Permintaan Darah di PMI Meningkat
DB di Tengah Pendemi Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Di tengah pendemi Covid-19, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat.
PMI Gianyar pun harus berjibaku memenuhi kebutuhan darah yang mencapai 25 - 30 kantong/hari. Hal itu disampaikan Kepala Unit Tranfunsi Darah (UTD) PMI Gianyar dr Desak Putu Tirta Ediastini, Selasa (28/4). Dikatakannya, UTD PMI mulai turun ke lapangan untuk ambil donor sesuai protap yang sudah ada dari PMI pusat. Bahkan saat turun ke lapangan untuk mengambil darah, mereka harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP. "Harus jemput bola turun ke lapangan agar stok terpenuhi," jelasnya.
Kata dokter Desak, bila tidak turun ke lapangan, di tengah situasi tidak boleh mengumpulkan orang, stok darah akan terus menipis. Mengingat setiap hari, UTD PMI harus mengeluarkan 25 - 30 kantong. Permintaan darah mencapai puluhan kantong per hari ini tergolong cukup tinggi, terutama karena lonjakan kasus DBD di Gianyar. "Saat kasus DBD ini, permintaan trombosit meningkat. Makanya kami mengharapkan banyak donor. Karena trombosit hanya bisa dibuat dari darah yang baru diambil donornya," ungkapnya.
Dalam situasi ini, kendala yang dihadapi yakni pihak pendonor yang kadang-kadang masih takut untuk donor dan berkumpul. Selain itu, harus ada izin dari aparat untuk menggelar kegiatan. Meski demikian kondisi itu masih bisa dicarikan jalan keluarnya sehingga pelaksanan donor bisa dilakukan. "Kami selalu komunikasikan agar donor bisa tetap jalan," jelasnya.
Dia pun berterima kasih kepada pendonor yang rutin langsung datang ke Kantor UTD PMI untuk melakukan donor. Terkait kesiapan PMI melakukan donor dengan cara jemput bola, dia mengatakan sudah siap dengan SOP donor saat Covid 19. "Prinsipnya jangan takut donor di saat ini. Karena kita kondisikan sesuai SOP. Banyak saudara kita yang saat ini sangat membutuhkan darah," ujarnya.*nvi
1
Komentar