Banjar Belaluan Bagikan Bibit Tanaman
Tak Bisa Bantu Krama dengan Sembako
GIANYAR, NusaBali
Pembagian sembako saat pandemi Covid-19 sudah semakin massif menyasar masyarakat.
Hanya saja, paket sembako diyakini akan habis dalam jangka pendek. Apalagi jika dibagikan hanya sekali. Sementara wabah Covid-19 belum diketahui pasti kapan akan berakhir. Sebagai antisipasi terjadinya krisis pangan berkepanjangan inilah, hal yang berbeda dan inspiratif dilakukan oleh Satgas Covid Banjar Belaluan, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Satgas ini membagikan ribuan bibit tanaman kepada 218 KK (kepala keluarga). Terdiri dari 1.000 bibit terong, 1.000 bibit tomat, 1.000 bibit cabe, dan bibit tanaman sayur mayur.
Kelihan Dinas Banjar Belaluan I Wayan Agus Putrawan, Senin (27/4), mengatakan Banjar Belaluan belum bisa menggelontor paket sembako untuk warga. Oleh karena itu, warga diberikan bibit tanaman. Di samping itu, pemberian sembako dinilai hanya membantu dalam jangka pendek. Berbeda dengan diberikan bibit tanaman, jika dirawat dan tumbuh dengan baik maka akan menghasilkan kebutuhan dapur secara berkelanjutan.
Dijelaskan, bibit tanaman ini ibaratkan alat pancing yang menggugah warga untuk berusaha bertahan di tengah kondisi krisis. “Bibit ini sebagai persiapan jika pandemik Covid-19 terus berlanjut hingga berbulan-bulan,” ujarnya. Ribuan bibit tanaman ini pun mulai dibagikan kepada 218 KK sejak Minggu (26/4). “Setiap Minggu sore, kami ada agenda penyemprotan disinfektan. Kemarin sekaligus dilakukan pembagian bibit. Ada juga yang kami bawakan ke rumah-rumah warga,” jelasnya yang menjabat Kelian Dinas sejak Januari 2019 ini. Setiap KK, mendapatkan 5 bibit tomat, 5 bibit terong, dan 10 bibit cabe, serta sejumlah bibit sayur mayur. Dia mengatakan anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta membantu plastik polybag sebagai media tanam dan bibit tanaman. “Jadi kami di Banjar yang menambahkan tanah dan pupuk. Juga menanam pada polybag. Warga tinggal merawat saja di pekarangan rumah,” jelasnya. Satgas Covid Banjar Belaluan, juga menambah jumlah bibit agar bisa dibagikan sama rata pada 218 KK. “Ada beberapa jenis bibit yang kami tambahkan, supaya terbagi rata,” terangnya.
Dalam hal pencegahan covid, pihaknya juga telah membagikan masker kepada seluruh warga, termasuk anak-anak maupun lansia.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar mengingatkan agar generasi muda tidak gengsi untuk bertani, khususnya bagi yang memiliki lahan yang memadai untuk bertani. Dalam situasi mewabahnya virus Covid-19 ini, banyak pekerja muda yang dirumahkan. “Ubah setiap kondisi menjadi sebuah kesempatan. Apalagi yang masih memiliki lahan yang mencukupi untuk bertani. Walaupun hanya untuk menanam sayur sayuran,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Gianyar Ir Made Raka, Senin (27/4).
Meskipun tidak memiliki lahan pertanian seperti sawah, bercocok tanam bisa memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabai atau yang lainnya. "Contohnya bisa menanam cabai di pekarangan rumah, tidak harus memiliki sawah. Cukup dipekarangan rumah saja," ucapnya.
Ditambahkan oleh Made Raka, bahwa saat ini dengan bertani atau berkebun juga dapat memenuhi kebutuhan disaat ekonomi yang sulit ini. "Dengan berkebun ini kan dapat mencukupi kebutuhan, seperti menanam cabai, sayur mayur, buah buahan atau umbi-umbian," ujarnya.*nvi
Kelihan Dinas Banjar Belaluan I Wayan Agus Putrawan, Senin (27/4), mengatakan Banjar Belaluan belum bisa menggelontor paket sembako untuk warga. Oleh karena itu, warga diberikan bibit tanaman. Di samping itu, pemberian sembako dinilai hanya membantu dalam jangka pendek. Berbeda dengan diberikan bibit tanaman, jika dirawat dan tumbuh dengan baik maka akan menghasilkan kebutuhan dapur secara berkelanjutan.
Dijelaskan, bibit tanaman ini ibaratkan alat pancing yang menggugah warga untuk berusaha bertahan di tengah kondisi krisis. “Bibit ini sebagai persiapan jika pandemik Covid-19 terus berlanjut hingga berbulan-bulan,” ujarnya. Ribuan bibit tanaman ini pun mulai dibagikan kepada 218 KK sejak Minggu (26/4). “Setiap Minggu sore, kami ada agenda penyemprotan disinfektan. Kemarin sekaligus dilakukan pembagian bibit. Ada juga yang kami bawakan ke rumah-rumah warga,” jelasnya yang menjabat Kelian Dinas sejak Januari 2019 ini. Setiap KK, mendapatkan 5 bibit tomat, 5 bibit terong, dan 10 bibit cabe, serta sejumlah bibit sayur mayur. Dia mengatakan anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta membantu plastik polybag sebagai media tanam dan bibit tanaman. “Jadi kami di Banjar yang menambahkan tanah dan pupuk. Juga menanam pada polybag. Warga tinggal merawat saja di pekarangan rumah,” jelasnya. Satgas Covid Banjar Belaluan, juga menambah jumlah bibit agar bisa dibagikan sama rata pada 218 KK. “Ada beberapa jenis bibit yang kami tambahkan, supaya terbagi rata,” terangnya.
Dalam hal pencegahan covid, pihaknya juga telah membagikan masker kepada seluruh warga, termasuk anak-anak maupun lansia.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar mengingatkan agar generasi muda tidak gengsi untuk bertani, khususnya bagi yang memiliki lahan yang memadai untuk bertani. Dalam situasi mewabahnya virus Covid-19 ini, banyak pekerja muda yang dirumahkan. “Ubah setiap kondisi menjadi sebuah kesempatan. Apalagi yang masih memiliki lahan yang mencukupi untuk bertani. Walaupun hanya untuk menanam sayur sayuran,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Gianyar Ir Made Raka, Senin (27/4).
Meskipun tidak memiliki lahan pertanian seperti sawah, bercocok tanam bisa memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabai atau yang lainnya. "Contohnya bisa menanam cabai di pekarangan rumah, tidak harus memiliki sawah. Cukup dipekarangan rumah saja," ucapnya.
Ditambahkan oleh Made Raka, bahwa saat ini dengan bertani atau berkebun juga dapat memenuhi kebutuhan disaat ekonomi yang sulit ini. "Dengan berkebun ini kan dapat mencukupi kebutuhan, seperti menanam cabai, sayur mayur, buah buahan atau umbi-umbian," ujarnya.*nvi
Komentar