Jelang Bulan Puasa, Makam Ramai Peziarah
Dalam suasana Covid-19 peziarah mengenakan masker.
SINGARAJA, NusaBali
Tanah Pemakaman Muslim di Lingkungan Kayubuntil, Kelurahan Kaliuntu, Kamis (23/4) pagi hingga sore kemarin mulai ramai pengunjung. Umat muslim mulai menyambangi makam keluarga, menjelang bulan puasa yang dimulai Jumat (24/4) ini. Sejumlah umat yang datang terlihat membersihkan makam, menabur bunga hingga membacakan doa untuk mereka yang telah berpulang.
Ritual rutin yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan puasa ini, sedikit berbeda. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, membuat umat muslim di Buleleng membatasi aktivitas ke luar rumah. Meski tak seramai tahun lalu, umat yang juga kena pembatasan aktivitas keluar rumah tetap melakukan ziarah sebagai penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal dunia. Sebagian besar melakukan ziarah menggunakan masker sesuai anjuran pemerintah.
“Sudah rutin kami lakukan setiap tahunnya, bulan suci tahun ini memang berbeda karena sudah ada anjuran dan maklumat pemerintah, tetapi tidak apa-apa, kami tetap istiqomah melakukan ibadah dan meningkatkan iman di tengah kondisi saat ini,” kata Patii Siwa Salamuin, peziarah yang mengajak istrinya.
Dia juga mengaku tak keberatan melangsungkan shalat tarawih di rumah bersama istri dan anak, tak pergi ke masjid seperti tahun sebelumnya. Melakukan ibadah di rumah di tengah situasi saat ini menurutnya tak akan mengurangi makna dan niat meningkatkan iman kepada Tuhan. “Tidak akan mengurangi iman dan takwa, tetap semangat menjalankan ajaran nabi kami, walaupun keadaan tidak menentu dan memprihatinkan begini kami tetap meningkatkan iman,” jelas dia. *k23
Ritual rutin yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan puasa ini, sedikit berbeda. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, membuat umat muslim di Buleleng membatasi aktivitas ke luar rumah. Meski tak seramai tahun lalu, umat yang juga kena pembatasan aktivitas keluar rumah tetap melakukan ziarah sebagai penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal dunia. Sebagian besar melakukan ziarah menggunakan masker sesuai anjuran pemerintah.
“Sudah rutin kami lakukan setiap tahunnya, bulan suci tahun ini memang berbeda karena sudah ada anjuran dan maklumat pemerintah, tetapi tidak apa-apa, kami tetap istiqomah melakukan ibadah dan meningkatkan iman di tengah kondisi saat ini,” kata Patii Siwa Salamuin, peziarah yang mengajak istrinya.
Dia juga mengaku tak keberatan melangsungkan shalat tarawih di rumah bersama istri dan anak, tak pergi ke masjid seperti tahun sebelumnya. Melakukan ibadah di rumah di tengah situasi saat ini menurutnya tak akan mengurangi makna dan niat meningkatkan iman kepada Tuhan. “Tidak akan mengurangi iman dan takwa, tetap semangat menjalankan ajaran nabi kami, walaupun keadaan tidak menentu dan memprihatinkan begini kami tetap meningkatkan iman,” jelas dia. *k23
Komentar