Stok Beras dan Gula Disorot
Pasokan Cukup, Harga Justru Tinggi
JAKARTA, NusaBali
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade menyoroti pasokan beras dan gula pada saat pandemi virus Corona.
Dari data yang disampaikan Perum Bulog, kata Andre, pasokan beras cukup, namun harga justru melambung tinggi.
Dia menyebut, beras di gudang Bulog ada 1,42 juta ton, di penggilingan ada 1,2 juta ton, 728 ribu ton di pedagang, dan 28 ribu ton ada di Pasar Induk Beras Cipinang. Dengan begitu, pasokan beras nasional 3,5 juta ton. Namun, kondisi itu tidak tercermin di masyarakat. Sebab, harga beras masih tinggi.
"Ini protes dari masyarakat, mengapa harga beras masih juga tinggi padahal panen raya akan mulai bulan April," kata Andre, dalam rapat virtual dengan Komisi VI.
Menurutnya, saat ini beras medium harganya di atas Rp 10.000. Dia minta Bulog melakukan langkah-langkah konkret supaya harga beras medium bisa kembali ke harga eceran tertinggi
Tak hanya beras, menurut Andre, gula juga sulit didapat di pasaran. Untuk membeli gula saja, saat ini juga dibatasi. Bahkan masyarakat sangat kesulitan masyarakat membeli gula saat ini.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) curiga ada pihak yang mengambil untung dari kenaikan harga beras. Dia pun meminta dicari oknum tersebut.
Jokowi melihat ada keanehan terkait beras di lapangan. Dia menerangkan harga gabah kering turun 5%, tapi justru harga beras malah naik 0,4%.
"Ini ada apa? Tolong dilihat betul lapangannya. Lapangannya dicek betul. Ini pasti ada masalah," kata Jokowi, saat membuka rapat terbatas, Selasa (21/4).
Tak hanya beras Jokowi juga menyinggung komoditas lain yang harganya juga saat ini cenderung naik. Seperti beras, gula hingga bawang putih dan bombai. Jokowi mencurigai terjadi alur rantai perdagangan yang tidak semestinya, sehingga merugikan masyarakat kecil dan petani.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pasokan beras di Bulog saat ini 1,41 juta ton dan tersebar di seluruh Indonesia per tanggal 17 April 2020.
Menurutnya, cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,35 juta ton dan beras komersial 56 ribu ton. Kemudian, pasokan daging kerbau 97,41 ton, minyak goreng 1,14 juta kiloliter, gula pasir 9,67 juta ton. Selanjutnya, bawang merah 0,20 ton, bawang putih 29,69 ton, dan telur ayam 79,73 ton. Sedangkan tepung terigu 644 ton. ant
Dia menyebut, beras di gudang Bulog ada 1,42 juta ton, di penggilingan ada 1,2 juta ton, 728 ribu ton di pedagang, dan 28 ribu ton ada di Pasar Induk Beras Cipinang. Dengan begitu, pasokan beras nasional 3,5 juta ton. Namun, kondisi itu tidak tercermin di masyarakat. Sebab, harga beras masih tinggi.
"Ini protes dari masyarakat, mengapa harga beras masih juga tinggi padahal panen raya akan mulai bulan April," kata Andre, dalam rapat virtual dengan Komisi VI.
Menurutnya, saat ini beras medium harganya di atas Rp 10.000. Dia minta Bulog melakukan langkah-langkah konkret supaya harga beras medium bisa kembali ke harga eceran tertinggi
Tak hanya beras, menurut Andre, gula juga sulit didapat di pasaran. Untuk membeli gula saja, saat ini juga dibatasi. Bahkan masyarakat sangat kesulitan masyarakat membeli gula saat ini.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) curiga ada pihak yang mengambil untung dari kenaikan harga beras. Dia pun meminta dicari oknum tersebut.
Jokowi melihat ada keanehan terkait beras di lapangan. Dia menerangkan harga gabah kering turun 5%, tapi justru harga beras malah naik 0,4%.
"Ini ada apa? Tolong dilihat betul lapangannya. Lapangannya dicek betul. Ini pasti ada masalah," kata Jokowi, saat membuka rapat terbatas, Selasa (21/4).
Tak hanya beras Jokowi juga menyinggung komoditas lain yang harganya juga saat ini cenderung naik. Seperti beras, gula hingga bawang putih dan bombai. Jokowi mencurigai terjadi alur rantai perdagangan yang tidak semestinya, sehingga merugikan masyarakat kecil dan petani.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pasokan beras di Bulog saat ini 1,41 juta ton dan tersebar di seluruh Indonesia per tanggal 17 April 2020.
Menurutnya, cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,35 juta ton dan beras komersial 56 ribu ton. Kemudian, pasokan daging kerbau 97,41 ton, minyak goreng 1,14 juta kiloliter, gula pasir 9,67 juta ton. Selanjutnya, bawang merah 0,20 ton, bawang putih 29,69 ton, dan telur ayam 79,73 ton. Sedangkan tepung terigu 644 ton. ant
Komentar