3 WNA Rusia Terdampar, Warga Seraya Barat Resah
Jukung yang dinaiki tiga warga negara Rusia dari Lombok, NTB, terdampar di Pantai Banjar Yehkali, Seraya Barat. Mereka berencana pulang ke Rusia melalui Bandara Ngurah Rai.
AMLAPURA, NusaBali
Tiga orang warga negara Rusia, Drpepra Kopian, 38, Sergei Letinsav, 32, dan Svetlana Skorodko, 28, naik jukung dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampar di Pantai Banjar Yehkali, Desa Seraya Barat, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Sabtu (25/4) sekitar pukul 15.00 Wita. Akibatnya, warga di Banjar Yehkali khawatir, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Ketiga wisman Rusia itu, dua orang laki-laki dan seorang perempuan, diantar dua orang, yakni pemilik jukung Abdul Rahman dan pramuwisata Gusman Tako, dari Gili Gede, Lombok Barat, NTB.
Dua orang pengantar wisman Rusia itu menceritakan kepada petugas, ketiga wisman Rusia tersebut akan kembali ke negaranya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Untuk ke Bali, mereka beli tiket secara online hendak menumpang kapal ferry, tujuannya menyeberang di Selat Lombok dan turun di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Namun ternyata setelah tiba di Pelabuhan Lembar, Sabtu pukul 09.00 Wita, mereka ditolak naik kapal.
Karenanya, mereka memutuskan untuk menyewa jukung. Setelah terombang-ambing naik jukung, karena ombaknya besar tidak mampu sampai di Pelabuhan Padangbai, akhirnya jukung diarahkan merapat ke arah utara Selat Lombok yakni ke Pantai Yehkali, Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem.
Setelah mendekat di Pantai Yehkali, jukung bermuatan 5 orang itu kesulitan menepi ke pantai karena ombak semakin besar. Warga nelayan yang kebetulan berkumpul di Pantai Banjar Yehkali, memberikan pertolongan. Kelima orang itu dievakuasi warga, sedangkan jukung yang ditumpangi dibiarkan ringsek dihantam ombak.
Namun warga setempat tidak berani menangani kedatangan tiga wisman Rusia dan dua warga Lombok, NTB, karena situasi pandemi Covid-19. Maka Kelian Banjar Yehkali I Ketut Putu Mega Jana melaporkan kasus tersebut kepada Perbekel Seraya Barat I Komang Patra Suarsa. Kemudian Komang Patra Suarsa berkoordinasi dengan Kelian Pecalang Desa Adat Seraya I Wayan Suda. Selanjutnya dilaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Seraya Barat Aipda I Made Rame.
Aipda Made Rame kemudian berkoordinasi dengan petugas Polsek Karangasem, kemudian menyusul datang KSPK (Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian) Polsek Karangasem Aiptu I Nengah Parta, bersama anggotanya.
Selanjutnya ada telepon dari Konsulat Rusia yang menerangkan bahwa tiga warga Rusia tersebut memang benar hendak pulang ke Rusia. Keterangan tersebut dibuktikan dengan tiket pesawat, yang berangkat Sabtu kemarin pukul 19.00 Wita.
Setelah dapat penjelasan tersebut pihak biro perjalanan wisata mengantar ketiga wisman Rusia ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
Komang Patra Suarsa mengaku bersyukur, warga nelayan dari Banjar Yehkali cepat memberikan pertolongan saat jukung yang membawa wisman Rusia dihantam ombak besar.
Aipda Made Rame menambahkan, setelah wisman Rusia diinterogasi, mengaku dari Rusia hendak kembali ke negaranya. Wisman bersangkutan juga memperlihatkan tiket pesawat, hingga akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan ke Bandara Ngurah Rai. *k16
Tiga orang warga negara Rusia, Drpepra Kopian, 38, Sergei Letinsav, 32, dan Svetlana Skorodko, 28, naik jukung dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampar di Pantai Banjar Yehkali, Desa Seraya Barat, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Sabtu (25/4) sekitar pukul 15.00 Wita. Akibatnya, warga di Banjar Yehkali khawatir, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Ketiga wisman Rusia itu, dua orang laki-laki dan seorang perempuan, diantar dua orang, yakni pemilik jukung Abdul Rahman dan pramuwisata Gusman Tako, dari Gili Gede, Lombok Barat, NTB.
Dua orang pengantar wisman Rusia itu menceritakan kepada petugas, ketiga wisman Rusia tersebut akan kembali ke negaranya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Untuk ke Bali, mereka beli tiket secara online hendak menumpang kapal ferry, tujuannya menyeberang di Selat Lombok dan turun di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Namun ternyata setelah tiba di Pelabuhan Lembar, Sabtu pukul 09.00 Wita, mereka ditolak naik kapal.
Karenanya, mereka memutuskan untuk menyewa jukung. Setelah terombang-ambing naik jukung, karena ombaknya besar tidak mampu sampai di Pelabuhan Padangbai, akhirnya jukung diarahkan merapat ke arah utara Selat Lombok yakni ke Pantai Yehkali, Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem.
Setelah mendekat di Pantai Yehkali, jukung bermuatan 5 orang itu kesulitan menepi ke pantai karena ombak semakin besar. Warga nelayan yang kebetulan berkumpul di Pantai Banjar Yehkali, memberikan pertolongan. Kelima orang itu dievakuasi warga, sedangkan jukung yang ditumpangi dibiarkan ringsek dihantam ombak.
Namun warga setempat tidak berani menangani kedatangan tiga wisman Rusia dan dua warga Lombok, NTB, karena situasi pandemi Covid-19. Maka Kelian Banjar Yehkali I Ketut Putu Mega Jana melaporkan kasus tersebut kepada Perbekel Seraya Barat I Komang Patra Suarsa. Kemudian Komang Patra Suarsa berkoordinasi dengan Kelian Pecalang Desa Adat Seraya I Wayan Suda. Selanjutnya dilaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Seraya Barat Aipda I Made Rame.
Aipda Made Rame kemudian berkoordinasi dengan petugas Polsek Karangasem, kemudian menyusul datang KSPK (Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian) Polsek Karangasem Aiptu I Nengah Parta, bersama anggotanya.
Selanjutnya ada telepon dari Konsulat Rusia yang menerangkan bahwa tiga warga Rusia tersebut memang benar hendak pulang ke Rusia. Keterangan tersebut dibuktikan dengan tiket pesawat, yang berangkat Sabtu kemarin pukul 19.00 Wita.
Setelah dapat penjelasan tersebut pihak biro perjalanan wisata mengantar ketiga wisman Rusia ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
Komang Patra Suarsa mengaku bersyukur, warga nelayan dari Banjar Yehkali cepat memberikan pertolongan saat jukung yang membawa wisman Rusia dihantam ombak besar.
Aipda Made Rame menambahkan, setelah wisman Rusia diinterogasi, mengaku dari Rusia hendak kembali ke negaranya. Wisman bersangkutan juga memperlihatkan tiket pesawat, hingga akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan ke Bandara Ngurah Rai. *k16
Komentar