AHY Umumkan 'Kabinet' DPP Demokrat
Supadma Rudana Kembali Ditunjuk Jadi Wasekjen Demokrat
Pengumuman pengurus DPP dilaksanakan pada batas terakhir waktu yang diberikan karena Demokrat juga tengah fokus hadapi wabah Covid-19 di seluruh Indonesia.
DENPASAR,NusaBali
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan susunan pengurus Partai Demokrat (PD) periode 2020-2025, melalui video instagram yang dirilis di Jakarta, Rabu (15/4) malam.
AHY menunjuk Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR Benny K Harman sebagai dua dari enam Wakil Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY juga menunjuk Teuku Riefky Harsya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menggantikan Hinca Panjaitan. Sementara Putu Supadma Rudana kembali menjadi Wakil Sekjen DPP Demokrat.
Posisi Supadma Rudana masuk menjabat Wasekjen DPP Demokrat ini memperkokoh kembali kader Demokrat dari Bali selalu dipertimbangkan masuk posisi strategis di pusat. Sebelumnya Supadma Rudana pernah menjabat Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Demokrat 2009-2014. Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini kemudian menjabat Wasekjen DPP Demokrat pada 2014-2020. Sebelumnya posisi pengurus inti pernah diduduki kader Demokrat asal Bali. Dia adalah Ir Jero Wacik politisi asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani Bangli yang mantan Menteri Pariwisata 2004-2009 dan Menteri ESDM periode 2009-2014 yang pernah duduki Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat.
Kemudian Putu Sudiartana alias Leonk, politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung yang pernah duduk sebagai Wabendum DPP Demokrat. Sudiartana pernah duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI periode 2014-2019 namun tidak selesaikan jabatannya. Sebab Jero Wacik maupun Sudiartana kesandung kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jero Wacik yang saat itu berstatus Caleg terpilih 2014 diisi kursinya oleh Ni Putu Tutik Kusuma Wardani. Sementara Sudiartana kursinya di-PAW oleh Supadma Rudana.
Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020-2025 diumumkan tepat sebulan sesuai dengan amanat Kongres Partai Demokrat V 2020 di Jakarta Convention Center, 15 Maret lalu. Komposisi kepengurusan yakni Pengurus Harian sejumlah 100 orang dan pengurus pleno sejumlah 200 orang.
Dalam rilis yang diterima NusaBali, Kamis (16/4) kemarin, AHY menyebutkan, pengumuman pengurus DPP dilaksanakan pada batas terakhir waktu yang diberikan karena Demokrat juga tengah fokus hadapi wabah Covid-19 di seluruh Indonesia, dimana DPP Demokrat instruksikan perang melawan virus Corona, dimana seluruh kader wajib melakukan gerakan semesta.
AHY ingin memastikan secara cermat, tepat, adil, dan bijaksana, tentang rancang bangun organisasi Partai Demokrat. Komposisinya yang adaptif sesuai kebutuhan dan tantangan tugas saat ini dan lima tahun mendatang."Saya tidak mau terburu-buru. Setiap hari, saya terus mempelajari organisasi dan orang per orang, satu per satu. Saya baca CV nya, saya pelajari kelebihan dan kekurangannya, setiap hari, hingga larut malam, bahkan kadang hingga pukul 3 dan 4 pagi," kata putra pendiri Demokrat yang juga Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
AHY menekankan tiga hal yang menjadi dasar dalam penyusunan kepengurusan inti partai. Pertama, tantangan Partai Demokrat ke depan. Kedua, struktur organisasi DPP. Ketiga, kriteria pengurus inti Partai Demokrat.Bertema Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat, AHY menyebutkan tantangan Partai Demokrat lima tahun ke depan tidak ringan. "Berkaca dari Pemilu lima tahun lalu, suara partai mengalami penurunan, meskipun pada Pemilu 2019 yang lalu memperoleh suara dua kali lipat dari perkiraan beberapa lembaga survei terpercaya. Oleh karena itu, upaya kembali memenangkan Pemilu lima tahun mendatang akan menjadi tantangan dalam perjuangan," ujar Cagub DKI Jakarta di Pilkada 2017 ini.
Sementara Supadma Rudana secara terpisah dikonfirmasi NusaBali mengatakan, akan kerahkan segala daya upaya dan potensi yang dimiliki untuk mengemban kepercayaan partai. "Ini kepercayaan yang harus saya jawab dengan kinerja terbaik," ujar anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini. *nat
AHY menunjuk Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR Benny K Harman sebagai dua dari enam Wakil Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY juga menunjuk Teuku Riefky Harsya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menggantikan Hinca Panjaitan. Sementara Putu Supadma Rudana kembali menjadi Wakil Sekjen DPP Demokrat.
Posisi Supadma Rudana masuk menjabat Wasekjen DPP Demokrat ini memperkokoh kembali kader Demokrat dari Bali selalu dipertimbangkan masuk posisi strategis di pusat. Sebelumnya Supadma Rudana pernah menjabat Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Demokrat 2009-2014. Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini kemudian menjabat Wasekjen DPP Demokrat pada 2014-2020. Sebelumnya posisi pengurus inti pernah diduduki kader Demokrat asal Bali. Dia adalah Ir Jero Wacik politisi asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani Bangli yang mantan Menteri Pariwisata 2004-2009 dan Menteri ESDM periode 2009-2014 yang pernah duduki Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat.
Kemudian Putu Sudiartana alias Leonk, politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung yang pernah duduk sebagai Wabendum DPP Demokrat. Sudiartana pernah duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI periode 2014-2019 namun tidak selesaikan jabatannya. Sebab Jero Wacik maupun Sudiartana kesandung kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jero Wacik yang saat itu berstatus Caleg terpilih 2014 diisi kursinya oleh Ni Putu Tutik Kusuma Wardani. Sementara Sudiartana kursinya di-PAW oleh Supadma Rudana.
Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020-2025 diumumkan tepat sebulan sesuai dengan amanat Kongres Partai Demokrat V 2020 di Jakarta Convention Center, 15 Maret lalu. Komposisi kepengurusan yakni Pengurus Harian sejumlah 100 orang dan pengurus pleno sejumlah 200 orang.
Dalam rilis yang diterima NusaBali, Kamis (16/4) kemarin, AHY menyebutkan, pengumuman pengurus DPP dilaksanakan pada batas terakhir waktu yang diberikan karena Demokrat juga tengah fokus hadapi wabah Covid-19 di seluruh Indonesia, dimana DPP Demokrat instruksikan perang melawan virus Corona, dimana seluruh kader wajib melakukan gerakan semesta.
AHY ingin memastikan secara cermat, tepat, adil, dan bijaksana, tentang rancang bangun organisasi Partai Demokrat. Komposisinya yang adaptif sesuai kebutuhan dan tantangan tugas saat ini dan lima tahun mendatang."Saya tidak mau terburu-buru. Setiap hari, saya terus mempelajari organisasi dan orang per orang, satu per satu. Saya baca CV nya, saya pelajari kelebihan dan kekurangannya, setiap hari, hingga larut malam, bahkan kadang hingga pukul 3 dan 4 pagi," kata putra pendiri Demokrat yang juga Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
AHY menekankan tiga hal yang menjadi dasar dalam penyusunan kepengurusan inti partai. Pertama, tantangan Partai Demokrat ke depan. Kedua, struktur organisasi DPP. Ketiga, kriteria pengurus inti Partai Demokrat.Bertema Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat, AHY menyebutkan tantangan Partai Demokrat lima tahun ke depan tidak ringan. "Berkaca dari Pemilu lima tahun lalu, suara partai mengalami penurunan, meskipun pada Pemilu 2019 yang lalu memperoleh suara dua kali lipat dari perkiraan beberapa lembaga survei terpercaya. Oleh karena itu, upaya kembali memenangkan Pemilu lima tahun mendatang akan menjadi tantangan dalam perjuangan," ujar Cagub DKI Jakarta di Pilkada 2017 ini.
Sementara Supadma Rudana secara terpisah dikonfirmasi NusaBali mengatakan, akan kerahkan segala daya upaya dan potensi yang dimiliki untuk mengemban kepercayaan partai. "Ini kepercayaan yang harus saya jawab dengan kinerja terbaik," ujar anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini. *nat
1
Komentar