KBM Pasraman Kertajaya Lewat Online
JAKARTA, NusaBali
Ditengah pandemi Covid 19, pasraman Kertajaya, Tangerang, provinsi Banten tidak libur.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) mereka tetap berjalan secara online pada hari Minggu. "Di masa pandemi ini, proses KBM kami lakukan secara online. KBM tetap dilakukan untuk memenuhi nilai agama di sekolah mereka. Masing-masing kelas pasraman baik tingkat SD, SMP dan SMA memiliki grup WA tersendiri," ujar Ketua Pasraman Kertajaya Made Sudarni kepada NusaBali, Jumat (24/4).
Melalui grup itu, para guru memberikan bahan ajaran kepada muridnya. Kemudian murid juga mendapat tugas. Mereka diberikan kesempatan hingga pukul 20.00 WIB untuk mengumpulkan tugas tersebut.
Tugas-tugas yang diberikan tidak terlalu berat, karena waktu mereka sudah tersita untuk menjalani belajar secara online dari sekolahnya. "Untuk itu, kami memberikan tugas yang bisa membuat mereka happy seperti melakukan praktik yoga, cerita keagamaan dan menghafalkan doa," papar Made Sudarni.
Selama KBM melalui online, Made Sudarni mengaku, ada sejumlah hambatan. Antara lain, ketika paket data mereka habis sehingga menyebabkan tugas yang dikumpulkan terlambat. Disisi lain, tidak semua anak pasraman memiliki handphone lantaran keterbatasan ekonomi.
Akibatnya mereka harus bergantian dengan orangtua untuk menggunakan telepon. Ada pula murid yang perlu pendampingan orangtua, khususnya di tingkat SD. "Semua itu kami maklumi. Apalagi kondisi sekarang sedang pandemi Covid 19," kata Made Sudarni.
Selain KBM, pasraman Kertajaya juga menggelar ulangan harian pada Minggu (19/4) lalu. Ketika ulangan harian, mereka menggunakan Google Format. Waktu mengerjakannya dibatasi 60 menit sampai 90 menit. Begitu pula dengan ujian yang berhasil meluluskan 28 murid dari kelas 3 SMA.
Berdasarkan rencana ke 28 murid akan di samawartana (dilepas) pada 7 Mei mendatang. Berhubung kondisi dan situasi masih pandemi membuat agenda tersebut ditunda. Made Sudarni berharap, bagi para murid yang masih menjalani KBM secara online harus tetap semangat.
"Jangan berkeluh kesah dan putus asa, karena lelah menjalaninya. Ini merupakan kewajiban yang harus dijalani dengan kondisi apapun. Mari jalani, terus berusaha dan jangan menyerah," papar perempuan yang juga mengajar di salah satu SDN di Tangerang ini. *k22
Melalui grup itu, para guru memberikan bahan ajaran kepada muridnya. Kemudian murid juga mendapat tugas. Mereka diberikan kesempatan hingga pukul 20.00 WIB untuk mengumpulkan tugas tersebut.
Tugas-tugas yang diberikan tidak terlalu berat, karena waktu mereka sudah tersita untuk menjalani belajar secara online dari sekolahnya. "Untuk itu, kami memberikan tugas yang bisa membuat mereka happy seperti melakukan praktik yoga, cerita keagamaan dan menghafalkan doa," papar Made Sudarni.
Selama KBM melalui online, Made Sudarni mengaku, ada sejumlah hambatan. Antara lain, ketika paket data mereka habis sehingga menyebabkan tugas yang dikumpulkan terlambat. Disisi lain, tidak semua anak pasraman memiliki handphone lantaran keterbatasan ekonomi.
Akibatnya mereka harus bergantian dengan orangtua untuk menggunakan telepon. Ada pula murid yang perlu pendampingan orangtua, khususnya di tingkat SD. "Semua itu kami maklumi. Apalagi kondisi sekarang sedang pandemi Covid 19," kata Made Sudarni.
Selain KBM, pasraman Kertajaya juga menggelar ulangan harian pada Minggu (19/4) lalu. Ketika ulangan harian, mereka menggunakan Google Format. Waktu mengerjakannya dibatasi 60 menit sampai 90 menit. Begitu pula dengan ujian yang berhasil meluluskan 28 murid dari kelas 3 SMA.
Berdasarkan rencana ke 28 murid akan di samawartana (dilepas) pada 7 Mei mendatang. Berhubung kondisi dan situasi masih pandemi membuat agenda tersebut ditunda. Made Sudarni berharap, bagi para murid yang masih menjalani KBM secara online harus tetap semangat.
"Jangan berkeluh kesah dan putus asa, karena lelah menjalaninya. Ini merupakan kewajiban yang harus dijalani dengan kondisi apapun. Mari jalani, terus berusaha dan jangan menyerah," papar perempuan yang juga mengajar di salah satu SDN di Tangerang ini. *k22
Komentar