Sepi Penumpang, Kios Pedagang di Terminal Mengwi Tutup
MANGUPURA, NusaBali
Semenjak pelayanan keberangkatan dan penjualan tiket ditutup sementara, aktivitas di Terminal Mengwi sangat sepi.
Nyaris tak ada lalu lalang calon penumpang seperti pada hari-hari biasa. Tak ayal, para pedagang pun kini memilih menutup kiosnya. Tercatat ada 13 kios pedagang yang selama ini buka di dalam terminal tipe A satu-satunya di Bali ini. Namun semenjak penutupan pelayanan keberangkatan mulai Sabtu, 25 April 2020, kios-kios tersebut tertutup rapat. “Iya, pedagang pada tutup semua,” kata salah seorang penjaga loket tiket di Terminal Mengwi, bernama Tole, Selasa (28/4).
Tole tetap menunggu di loket tiket bukan untuk melakukan penjualan tiket, melainkan menunggu pelanggan yang ingin mengembalikan tiketnya, karena terlanjur membeli jauh-jauh hari. “Kami kembalikan uang mereka 100 persen karena batal mudik, karena pelarangan mudik dilakukan hingga 31 Mei 2020,” paparnya.
Sepanjang mata memandang, semua kios pedagang yang ada di dalam Terminal Mengwi tertutup rapat. Walau begitu masih ada pedagang asongan yang tetap bertahan. Pedagang asongan yang menjual air mineral, minuman dingin, kopi, dan mie instan tersebut biasa berjualan di samping pintu masuk terminal.
Seorang pedagang asongan, Listiani mengaku tetap berjualan demi menyambung hidup bersama keluarga. Dia terpaksa tetap berjualan di tengah wabah Covid-19 lantaran tidak memiliki pilihan lain. “Mau bagaimana lagi, saya sama keluarga harus makan. Kalau tidak jualan, makan dari mana,” kata Listiani, perempuan asal Jember, Jawa Timur.
Menurut Listiani, dengan kondisi saat ini penghasilan perempuan anak lima ini pun turun drastis. “Sekarang kalau jualan dapat Rp 50 ribu,” katanya. Padahal, bila kondisi normal bisa meraup sekitar Rp 1 juta sehari semalam.
Listiani berharap pandemi Covid-19 bisa segera mereda, sehingga kondisi bisa kembali normal. “Sebagai rakyat kecil kita hanya bisa berharap semoga virus Corona cepat berakhir,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Mengwi Cok Agung Suarmaya, membenarkan jika para pedagang yang saban hari berjualan di dalam terminal memilih tutup sementara. “Iya, sudah pada tutup semua. Kalau tidak salah ada 13 pedagang semuanya,” tutur Suarmaya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Disinggung terkait potensi kehilangan pendapatan retribusi dari penutupan pelayanan keberangkan dan penjualan tiket di dalam terminal, Suarmaya menegaskan jika tidak ada retribusi apapun yang dipungut selama ini. “Tidak ada yang namanya retribusi di terminal. Semenjak Terminal Mengwi diambil pengelolaannya oleh pemerintah pusat, seluruh operasional, seperti listrik, air, kebersihan, dan tenaga yang ada dibiayai oleh pemerintah pusat,” tandas Suarmaya. *asa
Komentar