Empat Bulan, Penderita DBD di Kuta Selatan Tembus 729 Kasus
MANGUPURA, NusaBali
Selama empat bulan, Januari hingga pekan ketiga April 2020, penderita demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung terus meningkat tiap bulan.
Data di Kecamatan Kuta Selatan, dari 6 kelurahan/desa yang ada, tercatat sebanyak 729 kasus. Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, menerangkan kasus DBD yang terjadi di wilayah Kuta Selatan sejak Januari hingga pekan ketiga April 2020, berdasar pencatatan pada Januari ada 20 kasus DBD, kemudian pada Februari tercatat 149 kasus. Bahkan, pada Maret terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan yakni 297 kasus. Sedangkan hingga pekan ketiga bulan April mencapai 263 kasus.
“Kasus DBD di wilayah Kuta Selatan memang trennya terus naik setiap bulan. Ini (DBD) yang kita terus waspadai selain Covid-19 atau virus Corona,” ungkap Gede Arta, Rabu (22/4) sore.
Gede Arta menjelaskan, sebaran kasus DBD dari 6 kelurahan/desa sejak Januari hingga pekan ketiga April, masing-masing Benoa sebanyak 272 kasus, Jimbaran sebanyak 302 kasus, Ungasan sebanyak 69 kasus, Pecatu sebanyak 47 kasus, Kutuh sebanyak 16 kasus, dan Tanjung Benoa sebanyak 23 kasus. Sehingga keseluruhan mencapai 729 kasus. Ratusan pasien DBD ini dirawat di berbagai rumah sakit di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, dan sebagian besar sudah sembuh.
“Ratusan pasien kasus ini dirawat di rumah sakit di Kutsel, kecuali RS Udayana yang khusus menangani Covid-19. Pun untuk yang sembuh dari kasus DBD ini cukup banyak,” tutur Gede Arta seraya mengakui data pasti pasien yang sembuh belum dipegangnya.
Gede Arta juga menekankan kasus DBD ini dipastikan akan terus meningkat kalau perilaku masyarakat tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Apalagi, saat ini sedang memasuki peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau. Dia juga berharap agar masyarakat di wilayah Kutsel giat melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) genangan air yang ada di rumah masing-masing. Selain itu menabur bubuk Abate di tempat air.
“Pencatatan bulan April ini belum rampung, kemungkinan akan terus bertambah. Tentu hal ini bisa dicegah kalau masyarakat kita selalu memperhatikan kebersihan tempat tinggal. Kita berharap gerakan 3 M di masyarakat, itu yang diutamakan dalam pencegahan DBD,” ujar Gede Arta.
Di sisi lain, guna mencegah DBD di wilayah Kuta Selatan, Pemerintah Kabupaten Badung menerjunkan juru pemantau jentik (jumantik) ke rumah-rumah warga. Kemudian, upaya lain dengan melakukan fogging yang terjadwal dan teratur. “Kami tekankan 3 M ke masyarakat. Walapun sering fogging, semuanya akan sia-sia kalau tidak perhatikan 3 M itu,” tandas Gede Arta. *dar
1
Komentar