Senderan Lebah Siung Desa Panji Anom Ambles
Sejauh ini sudah dipasang rambu darurat agar pengendara lebih hati-hati dan menggunakan setengah badan jalan saja.
SINGARAJA, NusaBali
Akses jalan Banjar Dinas Lebah Siung menuju Banjar Pancoran Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng sedikit terganggu. Pengguna jalan dan warga setempat harus lebih berhati-hati setelah senderan dan jalan jebol. Jebolnya senderan jalan sepanjang sekitar 25 meter dan tinggi 5 meter pada Kamis (16/4) pukul 18.00 Wita itu juga menimbun sawah di bawah jalan.
Perbekel Desa Panji Anom, I Made Gina yang dihubungi Jumat (17/4) mengatakan jebolnya senderan jalan di sebelah barat jalan itu disebabkan hujan deras yang turun Kamis (16/4) sore yang mengakibatkan air irigasi di seberang jalannya meluap. “Selain senderan aspalnya sebagian juga ada ikut ambles, material longsorannya menimbun lahan sawah di bawahnya yang saat ini masih ada tanaman padinya,” ucap dia.
Selain itu pipa air bersih juga terputus, namun masalah itu bisa tertangani dengan segera dengan menyambung kembali pipa yang putus. Kondisi tanah di pinggir jalan amblas itu juga disebut Perbekel Gina masih sangat labil sehingga kendaraan yang melintas dibatasi di kawasan jalan jebol itu, karena dianggap membahayakan. Sejauh ini sudah dipasang rambu darurat agar pengendara lebih hati-hati dan menggunakan setengah badan jalan saja.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adhipta Ekaputra dikonfirmasi terpisah mengatakan sudah meninjau dan melihat jalan yang merupakan aset jalan kabupaten itu. Dia pun menjelaskan kondisi jalan amblas cukup membahayakan sehingga sudah dipasang rambu sementara.
Adhipta juga mengatakan perbaikan senderan dan jalan amblas itu segera akan dilaporkan ke atasan dan meminta kebijakan untuk penanganan prioritas seperti jalan amblas di Desa Lemukih. “Masuk prioritas juga nanti kami akan sampaikan kepada pimpinan, agar bisa dikerjakan di anggaran perubahan ini,” kata Adhipta.
Meskipun masih dalam pandemi Covid-19, perbaikan jalan amblas itu masih bisa dilakukan karena bersifat darurat dan sangat vital. Pengerjaannya pun dipastikan harus menggunakan protap Covid-19, dengan pembatasan pekerja, penggunaan masker hingga menjaga jarak. Dinas PUTR memprediksi perbaikan jalan di Lebah Siung-Pancoran itu akan memakan anggaran sekitar Rp 200 juta untuk perbaikan senderan.*k23
Akses jalan Banjar Dinas Lebah Siung menuju Banjar Pancoran Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng sedikit terganggu. Pengguna jalan dan warga setempat harus lebih berhati-hati setelah senderan dan jalan jebol. Jebolnya senderan jalan sepanjang sekitar 25 meter dan tinggi 5 meter pada Kamis (16/4) pukul 18.00 Wita itu juga menimbun sawah di bawah jalan.
Perbekel Desa Panji Anom, I Made Gina yang dihubungi Jumat (17/4) mengatakan jebolnya senderan jalan di sebelah barat jalan itu disebabkan hujan deras yang turun Kamis (16/4) sore yang mengakibatkan air irigasi di seberang jalannya meluap. “Selain senderan aspalnya sebagian juga ada ikut ambles, material longsorannya menimbun lahan sawah di bawahnya yang saat ini masih ada tanaman padinya,” ucap dia.
Selain itu pipa air bersih juga terputus, namun masalah itu bisa tertangani dengan segera dengan menyambung kembali pipa yang putus. Kondisi tanah di pinggir jalan amblas itu juga disebut Perbekel Gina masih sangat labil sehingga kendaraan yang melintas dibatasi di kawasan jalan jebol itu, karena dianggap membahayakan. Sejauh ini sudah dipasang rambu darurat agar pengendara lebih hati-hati dan menggunakan setengah badan jalan saja.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adhipta Ekaputra dikonfirmasi terpisah mengatakan sudah meninjau dan melihat jalan yang merupakan aset jalan kabupaten itu. Dia pun menjelaskan kondisi jalan amblas cukup membahayakan sehingga sudah dipasang rambu sementara.
Adhipta juga mengatakan perbaikan senderan dan jalan amblas itu segera akan dilaporkan ke atasan dan meminta kebijakan untuk penanganan prioritas seperti jalan amblas di Desa Lemukih. “Masuk prioritas juga nanti kami akan sampaikan kepada pimpinan, agar bisa dikerjakan di anggaran perubahan ini,” kata Adhipta.
Meskipun masih dalam pandemi Covid-19, perbaikan jalan amblas itu masih bisa dilakukan karena bersifat darurat dan sangat vital. Pengerjaannya pun dipastikan harus menggunakan protap Covid-19, dengan pembatasan pekerja, penggunaan masker hingga menjaga jarak. Dinas PUTR memprediksi perbaikan jalan di Lebah Siung-Pancoran itu akan memakan anggaran sekitar Rp 200 juta untuk perbaikan senderan.*k23
1
Komentar