari sedikit pelaku sepakbola nasional yang merasakan pahitnya kompetisi dihentikan tiga kali, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Kini Uston jadi salah satu staf pelatih Persebaya yang dipimpin Aji Santoso. Sebelumnya, eks pemain Timnas itu menangani Persebaya U-20.
Menurutnya, Liga Indonesia 1998 jadi pengalaman paling buruk. "Menurut saya 1998 kondisinya lebih parah. Begitu ada kerusuhan langsung force majeure, semua langsung berhenti total selama setahun," kata Uston Nawawi, kepada detikSport.
Saat itu, Persebaya jadi klub paling dirugikan dari dihentikannya Liga Indonesia 1997/98, karena sedang memimpin klasemen Grup Barat. Sedangkan pada 2015, Uston tercatat sebagai pemain Deltras Sidoarjo di Liga Nusantara. Saat itu ada konflik antara para pemangku jabatan sepakbola nasional (PSSI) dengan pemerintah. Karena lelah pada kondisi tersebut, Uston memilih pensiun dari lapangan hijau dan mengambil lisensi pelatih. *
Kini Uston jadi salah satu staf pelatih Persebaya yang dipimpin Aji Santoso. Sebelumnya, eks pemain Timnas itu menangani Persebaya U-20.
Menurutnya, Liga Indonesia 1998 jadi pengalaman paling buruk. "Menurut saya 1998 kondisinya lebih parah. Begitu ada kerusuhan langsung force majeure, semua langsung berhenti total selama setahun," kata Uston Nawawi, kepada detikSport.
Saat itu, Persebaya jadi klub paling dirugikan dari dihentikannya Liga Indonesia 1997/98, karena sedang memimpin klasemen Grup Barat. Sedangkan pada 2015, Uston tercatat sebagai pemain Deltras Sidoarjo di Liga Nusantara. Saat itu ada konflik antara para pemangku jabatan sepakbola nasional (PSSI) dengan pemerintah. Karena lelah pada kondisi tersebut, Uston memilih pensiun dari lapangan hijau dan mengambil lisensi pelatih. *
Komentar