Putri Bungsu Tukang Suwun Juga Positif Corona
Ibu-Anak Asal Desa Tamanbali Diisolasi di RS PTN Unud
BANGLI, NusaBali
Penyebaran Covid-19 (virus Corona) di wilayah Kabupaten Bangli, semakin mengkhawatirkan.
Hingga Rabu (22/4), total kumulatif pasien Covid-19 di Bali mencapai 21 kasus, di mana 19 orang masih dalam perawatan. Termasuk di antara yang positif ini adalah tukang suwun di Pasar Kidul Bangli dan anak perempuannya berusia 23 tahun.
Peremuan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli sudah lebih dulu dibawa petugas medis ke RS PTS Unud di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (21/4) siang pukul 11.30 Wita. Tukang suwun berusia 50 tahun ini dijemput langsung di rumahnya kawasan Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.
Sedangkan anak perempuannya (yang merupakan bungsu dua bersaudara), baru dijemput ke rumahnya di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita. Seperti halnya sang ibu, gadis berusia 23 tahun ini juga dibawa ke RS PTN Unud untuk dirawat sekaligus isolasi. Dia merupakan putri kedua dari sang tukang suwun. Kesehariannya, yang bersangkutan bekerja di salah satu tukang jahit di Desa Tamanbali.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, menyatakan anak tukang suwun ini awalnya menjalani rapid test di RSU Bangli, namun hasilnya negatif. Kemudian, ketika petugas medis lanjut lakukan tes swab, hasilnya ternyata positif.
“Anak tukang suwun ini dites swab, karena yang bersangkutan sering mengantarkan ibunya ke Pasar Kidul Bangli. Dari rapid test memang negatif, tapi setelah dilakukan tes swab ternyata hasilnya positif. Begitu hasilnya yang terkonfirmasi positif keluar, yang bersangkutan langsung dibawa ke RS PTN Unud untuk menjalani perawatan,” ungkap Wayan Dirgayusa dalam keterangan persnya di Bangli, Rabu (22/4).
Menurut Dirgayusa, putri dari tukang suwun ini dirujuk ke RS PTN Unud, Selasa malam pukul 21.00 Wita, menyusul ibunyua yang sudah lebih dulu dijemput petugas medis siang harinya. “Ibunya yang lebih dulu diberangkatkan, kemudian disusul sang anak malam hari. Anaknya ini baru kemarin (Selasa) dinyatakan positif dan langsung dirujuk,” tandas Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli.
Dirgayusa menyebutkan, beberapa anggota keluarga tukang suwun sudah dilakukan rapid test, Rabu pagi. Demikian pula belasan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli, juga di-rapid test. Hasil rapid test, semuanya negatif. Sejauh ini, belum diketahui di mana tukang suwun di Pasar Kidul Bangli ini tertular Covid-19, sampai kemudian menulari anaknya juga (transmisi lokal). “Belum diketahui sumber penularannya,” jelas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dr Nengah Nadi, mengatakan ada 23 warga di lingkungan tempat tinggal tukang suwun di Banyak Uma Anyar, Desa Tamanbali yang menjalani rapid test, Rabu kemarin. Rapid test juga menyasar pacar dari anak tukang suwun, yang diketahui berasal dari Kecamatan Tembuku, Bangli. “Hasil rapid test terhadap 23 orang itu semuanya negatif, termasuk pacar anak tukang suwun,” papar Nedngah Nadi.
Menurut Nengah Nadi, untuk rapid test di Pasar Kidul Bangli, Rabu kemarin, dilakukan terhadap 17 orang. Mereka meliputi para tukang suwun, pedagang yang dekat lokasi tukang suwun makal, tukang pungut retribusi, hingga tukang ojek. “Dari rapid test hari ini, hasilnya negatif,” jelas Nengah Nadi.
Selain mereka, kata Nengah Nadi, juga ada dua pedagang acung yang dirapid test. Mereka yang telah menjalani rapid test langsung menjalani isolasi selama 14 hari di rumahnya masing-masing. Pada hari ke-7 masa isolasi nanti, mereka akan kembali dilakukan rapid test.
Untuk mendukung proses isolasi tersebut, Dinas Kesehatan Bangli sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Bangli agar dibantu kebutuhan logistik warga yang diisolasi ini. “Selama menjalani isolasi, agar diberikan bantuan logistik. Mungkin dalam proses pendistribusiannya nanti dibantu pengelola pasar, karena mereka yang tahu data baik identitas maupun alamat rumahnya.”
Di sisi lain, Pengelola Pasar Kidul, Jro Mangku Duwungan, mengaku bersyukur karena dari hasil rapid test terhadap 17 orang di pasar, Rabu pagi pukul 08.30 Wita hingga 10.00 Wita, hasilnya semua negatif. “Meksi nanti akan kembali dilakukan rapid test, namun cukup melegakan hasil tes hari ini yang semua negatif,” jelas Jro Mangku Duwungan.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Uma Anyar, Desa Tamanbali, Ketut Darmada, mengatakan keluarga yang tinggal di pekarangan rumah tukang suwun yang positif Covid-19 berjumlah 8 kepala keluarhga (KK). Dari jumloah itu, salah satunya tinggal di Denpasar.
Menurut Ketut Darmada, tukang suwun yang positif Covid-19 ini memiliki dua anak perempuan. Yang dinyatakan positif itu adalah si bungsu (anak kedua), yang kini berusia 23 tahun. Sedangkan ayahnya (suami tukang suwun) dinyatakan negatif. “Kesehariannya, anak yang dinyatakan positif ini membantu di tukang jahit pakaian yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal,” ujar Darmada saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.
Darmada menyebutkan, pasca terjadi kasus positif Covid-19 di wilayah banjarnya, kegiatan penyemprotan disinfektan diintesifkan. Tidak hanya dari desa, namun pihak banjar adat juga rutin melakukan penyemprotan. Selain itu, dilakukan pembagian sembako, bukan hanya untuk warga yang menjalani isolasi tetapi juga mereka yang kena imbas wabah Cofrona, seperti PHK dan dirumahkan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Terkait pengawasan bagi warga yang menjalani isolasi, menurut Darmada, mereka dipantau oleh Satgas Gotong Royong Penanggulangan Coviud-19 di Desa Adat. Kemudian, bila ada kebutuhan yang kurang, warga yang diisolasi langsung menghubungi Satgas. “Misal, mereka kehabisan gas elpiji, pasti menelepon kami untuk membelikan dan antar langsung ke depan rumahnya,” papar Darmada. *esa
Peremuan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli sudah lebih dulu dibawa petugas medis ke RS PTS Unud di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (21/4) siang pukul 11.30 Wita. Tukang suwun berusia 50 tahun ini dijemput langsung di rumahnya kawasan Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.
Sedangkan anak perempuannya (yang merupakan bungsu dua bersaudara), baru dijemput ke rumahnya di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita. Seperti halnya sang ibu, gadis berusia 23 tahun ini juga dibawa ke RS PTN Unud untuk dirawat sekaligus isolasi. Dia merupakan putri kedua dari sang tukang suwun. Kesehariannya, yang bersangkutan bekerja di salah satu tukang jahit di Desa Tamanbali.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, menyatakan anak tukang suwun ini awalnya menjalani rapid test di RSU Bangli, namun hasilnya negatif. Kemudian, ketika petugas medis lanjut lakukan tes swab, hasilnya ternyata positif.
“Anak tukang suwun ini dites swab, karena yang bersangkutan sering mengantarkan ibunya ke Pasar Kidul Bangli. Dari rapid test memang negatif, tapi setelah dilakukan tes swab ternyata hasilnya positif. Begitu hasilnya yang terkonfirmasi positif keluar, yang bersangkutan langsung dibawa ke RS PTN Unud untuk menjalani perawatan,” ungkap Wayan Dirgayusa dalam keterangan persnya di Bangli, Rabu (22/4).
Menurut Dirgayusa, putri dari tukang suwun ini dirujuk ke RS PTN Unud, Selasa malam pukul 21.00 Wita, menyusul ibunyua yang sudah lebih dulu dijemput petugas medis siang harinya. “Ibunya yang lebih dulu diberangkatkan, kemudian disusul sang anak malam hari. Anaknya ini baru kemarin (Selasa) dinyatakan positif dan langsung dirujuk,” tandas Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli.
Dirgayusa menyebutkan, beberapa anggota keluarga tukang suwun sudah dilakukan rapid test, Rabu pagi. Demikian pula belasan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli, juga di-rapid test. Hasil rapid test, semuanya negatif. Sejauh ini, belum diketahui di mana tukang suwun di Pasar Kidul Bangli ini tertular Covid-19, sampai kemudian menulari anaknya juga (transmisi lokal). “Belum diketahui sumber penularannya,” jelas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dr Nengah Nadi, mengatakan ada 23 warga di lingkungan tempat tinggal tukang suwun di Banyak Uma Anyar, Desa Tamanbali yang menjalani rapid test, Rabu kemarin. Rapid test juga menyasar pacar dari anak tukang suwun, yang diketahui berasal dari Kecamatan Tembuku, Bangli. “Hasil rapid test terhadap 23 orang itu semuanya negatif, termasuk pacar anak tukang suwun,” papar Nedngah Nadi.
Menurut Nengah Nadi, untuk rapid test di Pasar Kidul Bangli, Rabu kemarin, dilakukan terhadap 17 orang. Mereka meliputi para tukang suwun, pedagang yang dekat lokasi tukang suwun makal, tukang pungut retribusi, hingga tukang ojek. “Dari rapid test hari ini, hasilnya negatif,” jelas Nengah Nadi.
Selain mereka, kata Nengah Nadi, juga ada dua pedagang acung yang dirapid test. Mereka yang telah menjalani rapid test langsung menjalani isolasi selama 14 hari di rumahnya masing-masing. Pada hari ke-7 masa isolasi nanti, mereka akan kembali dilakukan rapid test.
Untuk mendukung proses isolasi tersebut, Dinas Kesehatan Bangli sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Bangli agar dibantu kebutuhan logistik warga yang diisolasi ini. “Selama menjalani isolasi, agar diberikan bantuan logistik. Mungkin dalam proses pendistribusiannya nanti dibantu pengelola pasar, karena mereka yang tahu data baik identitas maupun alamat rumahnya.”
Di sisi lain, Pengelola Pasar Kidul, Jro Mangku Duwungan, mengaku bersyukur karena dari hasil rapid test terhadap 17 orang di pasar, Rabu pagi pukul 08.30 Wita hingga 10.00 Wita, hasilnya semua negatif. “Meksi nanti akan kembali dilakukan rapid test, namun cukup melegakan hasil tes hari ini yang semua negatif,” jelas Jro Mangku Duwungan.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Uma Anyar, Desa Tamanbali, Ketut Darmada, mengatakan keluarga yang tinggal di pekarangan rumah tukang suwun yang positif Covid-19 berjumlah 8 kepala keluarhga (KK). Dari jumloah itu, salah satunya tinggal di Denpasar.
Menurut Ketut Darmada, tukang suwun yang positif Covid-19 ini memiliki dua anak perempuan. Yang dinyatakan positif itu adalah si bungsu (anak kedua), yang kini berusia 23 tahun. Sedangkan ayahnya (suami tukang suwun) dinyatakan negatif. “Kesehariannya, anak yang dinyatakan positif ini membantu di tukang jahit pakaian yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal,” ujar Darmada saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.
Darmada menyebutkan, pasca terjadi kasus positif Covid-19 di wilayah banjarnya, kegiatan penyemprotan disinfektan diintesifkan. Tidak hanya dari desa, namun pihak banjar adat juga rutin melakukan penyemprotan. Selain itu, dilakukan pembagian sembako, bukan hanya untuk warga yang menjalani isolasi tetapi juga mereka yang kena imbas wabah Cofrona, seperti PHK dan dirumahkan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Terkait pengawasan bagi warga yang menjalani isolasi, menurut Darmada, mereka dipantau oleh Satgas Gotong Royong Penanggulangan Coviud-19 di Desa Adat. Kemudian, bila ada kebutuhan yang kurang, warga yang diisolasi langsung menghubungi Satgas. “Misal, mereka kehabisan gas elpiji, pasti menelepon kami untuk membelikan dan antar langsung ke depan rumahnya,” papar Darmada. *esa
1
Komentar