Yeh Leluhu John Polo Laris Manis di Tengah Pandemi Covid-19
Berawal dari Coba-coba Pasca Sembuh dari Stroke, Krama Beng Ciptakan Ramuan Herbal Berkhasiat
Minuman herbal berkhasiat ini diberi nama Yeh Leluhu John Polo ini terbuat dari ramuan jahe, sere, isen, kayu manis, pandan harum, daun juwet, daun sirih, jeruk nipis, dan gula pasir
GIANYAR, NusaBali
Seorang krama Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, I Made Sukarma alias John Polo, 66, membuat racikan minuman herbal berkhasiat. Minuman herbal yang diberi nama ‘Yeh Leluhu’ ini kini laris manis di tengah pandemi Covid-19.
Masyarakat yang jadi pelanggan miniman Yeh Leluhu racikan John Polo ini bukan hanya dari Kelurahan Beng, Kota Gianyar, dan sekitarnya, melainkan juga asal Kabupaten Gianyar. Minuman herbal berkhasiat ini diberi nama Yeh Leluhu, yang berarti air dari leluhur. Minuman Yeh Leluhu John Polo terbuat dari ramuan jahe, sere, isen, kayu manis, pandan harum, daun juwet, daun sirih, jeruk nipis, dan gula pasir.
Selain bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, ramuan Yeh Leluhu John Poli juga dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh guna mencegah serangan Covid-19. Warung Yeh Leluhu John Polo di Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Beng biasanya buka hanya 8 jam sehari, mulai siang pukul 11.00 Wita hingga malam pukul 19.00 Wita.
Kepada NusaBali, John Polo mengaku produk minuman herbal Yeh Leluhu yang laris manis ini berawal dari coba-coba, setahun yang lalu. Mulanya, pria berusia 66 tahun ini meracik Yeh Leluhu buat konsumsi sendiri sekadar untuk menghangatkan badan. Terlebih, ketika itu John Polo dalam masa pemulihan dari sakit stroke.
“Dulu saya sempat sakit stroke, selama 1,5 bulan semua anggota tubuh tidak bisa digerakkan. Sempat dirawat di rumah sakit, mendingan, langsung rawat jalan. Dari sana saya mulai ada keinginan membuat ramuan untuk minum sendiri. Awalnya, ramuan hanya dari tanaman sere dan jahe saja,” kenang John Polo saat ditemui NusaBali di Warung Yeh Keluhu sebelah rumahnya, Kamis (23/4).
Setelah minum ramuan berbahan sere dan jahe tersebut, kondisi tubuh John Polo semakin fit. John Polo pun kembali menambahkan ramuannya, mulai dari menyempurnakan rasa, khasiat, hingga menggunakan bahan-bahan yang alami dan mudah ditemukan. “Sejak itu, saya coba lagi dengan mencampur jahe, sere, isen, kayu manis, pandan harum, daun juwet, daun sirih, jeruk nipis, dan gula pasir,” papar John Polo.
John Polo merasa gula pasir kurang cocok, sehingga diganti dengan gula batu dan menambahkan bahan alami anti prostat menggunakan akar ilalang. “Mulai sana kemudian saya rutin minum ramuan ini, sehingga khasiatnya bisa saya rasakan. Sesak hilang, kerongkongan serat juga bisa hilang. Terlebih ini juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Makanya, sejak pandemi Covid-19, makin banyak masyarakat yang datang membeli minuman Yeh Leluhi ke sini (warung),” katanya.
Menurut John Polo, pelanggannya saat ini dari beragam latar belakang dan status, mulai masyarakat umu, hingga petugas medis, dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Bahkan, banyak pelanggan dari luar Gianyar. Untuk segelas minuman Yeh Leluhu John Polo, dijual seharga Rp 5.000.
“Ramuan herbal ini saya beri nama Yeh Leluhu. Yeh berarti air, leluhu saya ibaratkan leluhur. Jadi, ini ramuan air yang datangnya dari leluhur. Sebab, apa pun yang kita buat, tidak terlepas dari peran leluhur, termasuk penemuan ramuan ini,” beber pria berkepala botak ini.
Selain diminum di tempat, kata John Polo, pembeli yang ingin menikmati di rumah juga bisa membeli ramuan yang sudah dipaketkan. “Itu cara menyeduhnya sangat gampang, cukup diseduh menggunakan air mendidih, setelah 15 menit harus diminum habis. Kalau lewat, khasiatnya akan berkurang untuk menyembuhkan penyakit,” tegas John Polo.
Made Sukarma alias John Polo sendiri kesehariannya merupakan tukang dekorasi rumah. Dia juga sering membuat hiasan rumah berupa ukiran relief. Namun, karena sakit stroke akibat saraf kejepit, pasca sembuh John Polo kemudian membuka usaha warung Yeh Leluhu di depan rumahnya.
“Sejak terjadi wabah Corona ini, lumayan banyak pembeli yang datang ke warung. Setiap hari kadang 50 sampai 70 gelas itu terjual. Agar berkhasiat lebih bagus, sebaiknya diminum dua kali sehari, pagi dan sore,” katanya setengah berpromosi.
Warung Yeh Leluhu John Polo jukup gampang dijangkau. Bisa masuk dari Pura Puseh, Desa Adat Beng ke jalan arah barat. Hanya mengikuti jalan yang turunan tersebut, memasuki perempatan kedua, di situlah lokasi warung Yeh Leluhu Jon Polo. *nvi
Seorang krama Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, I Made Sukarma alias John Polo, 66, membuat racikan minuman herbal berkhasiat. Minuman herbal yang diberi nama ‘Yeh Leluhu’ ini kini laris manis di tengah pandemi Covid-19.
Masyarakat yang jadi pelanggan miniman Yeh Leluhu racikan John Polo ini bukan hanya dari Kelurahan Beng, Kota Gianyar, dan sekitarnya, melainkan juga asal Kabupaten Gianyar. Minuman herbal berkhasiat ini diberi nama Yeh Leluhu, yang berarti air dari leluhur. Minuman Yeh Leluhu John Polo terbuat dari ramuan jahe, sere, isen, kayu manis, pandan harum, daun juwet, daun sirih, jeruk nipis, dan gula pasir.
Selain bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, ramuan Yeh Leluhu John Poli juga dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh guna mencegah serangan Covid-19. Warung Yeh Leluhu John Polo di Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Beng biasanya buka hanya 8 jam sehari, mulai siang pukul 11.00 Wita hingga malam pukul 19.00 Wita.
Kepada NusaBali, John Polo mengaku produk minuman herbal Yeh Leluhu yang laris manis ini berawal dari coba-coba, setahun yang lalu. Mulanya, pria berusia 66 tahun ini meracik Yeh Leluhu buat konsumsi sendiri sekadar untuk menghangatkan badan. Terlebih, ketika itu John Polo dalam masa pemulihan dari sakit stroke.
“Dulu saya sempat sakit stroke, selama 1,5 bulan semua anggota tubuh tidak bisa digerakkan. Sempat dirawat di rumah sakit, mendingan, langsung rawat jalan. Dari sana saya mulai ada keinginan membuat ramuan untuk minum sendiri. Awalnya, ramuan hanya dari tanaman sere dan jahe saja,” kenang John Polo saat ditemui NusaBali di Warung Yeh Keluhu sebelah rumahnya, Kamis (23/4).
Setelah minum ramuan berbahan sere dan jahe tersebut, kondisi tubuh John Polo semakin fit. John Polo pun kembali menambahkan ramuannya, mulai dari menyempurnakan rasa, khasiat, hingga menggunakan bahan-bahan yang alami dan mudah ditemukan. “Sejak itu, saya coba lagi dengan mencampur jahe, sere, isen, kayu manis, pandan harum, daun juwet, daun sirih, jeruk nipis, dan gula pasir,” papar John Polo.
John Polo merasa gula pasir kurang cocok, sehingga diganti dengan gula batu dan menambahkan bahan alami anti prostat menggunakan akar ilalang. “Mulai sana kemudian saya rutin minum ramuan ini, sehingga khasiatnya bisa saya rasakan. Sesak hilang, kerongkongan serat juga bisa hilang. Terlebih ini juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Makanya, sejak pandemi Covid-19, makin banyak masyarakat yang datang membeli minuman Yeh Leluhi ke sini (warung),” katanya.
Menurut John Polo, pelanggannya saat ini dari beragam latar belakang dan status, mulai masyarakat umu, hingga petugas medis, dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Bahkan, banyak pelanggan dari luar Gianyar. Untuk segelas minuman Yeh Leluhu John Polo, dijual seharga Rp 5.000.
“Ramuan herbal ini saya beri nama Yeh Leluhu. Yeh berarti air, leluhu saya ibaratkan leluhur. Jadi, ini ramuan air yang datangnya dari leluhur. Sebab, apa pun yang kita buat, tidak terlepas dari peran leluhur, termasuk penemuan ramuan ini,” beber pria berkepala botak ini.
Selain diminum di tempat, kata John Polo, pembeli yang ingin menikmati di rumah juga bisa membeli ramuan yang sudah dipaketkan. “Itu cara menyeduhnya sangat gampang, cukup diseduh menggunakan air mendidih, setelah 15 menit harus diminum habis. Kalau lewat, khasiatnya akan berkurang untuk menyembuhkan penyakit,” tegas John Polo.
Made Sukarma alias John Polo sendiri kesehariannya merupakan tukang dekorasi rumah. Dia juga sering membuat hiasan rumah berupa ukiran relief. Namun, karena sakit stroke akibat saraf kejepit, pasca sembuh John Polo kemudian membuka usaha warung Yeh Leluhu di depan rumahnya.
“Sejak terjadi wabah Corona ini, lumayan banyak pembeli yang datang ke warung. Setiap hari kadang 50 sampai 70 gelas itu terjual. Agar berkhasiat lebih bagus, sebaiknya diminum dua kali sehari, pagi dan sore,” katanya setengah berpromosi.
Warung Yeh Leluhu John Polo jukup gampang dijangkau. Bisa masuk dari Pura Puseh, Desa Adat Beng ke jalan arah barat. Hanya mengikuti jalan yang turunan tersebut, memasuki perempatan kedua, di situlah lokasi warung Yeh Leluhu Jon Polo. *nvi
1
Komentar