nusabali

Corona Menebalkan Empati Antar Sesama

Manca Agung Kedewatan Salurkan Bantuan ke Sameton

  • www.nusabali.com-corona-menebalkan-empati-antar-sesama

GIANYAR, NusaBali
Wabah Covid-19 yang makin mengganas sejak sebulan terakhir, menyuguhkan banyak pelajaran bagi kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya, rasa kemanusiaan tak bisa lagi sekadar jargon, sebagaimana dalam citraan politik praktis. Namun wabah ini secara tak langsung makin menebalkan empati banyak orang untuk peduli nyata kepada sesama.

Tindakan empati itu tersirat saat pengurus Sameton Manca Agung, Dalem Samprangan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, menyerahkan bantuan paket sembako tahap I kepada 15 KK krama Manca Agung di desa setempat, Minggu (26/4). Penyerahan dipimpin Panglingsir Sameton Manca Agung Kedewatan Sang Putu Eka Pertama alias Sang Tu Eka ini melalui program Satu Rasa Satu Hati (SRSH). Sasaran kepada 15 KK krama itu karena kondisi ekonominya relatif  parah akibat terdampak Covid-19. Paket sembako berisi beras, mie, minyak goreng, dan telor.

Sang Tu Eka didampingi perwakilan pengurus sameton, di antaranya Sang Putu Mayor, Sang Nyoman Arsana, Sang Putu Putra Kencana,  dan Sang Nyoman Darmaja. Mantan Akuntan di sejumlah hotel berbintang di beberapa Negara ini, merasakan tularan Covid-19 makin mengganas hingga melumpuhkan semua sektor industri, terutama pariwisata yang jadi andalan Bali, termasuk di Kedewatan, Ubud. Dampaknya pengangguran tercetak secara massal, daya beli melemah, hingga ketersediaan pangan keluarga terancam. Meski demikian, dirinya menjelaskan Sameton Manca Agung sangat mendukung imbauan pemerintah tentang social dan physical distancing (jaga jarak fifik), sebagai salah satu upaya efektif memutus rantai penyebaran Corona. ‘’Ini wabah mematikan, jangan coba-coba untuk tak taat imbauan. Mari bersama selamatkan nyawa,’’ pinta General Manager salah satu hotel berbintang di Kuta, Badung ini.

Menurutnya, siapa pun tak ada yang dapat memastikan kapan wabah ini akan sirna. Dalam kurun waktu tak pasti ini, maka dapat diprediksi akan makin banyak warga kehabisan bekal hidup. Oleh karena itu, dia mengajak sameton yang lebih beruntung agar terus menyuburkan empati dan kepedulian kepada sesama. ‘’Mari teladani falsafah bijak tetua Bali dulu. Sagilik-saguluk, salunglung sabayantaka, paras-paros sarpanaya, saling asah, asih, asuh. Perkokoh dengan tindakan nyata,’’ jelas mantan Bendesa Kedewatan, Ubud (2007 - 2017) ini.

Sang Tua Eka mengatakan, program SRSH digagas pengurus Manca Agung Kedewatan, Ubud, diawali empati kemanusiaan, lanjut menghimpun dana punia sukarela berazaskan dari, oleh, dan untuk kemanusiaan. Program ini akan akan rutin digalang hingga kondisi ekonomi Bali benar-benar normal. Sebagai insan pariwisata, dirinya sangat prihatin dengan kondisi kini. Lebih-lebih, turut mengalami langsung efek domino dari pandemi Covid-19. Meski begitu, sikap saling menguatkan antar sesama adalah kunci untuk bisa melewati wabah ini. Sumbangan kecil ini, lanjut dia,  setidaknya menjadi salah satu upaya agar sameton siap menghadapi bahaya wabah, terutama meringankan beban rumah tangga di tengah pandemi Corona. ‘’Sameton yang sangat terpuruk, jangan sampai berkecil hati dan hilang harapan. Badai pasti berlalu, kita hanya perlu bertahan sedikit lagi dengan saling memberi energi positif,’’ ujar mentor bidang bisnis pariwisata ini. *lsa

Komentar