Kelian Adat Ditebas
BANGLI, NusaBali
Kelian Adat Banjar Banjar Pengelumbaran, Desa/Kecamatan Susut, Bangli, I Wayan Arta, 58, diduga dianiaya oleh warganya dengan ditebas pakai sabit, Minggu (3/5) sore, hingga harus dilarikan ke RSU Bangli dalam kondisi luka parah.
Pelakunya, I Wayan Merdana, 57, sudah diamankan polisi. Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan peristiwa penganiayaan sang kelian adat berawal ketika korban Wayan Arta mendatangi rumah pelaku Wayan Merdana di Banjar Pengelumbaran, Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita. Kala itu, sang kelian banjar datang untuk menanyakan masalah pembayaran air kepada pelaku.
“Ne kebetulan ade bapane, kenken masalah yeh ne, mayah ape sing (Ini mungpung ada bapaknya, sekarang bagaimana masalah pembayaran airnya, Red)," ujar korban Wayan Arta kepada pelaku Wayan Merdana, sebagaimana ditirukan AKBP Dhana Aryawan.
Mendengar pertanyaan kelian adat seperti itu, pelaku langsung menjawab ‘siap membayar, asalkan permasalahan di kelompok sudah selesai’. "Saya akan bayar yang dicek oleh adat, asalkan permasalahan di kelompok sudah selesai," jawab pelaku.
Mendapat jawaban begitu, korban Wayan Arta langsung pergi dari rumah pelaku. Namun, sembari berjalan, korban sempat melontarkan kalimat, “Patus saja sudah dua kali tidak bayar.” Pelaku kembali bertanya, kok masalah air dialihkan ke masalah patus? "Saat itu korban tidak menjawab, lalu bergegas meninggalkan rumah pelaku," jelas AKPB Dhana Aryawan.
Ternyata, pelaku Wayan Merdana emosisional, lantas mengejar korban sambil membawa sebilah sabit. Pelaku berhasil mengejar korban dan kembali balik bertanya, kenapa masalah air dihubungkan dengan patus? Namun, saat itu korban tidak menjawab. Karena pertanyaannya tidak dijawab, pelaku langsung menebas sang kelian adat dengan sabit, hingga terluka di bagian wajah.
Menurut AKBP Dhana Aryawan, meski dalam keadaan teluka, korban Wayan Arta masih sempat melakukan perlawanan. Korban dan pelaku pun sempat bergulat, sampai akhirnya dilerai warga. Korban yang terluka kemudian dilarikan ke RSU Bangli. Sebaliknya, tak lama kemudian, pelaku Wayan Merdana diamankan polisi dengan dijemput ke rumahnya. "Pelaku sudah dibawa ke Mapolres Bangli untuk diperiksa. Saat ini, pemeriksaan masih berlangsung," jelas mantan Kapolres Mappi, Papua ini.
Sementara itu, pelaku Wayan Merdana mengaku emosi lantaran korban menyinggung masalah patus, padahal kedatangan ke rumahnya tiada lain untuk menanyakan masalah air. "Saya khilaf. Masalah patus itu kan masalah sudah 2 tahun lalu, namun kembali diungkit (oleh kelian adat, Red),” ujar pelaku di Ruang Reskrim Polres Bangli. *esa
Komentar