Apindo Bali: Lebih Baik BLT
Pelatihan Terkait Kartu Pra Kerja
DENPASAR, NusaBali
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi(DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali I Nengah Nurlaba, berharap pelatihan bagi pemegang kartu prakerja yang terdampak Covid-19 ditiadakan.
Sebaliknya semua bantuan maupun insentif untuk pemegang kartu prakerja, seluruhnya diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Alasannya dalam kondisi sulit ekonomi akibat pandemi Covid -19, orang perlu dana langsung dibanding pelatihan. “Itu juga sudah pernah kami usulkan,” ujar Nurlaba, Rabu (29/4). Kata Nurlaba usulan tersebut, atas pertimbangan yang sederhana. Karena memang dana langsung lebih urgen diperlukan dalam kondisi sulit ekonomi. Khususnya kepada para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Antara lain, pekerja yang terkena PHK, yang dirumahkan atau mereka yang kehilangan pekerjaannya. “Mereka lebih butuh dana,” tegasnya.
Apalagi Bali dengan karekter ekonominya bergantung pada sektor pariwisata,dimana sebagian besar mereka yang terdampak covid juga adalah mereka yang bekerja di sektor pariwisata.
Sebelumnya beberapa pihak terkait mengharapkan hal serupa. Salah satunya dari DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia(HPI) Bali. “Kalau kami di HPI, semua sesungguhnya sudah bekerja. Pelatihan itu adalah untuk mereka yang belum bekerja,” ujar Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta.
Karena itulah, kalau memang ada dana insentif bagi pemegang kartu pra kerja, sebaiknya diberikan dalam bentuk tunai.”Kalau nanti sudah normal, silahkan ada pelatihan kami dukung,” ucap Nuarta.
Untuk diketahui ada beberapa manfaat kartu pra kerja. Di antaranya akan mendapatkan uang insentif sebesar Rp 3.550.000, yang dikirimkan bertahap selama 4 bulan. Insentif tersebut terdiri bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000 dan insentif pasca pelatihan Rp 600.000 dan insentif survei pekerjaan sebesar Rp 50.000 per survei. Untuk tiga kali survei Rp 150.000 per orang. *k17
Komentar