Segera Kembangkan Potensi Berlimpah
Luis Milla soal PSSI dan Sepakbola Indonesia
JAKARTA, NusaBali
Meski tak lagi jadi pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla masih mengenang suka dan duka di Indonesia.
Dia merasa menemukan banyak sekali yang mencintai sepakbola. Pemikiran yang dituangkan orang-orang yang mencintai sepa bola itu menggerakkan PSSI untuk bersama-sama membangun sepak bola lewat berbagai cara.
Ya, mulai dari pendidikan kepelatihan yang lebih baik, dan akademi sepak bola usia muda yang harus dimiliki setiap klub profesional.
Milla pun menilai Indonesia memiliki potensi mengembangkan sepak bolanya dengan sangat baik. Dari pengalaman sebagai pelatih Timnas, Luis Milla meminta sepakbola Indonesia mengembangkan potensinya yang berlimpah.
"Indonesia punya banyak potensi berkembang, tapi potensi itu harus segera digarap dengan kerja keras yang sistematis. Indonesia harus segera berlari," ujar Luis Milla, di bola.com.
"Membangun pendidikan pelatih, akademi, kompetisi, dan infrastruktur latihan menjadi satu-satunya cara berkembang. Kalau Indonesia bisa melakukan hal itu dengan baik, sepak bolanya pasti maju," kata pelatih asal Spanyol itu.
So, Luis Milla berharap banyak pada PSSI dan pengurus klub profesional di Indonesia. Menurutnya, kepentingan bersama menjadi hal yang wajib dikedepankan, mengingat dia cukup mengetahui bagaimana seluk-beluk federasi dan klub di Indonesia selama 1,5 tahun jadi pelatih Timnas.
"Saya berharap kepada orang-orang yang memiliki kekuatan di federasi dan klub bersedia mengesampingkan kepentingan pribadi. Bersatu dan bergandengan tangan untuk kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia," kata mantan pemain Barcelona ini.
"Satu kritik saya untuk orang yang bekerja di manajemen. Saya memahami ini biasa terjadi di mana pun, termasuk di Spanyol. Tapi, kami beruntung di Spanyol karena kami sudah lebih dulu berubah menjadi lebih baik,"kata mantan pemain Real Madrid ini.
Menurutnya, hal itu juga terjadi di Indonesia. Milla melihat masih banyak yang bekerja hanya memikirkan kepentingan segelintir di area manajemen. Indonesia butuh orang-orang yang total bekerja untuk kepentingan sepakbola di area manajemen.
Milla menangani Timnas dari awal 2017 hingga medio 2018, tepatnya setelah mengantar Tim Garuda mencapai 16 besar Asian Games 2018. *
Ya, mulai dari pendidikan kepelatihan yang lebih baik, dan akademi sepak bola usia muda yang harus dimiliki setiap klub profesional.
Milla pun menilai Indonesia memiliki potensi mengembangkan sepak bolanya dengan sangat baik. Dari pengalaman sebagai pelatih Timnas, Luis Milla meminta sepakbola Indonesia mengembangkan potensinya yang berlimpah.
"Indonesia punya banyak potensi berkembang, tapi potensi itu harus segera digarap dengan kerja keras yang sistematis. Indonesia harus segera berlari," ujar Luis Milla, di bola.com.
"Membangun pendidikan pelatih, akademi, kompetisi, dan infrastruktur latihan menjadi satu-satunya cara berkembang. Kalau Indonesia bisa melakukan hal itu dengan baik, sepak bolanya pasti maju," kata pelatih asal Spanyol itu.
So, Luis Milla berharap banyak pada PSSI dan pengurus klub profesional di Indonesia. Menurutnya, kepentingan bersama menjadi hal yang wajib dikedepankan, mengingat dia cukup mengetahui bagaimana seluk-beluk federasi dan klub di Indonesia selama 1,5 tahun jadi pelatih Timnas.
"Saya berharap kepada orang-orang yang memiliki kekuatan di federasi dan klub bersedia mengesampingkan kepentingan pribadi. Bersatu dan bergandengan tangan untuk kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia," kata mantan pemain Barcelona ini.
"Satu kritik saya untuk orang yang bekerja di manajemen. Saya memahami ini biasa terjadi di mana pun, termasuk di Spanyol. Tapi, kami beruntung di Spanyol karena kami sudah lebih dulu berubah menjadi lebih baik,"kata mantan pemain Real Madrid ini.
Menurutnya, hal itu juga terjadi di Indonesia. Milla melihat masih banyak yang bekerja hanya memikirkan kepentingan segelintir di area manajemen. Indonesia butuh orang-orang yang total bekerja untuk kepentingan sepakbola di area manajemen.
Milla menangani Timnas dari awal 2017 hingga medio 2018, tepatnya setelah mengantar Tim Garuda mencapai 16 besar Asian Games 2018. *
Komentar