Stafsus Presiden Belva Devara Mengundurkan Diri
JAKARTA, NusaBali
Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Belva mengundurkan diri per 15 April lalu. "Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara," kata Seskab Pramono Anung kepada wartawan, Selasa (21/4).
Pramono mengatakan Jokowi memahami alasan pengunduran diri yang disampaikan Belva. Sejak awal, kata Pramono, Jokowi ingin anak muda berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
"Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif, kreatif, sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelola pemerintahan," ujar Pramono.
Pramono mengatakan mengenai Ruang Guru yang terlibat dalam program Kartu Prakerja itu sudah dijelaskan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Keterlibatan Ruang Guru sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. "Bahwa proses verifikasi mitra Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini," ujar Pramono dilansir detik.com. Belva menjelaskan soal alasan pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Devara mengaku tidak ingin berpolemik soal Ruang Guru, yang terlibat dalam program Kartu Prakerja. "Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tulis Devara dalam surat terbukanya, Selasa kemarin. *
Komentar