Gelar Upacara Peneduh Jagad di 5 Segara
Yayasan Sabha Budaya Bali
DENPASAR, NusaBali
Yayasan Sabha Budaya Bali akan menggelar Upacara Peneduh Jagad di lima segara (pantai) yang ada di Bali pada Tilem Kadasa, Buda Pon Medangkungan, Rabu (22/4) mendatang.
Upacara dilakukan sesuai dengan imbauan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) untuk melaksanakan Upacara Peneduh Jagad di Pura Besakih dan di rumah masing-masing.
Hal itu terungkap dalam Paruman Sulinggih Sabha Puro Hito Yayasan Sabha Budaya Bali, di Grya Tegal Jinga, Jalan Kecubung, Banjar Lebah, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Jumat (10/4). Dalam paruman tersebut disepakati bahwa Yayasan Sabha Budaya Bali akan menggelar upacara di lima segara, selain di Pura Besakih sebagai sumber pelaksanaan.
Kelima segara yang dipilih sebagai lokasi upacara peneduh jagat yakni di bagian timur dilaksanakan di Segara Seraya, selatan (Segara Geger), barat (Segara Rupek), utara (Segara Panegil Dharma), dan ditengah-tengah diambil di Segara Batu Klotok. Hal itu dilakukan sebagai bentuk menetralisir wabah virus Corona (Covid-19) melalui sisi niskala.
"Kita kan menindaklanjuti imbauan PHDI dan MDA, nah kitalah pelaksananya. Imbauan peneduh jagat di Pura Besakih dan rumah-rumah warga.Kalau kita ditambah di lima segara itu," jelas Ketua Yayasan Sabha Budaya Bali, I Gusti Made Ngurah.
Menurut Gusti Ngurah, pelaksanaan Upacara Peneduh Jagad di segara ini sebagai bentuk memutus wabah secara niskala ke Sanghyang Bharuna. Sebab, hal positif bisa datang dari segara juga hal negatif bersumber dari hal yang sama. Sehingga, pihaknya memohon kepada Sanghyang Bharuna untuk perlindungan masyarakat Bali dan pandemi Covid-19 di Bali, di nusantara, maupun di dunia agar segera hilang.
Sementara, Ida Pedanda Gede Putra Bajing, dari Gria Tegal Jinga mengatakan, proses Upacara Peneduh Jagad ini sesuai dengan isi lontar Rogo Segara Gumi sehingga proses upacara tersebut bisa dilaksanakan. Upacara tersebut akan dimulai di Besakih yang nantinya akan disusul di lima titik segara, dan di rumah-rumah warga.
"Sesuai dengan paruman 21 Sulinggih Sabha Puro Hito kami akan sesuaikan upacara dengan 'pamelepeh jagat' untuk menetralisir keadaan di Bali yang kaitannya perkembangan virus Corona. Hal ini bersumber pada lontar Rogo Segara Gumi dengan memakai istilah peneduh jagat. Dan ini akan dilaporkan ke Bendesa Agung, PHDI, dan Pemerintah Provinsi Bali untuk diumumkan ke masing-masing desa adat," ujarnya. *mis
1
Komentar