Enam Pecatur PON Bali Dicoret
Datang hanya untuk mengambil dana pembinaan, enam pecatur yang seharusnya membela Bali pada PON 2016 akhirnya dicoret.
Bali Ikuti Tujuh Cabor Eksebisi
DENPASAR, NusaBali
Setelah mencoret Tio Vilo Bahari (tinju) dan Oscar Imam Santoso (pelatih catur), KONI Bali mencoret enam pecatur PON Bali. Enam pecatur itu batal bertolak ke PON 2016 akibat sikap indisipliner yang ditunjukkan selama ini. Bahkan, enam atlet bersangkutan dinyatakan tidak pernah mengikuti program TC Sentralisasi yang telah digulirkan sejak akhir Juli 2016.
"Pencoretan itu baru kesepakatan rapat evaluasi pelatih cabor dan tim untuk tidak memberangkatkan dengan beberapa pertimbangan penting, nanti akan dibuat surat keputusan KONI untuk lebih lanjutnya," ungkap Ketua KONI Bali Ketut Suwandi, Senin (29/8).
Enam atlet catur itu, adalah Suyud Hartoyo (kategori catur cepat dan catur standar/klasik), Junaid Pamungkas (Catur Cepat Campuran, Catur Cepat perorangan, Catur Standar/Klasik, Kilat dan Standar/Klasik), Maya Audia (Catur Standar/Klasik, Cepat dan Kilat), Jamaludin, Laksana Agusta dan Era Susanti. “Keenam atlet tersebut tidak pernah mengikuti TC Sentralisasi dengan dalih rutin mengikuti latih tanding dan seterusnya. Namun tidak ada bukti,” kata Suwandi.
Pada pra kualifikasi PON, Bali berhasil meloloskan 14 atlet catur. Dengan demikian masih tersisa 8 pecatur. Pecatur yang masih dipertahankan itu di antaranya Kadek Lin Dwijayanti, Hana Apriliana, Katherie Venica Anthony, Gracia Para Mesthi Samekto, Elisabeth Musung, Pardi Kusna, Pasek Budarsa dan Octo Dani. Delapan pecatur ini dinyatakan konsekuen mengikuti TC Sentralisasi. Informasi lain menyerukan, enam pecatur yang dicoret itu telah menerima dana pembinaan pelatda PON Bali selama 4 bulan. Termasuk menerima jaket dan
training pelatda PON Bali. “Mereka memang sempat datang di tes fisik I silam karena sekalian mengambil dana bulanan pelatda Bali itu. Dan mereka sudah menerima jaket dan training pelatda PON Bali,” ujar salah satu pelatih catur PON Bali, I Wayan Sukerena. Dari informasi pecatur Octo Dami, keenam pecatur yang dicoret itu memang berasal daru luar Bali. Dimana, Suyud Hartoyo dari Sidoarjo, Laksana Agusta (Surabaya), Juned Pamungkas (Jakarta), Jamaluddin (Jakarta) Maya Audia (Sidoarjo) dan Era Susanti (Sidoarjo). Mereka per bulan mengambil dana Rp 1,2 juta dan sebanyak empat kali. Itu artinya KONI Bali sudah memberikan dana selama empat bulan
kepada keenam pecatur itu total Rp 28,8 juta. “Kami sih dukung saja apa yang menjadi keputusan KONI Bali mencoret mereka. Apalagi mereka bilangnya selama di luar Bali tetap belatih dan sparing. Tapi kita tidak tahu apakah benar seperti itu atau tidak," tegasnya. Di satu sisi informasi lain berkembang, jika keenam pecatur itu tidak memiliki KTP atau KK Bali.
Sementara itu selain mengikuti 36 cabor, kontingen Bali juga mengikuti 7 dari 12 cabor eksibisi PON 2016 yakni petanque, muathay, gateball, woodball, kabadi, rugby dan barongsay. Menurut Bidang Prestasi KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, di KONI Bali, Senin (29/8), untuk cabor eksebisi memang pertandingannya ditentukan oleh masing-masing PB cabor.
Sementara itu, Pengrov Petanque Bali akhirnya menjaring delapan atlet dari ajang Sirkuit Petanque dan Liga Shooting yang berakhir Minggu (28/8) di Stadion Debes, Tabanan. Delapan atlet yang terpilih tersebut yakni Made Khrisna Dwipayana (Tabanan), Luh Abdi Julia Lestari (Buleleng), Gede Wirabuana Putra (Denpasar), Guseka Arya Cyuta (Denpasar), Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi (Tabanan), Ni Luh Komang Diah Novita Dewi (Tabanan), I Nyoman Suryawan (Tabanan), dan Ni Luh Abdi Julia Lestari (Buleleng). "Kedelapan atlet yang dipilih tersebut peraih juara pertama di kategori putra dan putri. Karena penentuan atlet yang lolos berdasarkan poin tertinggi yang dikumpulkan mulai dari seri I sampai VIII. Sedangkan peraih juara II-III tidak terpilih," tegas Nyoman Yamadhiputra yang juga Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Bali itu . *dek
Komentar