Handicraft Bali Hanya Rampungkan Order Sisa
DENPASAR, NusaBali
Para pelaku industri kerajinan handicraft Bali terancam ‘menganggur’. Penyebabnya, tidak ada lagi orderan karena ekonomi global lumpuh akibat Covid-19.
Saat ini sebagian dari perajin Bali merampungkan sisa-sisa orderan terdahulu. Orderan terakhir adalah untuk bulan Maret. Sedang April-Juni, tidak ada orderan alias kosong sama sekali.
I Dewa Gede Wirayudha, salah seorang pelaku handicraft menuturkan kondisi yang dialami perajin Bali, karena imbas Covid -19.”Apalagi negara-negara yang menjadi tujuan ekspor (handicraft) ada yang menerapkan lockdown,” ungkap Wirayudha, Senin (13/4).
Negara- negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Prancis, Italia dan beberapa lainnya. Karena itulah, untuk beberapa bulan ke depan, Dewa Wirayudha menyatakan kondisi bisnis handicraft Bali dalam beberapa bulan ke depan mandeg. “Paling yang kami bisa lakukan adalah mataki-taki (persiapan kalau nanti ada orderan),” perajin yang juga Sekretaris DPD Asosiasi Produsen dan Eksportir Handicraft Indonesia (Asephi) Bali ini.
Ironisnya di tengah merampungkan orderan terakhir, perajin ditelikung persoalan lain. Ialah banyak pekerja yang balik pulang kampung. Terutama pekerja handicraft dari luar luar daerah seperti dari Jawa dan daerah lainnya. “Kan banyak juga karyawan handicraft dari luar,” lanjut Dewa Wirayudha.
Dikatakan tenaga luar daerah buru-buru balik ke kampung halamannya, juga karena khawatir dampak Covid-19. Mereka, pekerja handicraft khawatir tak bisa pulang ke daerah asal, karena dibayangi kesulitan akses transportasi. “Mereka khawatir tak bisa pulang, seandainya daerah asal mereka tutup untuk pencegahan penularan Corona,” papar perajin asal Bangli ini.
Dewa Wirayudha tak menyebutkan berapa pelaku handicraft Bali yang bisnisnya terancam macet karena Covid -19. “Tidak tahu secara pasti, yang jelas ribuan” ujarnya. *k17
1
Komentar