Penataan Ruangan Pimpinan Dewan Jalan Terus
Rasionalisasi Anggaran Rp 18 Miliar
DENPASAR,NusaBali
Rasionalisasi anggaran untuk penanggulangan Covid-19 di Sekretariat DPRD Bali sebesar Rp 18 miliar tidak mempengaruhi kegiatan fisik di gedung dewan setempat.
DPRD Bali tetap melakukan penataan ruang pimpinan dan sejumlah proyek fisik lainnya. Penataan ruangan pimpinan DPRD Bali tetap jalan terus ditengah Covid-19. Penataan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan APBD 2020. Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (23/4) kemarin, di Gedung DPRD Bali ada 4 ruangan pimpinan dewan sedang ditata. Ruangan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama (PDIP), ruangan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry (Golkar), ruangan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Suyasa (Gerindra), dan ruangan Wakil Ketua DPRD Bali Tjokorda Asmara Putra Sukawati (Demokrat).
Kondisi bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) di DPRD Bali dimanfaatkan kontraktor di tengah Covid-19. Kondisi wabah menjadi kesempatan mengkebut penataan ruang untuk para petinggi di DPRD Bali agar tidak menganggu agenda pimpinan dewan.
Pengerjaan penataan ruangan pimpinan di tengah pandemi Covid-19 ini diperkirakan akan selesai dua bulan kedepan. Karena para anggota dewan bekerja dari rumah. "Tidak lama, cuman penataan dan selesai lebih cepat. Lagi pemberlakuan Work From Home kan bisa cepat," ujar salah satu sumber NusaBali di DPRD Bali.
Wakil Ketua DPRD Bali Tjokorda Asmara Putra Sukawati dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin, mengatakan setahu dirinya proyek penataan ruangan pimpinan sudah program lama. "Cuman pas mau dikerjakan tiba-tiba ada wabah Covid-19. Sehingga kesannya memang pekerjaan proyek di tengah Covid-19. Padahal itu program lama," ujar tokoh Puri Ubud Gianyar yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar ini.
Tjok Asmara mengatakan, penataan ruangan pimpinan ini anggaran ada di eksekutif. "Saya tidak tahu malahan ada penataan. Kalau anggaran itu kan di eksekutif. Kita hanya pengguna saja," tegas Tjok Asmara.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dikonfirmasi NusaBali, mengatakan penataan ruang pimpinan itu sebenarnya agenda lama, dimana penganggaran dan tendernya sudah Januari 2020 lalu. "Jadi tidak dianggarkan di tengah Covid-19. Tendernya juga sudah Januari 2020. Tidak mungkin distop begitu saja. Kebetulan pas memulai pekerjaan oleh kontraktor ada wabah Covid-19. Kebetulan saja itu, tetapi untuk anggaran rasionalisasi sebesar Rp 18 miliar di DPRD Bali kan sudah jalan itu. Kita dukung pemerintah dengan rasionalisasi anggaran untuk Covid-19," ujar Sugawa Korry.
Ditegaskan Sugawa Korry penataan ruang pimpinan dewan juga bukan pengerjaan proyek fisik dengan angka fantastis. "Saya tidak tahu besarannya, karena itu dikerjakan rekanan. Tidak ada pengerjaan fisik besar. Itupun karena sudah ditetapkan dalam tender Januari 2020," ujar Ketua DPD I Golkar Bali ini.
Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Suyasa saat dikonfirmasi soal penataan ruangan pimpinan dewan. "Kalau nggak salah itu sudah program lama sebelum Covid-19. Itu program di Sekretariat," ujar politisi Gerindra asal Desa Pertima, Kecamatan /Kabupaten Karangasem itu. *nat
Komentar