Tersangka Menangis Sambil Peluk Putranya Saat Bertemu di Lokasi
Saat akan dimasukkan ke mobil tahanan untuk dibawa menuju Polsek Denpasar Barat, tersangka Ketut Sumerta sempat mohon maaf kepada keluarga besarnya, juga pihak banjar dan desa di mana istrinya dibunuh
Rekonstruksi Kasus Suami Aniaya Istri hingga Tewas Gara-gara Gagal Foto Bareng Artis
DENPASAR, NusaBali
Rekonstruksi kasus suami aniaya istri hingga tewas digelar jajaran Polsek Denpasar Barat di lokasi TKP kawasan Banjar Padang Sumbu, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis (1/9) pagi. Tersangka I Ketut Sumerta, 44, yang menghabisi nya-wa sang istri, Ni Putu Antrini, 45, hanya gara-gara persoalan gagal foto bareng dengan artis penyanyi Pop Bali, menangis saat bertemu putra semata wayangnya di acara rekonstruksi.
Rekonstruksi kemarin digelar di rumah tersangka dan korban Ketut Sumerta-Ni Putu Antrini, pasangan suami istri anggota Paguyuban Samatra Artis Bali, di Jalan Gunung Payung II Nomor 14, Banjar Padang Sumbu, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Kamis kemarin. Dalam rekonstruksi yang berlangsung selama 2 jam sejak pagi pukul 10.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita, tersangka Ketut Sumerta memperagakan 34 adegan.
Dari rekonstruksi tersebut, tersangka Sumerta memperagakan bagaimana dia menghabisi nyawa istrinya, Putu Antrini, di adegan ke-13. Dalam adegan tersebut, tersangka yang kesehariannya berprofesi sebagai pelukis ini menghabisi nyawa istrinya dengan cara membenturkan kepala berulangkali ke lantai.
Puncak aksi pembunuhan sesuai dalam adegan ke-13 itu terjadi ketika tersangka Ketut Sumerta kembali dari toilet dan mendapati istrinya ngomel-ngomel masalah gagal foto bareng dengan penyanyi Pop Bali. Mendapati istrinya ngomel-ngomel, tersangka naik pitam dan membenturkan kepalanya berulang-ulang ke lantai. Korban Putu Antrini tewas mengenaskan dengan kondisi berdarah-darah di kepala belakang akibat berulangkali dibenturkan ke lantai.
Rekonstruksi kasus suami bantai istri hingga tewas kemarin disaksikan warga sekitar. Anggota keluarga termasuk anak semata wayang tersasngka, I Putu Nariartawan, 13, juga ikut menyaksikan proses rekonstruksi pembunuhan ibundanya, Putu Antrini. Seusai memperagakan 34 adegan dalam rekonstruksi kemarin, tersangka sempat menghampiri putranya, Putu Nariartawan, yang masih duduk di bangku Kelas I SMP sambil memeluknya.
SELANJUTNYA . . .
DENPASAR, NusaBali
Rekonstruksi kasus suami aniaya istri hingga tewas digelar jajaran Polsek Denpasar Barat di lokasi TKP kawasan Banjar Padang Sumbu, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis (1/9) pagi. Tersangka I Ketut Sumerta, 44, yang menghabisi nya-wa sang istri, Ni Putu Antrini, 45, hanya gara-gara persoalan gagal foto bareng dengan artis penyanyi Pop Bali, menangis saat bertemu putra semata wayangnya di acara rekonstruksi.
Rekonstruksi kemarin digelar di rumah tersangka dan korban Ketut Sumerta-Ni Putu Antrini, pasangan suami istri anggota Paguyuban Samatra Artis Bali, di Jalan Gunung Payung II Nomor 14, Banjar Padang Sumbu, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Kamis kemarin. Dalam rekonstruksi yang berlangsung selama 2 jam sejak pagi pukul 10.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita, tersangka Ketut Sumerta memperagakan 34 adegan.
Dari rekonstruksi tersebut, tersangka Sumerta memperagakan bagaimana dia menghabisi nyawa istrinya, Putu Antrini, di adegan ke-13. Dalam adegan tersebut, tersangka yang kesehariannya berprofesi sebagai pelukis ini menghabisi nyawa istrinya dengan cara membenturkan kepala berulangkali ke lantai.
Puncak aksi pembunuhan sesuai dalam adegan ke-13 itu terjadi ketika tersangka Ketut Sumerta kembali dari toilet dan mendapati istrinya ngomel-ngomel masalah gagal foto bareng dengan penyanyi Pop Bali. Mendapati istrinya ngomel-ngomel, tersangka naik pitam dan membenturkan kepalanya berulang-ulang ke lantai. Korban Putu Antrini tewas mengenaskan dengan kondisi berdarah-darah di kepala belakang akibat berulangkali dibenturkan ke lantai.
Rekonstruksi kasus suami bantai istri hingga tewas kemarin disaksikan warga sekitar. Anggota keluarga termasuk anak semata wayang tersasngka, I Putu Nariartawan, 13, juga ikut menyaksikan proses rekonstruksi pembunuhan ibundanya, Putu Antrini. Seusai memperagakan 34 adegan dalam rekonstruksi kemarin, tersangka sempat menghampiri putranya, Putu Nariartawan, yang masih duduk di bangku Kelas I SMP sambil memeluknya.
SELANJUTNYA . . .
Komentar