Sekolah di Denpasar Wajib Bentuk Gudep
Gerakan Pramuka yang kini berusia 55 tahun perlu di-rebranding dengan motto Pramuka baru yang diminati kaum muda.
Pasca Pendidikan Pramuka Masuk Kurikulum 2013
DENPASAR, NusaBali
Pasca masuknya pendidikan kepramukaan dalam kurikulum 2013, seluruh sekolah di Denpasar diminta untuk memiliki Gugus Depan (Gudep). Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar, Gusti Lanang Jelantik mengungkapkan di Kota Denpasar masih ada sekolah yang tidak memiliki Gugus Depan.
"Sekolah yang tidak memiliki Gugus Depan kebanyakan sekolah swasta, khususnya sekolah yang baru didirikan," ujarnya usai Upacara Peringatan HUT ke-55 Pramuka di Lapangan Lumintang Denpasar, Minggu (28/8). Jelantik mengatakan, terhadap sekolah yang belum memiliki Gudep, pihaknya telah melakukan pembinaan. "Kita dorong agar segera membentuk Gugus Depan," jelasnya.
Menurutnya, yang menjadi kendala sekolah yang tidak memiliki Gudep tersebut karena kurangnya pemahaman dari beberapa sekolah yang belum optimal, terkait pentingnya pendidikan kepanduan pramuka ini. Dijelaskan, pendidikan kepramukaan sejatinya dapat berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Selain itu, Jelantik juga menyatakan bahwa gerakan pramuka yang kini berusia 55 tahun ini perlu di-rebranding dengan motto pramuka baru yang diminati kaum muda. "Pramuka hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini," jelasnya.
Lanang Jelantik menambahkan, di umur ke 55 tahun ini, dijadikan ajang evaluasi dan tombak kedepan menjadi lebih baik dalam melaksanakan program-program pendidikan kepramukaan yang mengarah pengembangan kompetensi peserta didik, baik wawasan pengetahuan, keterampilan, moral dan prilaku. Hal ini harus fokus dilakukan di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar karena diharapkan pendidikan kepanduan ini sebagai bagian pendidikan formal ikut mengambil peran untuk menyiapkan generasi muda yang punya kualitas.
Sehingga mereka ke depan menjadi aktor-aktor dalam pembangunan spiritual, lingkungan dan manusia itu sendiri. "Kami harapkan mereka bisa menjalankan hidupnya di masa yang akan datang," harap Lanang Jelantik. Sementara saat upacara berlangsung, juga dilakukan penyerahan penghargaan tanda ikut serta pelaksanaan Jambore Nasional ke-10 di Cibubur dan Penyerahan hadiah pemenang lomba gerak jalan pramuka dan lomba lampion.
Sambutan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Dr Adhyaksa Dault SH MSi yang dibacakan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar mengatakan, Pramuka di umurnya yang ke-55 ini diharapkan kepada seluruh jajaran pramuka utamanya anggota dewasa baik sebagai majelis pembimbing, andalan, pelatih, pembina, pamong saka maupun instruktur untuk merapatkan barisan bekerjasama secara sinergi untuk mempercepat mewujudkan kaum muda Indonesia yang berkepribadian baik, berkarakter, berwatak, handal dalam berfikir dan bertindak, serta memiliki jiwa bela negara. * nv
DENPASAR, NusaBali
Pasca masuknya pendidikan kepramukaan dalam kurikulum 2013, seluruh sekolah di Denpasar diminta untuk memiliki Gugus Depan (Gudep). Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar, Gusti Lanang Jelantik mengungkapkan di Kota Denpasar masih ada sekolah yang tidak memiliki Gugus Depan.
"Sekolah yang tidak memiliki Gugus Depan kebanyakan sekolah swasta, khususnya sekolah yang baru didirikan," ujarnya usai Upacara Peringatan HUT ke-55 Pramuka di Lapangan Lumintang Denpasar, Minggu (28/8). Jelantik mengatakan, terhadap sekolah yang belum memiliki Gudep, pihaknya telah melakukan pembinaan. "Kita dorong agar segera membentuk Gugus Depan," jelasnya.
Menurutnya, yang menjadi kendala sekolah yang tidak memiliki Gudep tersebut karena kurangnya pemahaman dari beberapa sekolah yang belum optimal, terkait pentingnya pendidikan kepanduan pramuka ini. Dijelaskan, pendidikan kepramukaan sejatinya dapat berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Selain itu, Jelantik juga menyatakan bahwa gerakan pramuka yang kini berusia 55 tahun ini perlu di-rebranding dengan motto pramuka baru yang diminati kaum muda. "Pramuka hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini," jelasnya.
Lanang Jelantik menambahkan, di umur ke 55 tahun ini, dijadikan ajang evaluasi dan tombak kedepan menjadi lebih baik dalam melaksanakan program-program pendidikan kepramukaan yang mengarah pengembangan kompetensi peserta didik, baik wawasan pengetahuan, keterampilan, moral dan prilaku. Hal ini harus fokus dilakukan di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar karena diharapkan pendidikan kepanduan ini sebagai bagian pendidikan formal ikut mengambil peran untuk menyiapkan generasi muda yang punya kualitas.
Sehingga mereka ke depan menjadi aktor-aktor dalam pembangunan spiritual, lingkungan dan manusia itu sendiri. "Kami harapkan mereka bisa menjalankan hidupnya di masa yang akan datang," harap Lanang Jelantik. Sementara saat upacara berlangsung, juga dilakukan penyerahan penghargaan tanda ikut serta pelaksanaan Jambore Nasional ke-10 di Cibubur dan Penyerahan hadiah pemenang lomba gerak jalan pramuka dan lomba lampion.
Sambutan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Dr Adhyaksa Dault SH MSi yang dibacakan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar mengatakan, Pramuka di umurnya yang ke-55 ini diharapkan kepada seluruh jajaran pramuka utamanya anggota dewasa baik sebagai majelis pembimbing, andalan, pelatih, pembina, pamong saka maupun instruktur untuk merapatkan barisan bekerjasama secara sinergi untuk mempercepat mewujudkan kaum muda Indonesia yang berkepribadian baik, berkarakter, berwatak, handal dalam berfikir dan bertindak, serta memiliki jiwa bela negara. * nv
1
Komentar