Pedagang : Tunda Proyek Pasar Gianyar!
Karena Covid-19, Perekonomian Makin Lesu
Saya akan pimpin langsung pembongkaran pasar dengan buldozer (Bupati Mahayastra).
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pedagang yang tergabung dalam aliansi pedagang Pasar Umum Gianyar memasang spanduk untuk minta Pemkab Gianyar menunda pelaksaanan proyek revitalisasi pasar setempat, Senin (4/5). Karena revitalisasi ini kurang pas dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19.
Namun dua spanduk aliansi itu hanya sempat beberapa jam menghiasi kawasan Pasar Umum Gianyar. Atas perintah Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra, dua spanduk itu diturunkan. Masing-masing spanduk ukuran sekitar 3 x 2 meter. Perwakilan aliansi pedagang Pasar Umum Gianyar, Abdul Malik menjelaskan, para pedagang ingin menyuarakan kepada pemerintah agar proses revitalisasi ditunda di tengah wabah Covid-19. Dasarnya, para pedagang kini hanya untuk bertahan hidup saja susah. Dia berharap, Pemkab Gianyar menunda sementara proyek pasar bernilai Rp 250 miliar itu. ‘’Kami tidak menolak revitalisasi, tetapi berharap Pemkab Gianyar menunda sampai wabah Covid-19 ini mereda,” jelasnya.
Dalam spanduk, aliansi memberikan lima alasan penundaan proyek ini yakni penyelesaian MOU dengan pedagang Pasar Gianyar, penundaan relokasi pada masa pandemi Covid-19. Instruksi Presiden untuk menjaga social distancing, situasi ekonomi yang tidak kondusif, dan dapat menimbulkan PHK tenaga kerja karena pendapatan semakin merosot.
Sementara itu, Bupati Mahayastra dalam keterangannya kepada media, didampingi Kepala Diperindag Gianyar Luh Gede Eka Suary dan Kepala Bappeda Litbang Gianyar I Gde Widarma Suharta, Senin (4/5), menjelaskan revitalisasi Pasar Umum Gianyar akan tetap dijalankan sesuai tahapan. Diawali pengosongan pedagang 10 hari, dimulai Kamis (14/5) bertepatan Kajeng Kliwon Uwudan Wuku Menail. Saat itu akan digelar upacara Mlaspas dan Ngingsirang Ida Bhatara Rambut Sedana ke pasar relokasi di Kelurahan Samplangan, Gianyar.
Rencana revitalisasi bergulir hampir dua tahun lalu. Jelas Bupati Mahayastra, Pasar Umum Gianyar ini nantinya menjadi destinasi wisata pasar tradisonal yang bersih dan higienis, megah dan modern.
Kata dia, untuk pembongkaran pasar, 14 - 24 Mei, Bappeda Litbang Gianyar sudah sosialisasi berkali-kali. Bupati mengklaim semua pedagang sudah menandatangani kesepakatan sehingga saatnya eksekusi. Ditegaskan, tidak ada lagi proses negosiasi karena jadwal pengerjaan sudah jelas dan tempat relokasi pedagang sudah siap di Kelurahan Samplangan. ‘’Kalau ada satu atau dua pedagang yang tidak setuju dengan membuat spanduk penolakan, saya tidak akan pedulikan. Saya akan maju terus,” tegas Mahayastra.
Dia menegaskan jika sampai 24 Mei 2020 tidak dikosongkan, maka pasar akan dibuldoser. “Saya sendiri yang akan memimpin pembongkaran pasar dengan buldozer,” ungkapnya. Terkait proyek di tengah pandemi Corona, menurut Mahayastra, sesuai amanat Presiden RI bahwa pemulihan Covid-19 tidak hanya berperang di bidang kesehatan. Namun juga memulihkan ekonomi dengan bergulirnya semua aktivitas ekonomi. Sehingga proyek pasar ini harus dilanjutkan. “Perekonomian dijaga dengan tetap menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19, termasuk tenaga kerja yang bekerja nanti, dan semua itu sudah saya pikirkan," tegasnya lagi. Di pasar ini tercatat 1.102 pedagang.*nvi
Namun dua spanduk aliansi itu hanya sempat beberapa jam menghiasi kawasan Pasar Umum Gianyar. Atas perintah Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra, dua spanduk itu diturunkan. Masing-masing spanduk ukuran sekitar 3 x 2 meter. Perwakilan aliansi pedagang Pasar Umum Gianyar, Abdul Malik menjelaskan, para pedagang ingin menyuarakan kepada pemerintah agar proses revitalisasi ditunda di tengah wabah Covid-19. Dasarnya, para pedagang kini hanya untuk bertahan hidup saja susah. Dia berharap, Pemkab Gianyar menunda sementara proyek pasar bernilai Rp 250 miliar itu. ‘’Kami tidak menolak revitalisasi, tetapi berharap Pemkab Gianyar menunda sampai wabah Covid-19 ini mereda,” jelasnya.
Dalam spanduk, aliansi memberikan lima alasan penundaan proyek ini yakni penyelesaian MOU dengan pedagang Pasar Gianyar, penundaan relokasi pada masa pandemi Covid-19. Instruksi Presiden untuk menjaga social distancing, situasi ekonomi yang tidak kondusif, dan dapat menimbulkan PHK tenaga kerja karena pendapatan semakin merosot.
Sementara itu, Bupati Mahayastra dalam keterangannya kepada media, didampingi Kepala Diperindag Gianyar Luh Gede Eka Suary dan Kepala Bappeda Litbang Gianyar I Gde Widarma Suharta, Senin (4/5), menjelaskan revitalisasi Pasar Umum Gianyar akan tetap dijalankan sesuai tahapan. Diawali pengosongan pedagang 10 hari, dimulai Kamis (14/5) bertepatan Kajeng Kliwon Uwudan Wuku Menail. Saat itu akan digelar upacara Mlaspas dan Ngingsirang Ida Bhatara Rambut Sedana ke pasar relokasi di Kelurahan Samplangan, Gianyar.
Rencana revitalisasi bergulir hampir dua tahun lalu. Jelas Bupati Mahayastra, Pasar Umum Gianyar ini nantinya menjadi destinasi wisata pasar tradisonal yang bersih dan higienis, megah dan modern.
Kata dia, untuk pembongkaran pasar, 14 - 24 Mei, Bappeda Litbang Gianyar sudah sosialisasi berkali-kali. Bupati mengklaim semua pedagang sudah menandatangani kesepakatan sehingga saatnya eksekusi. Ditegaskan, tidak ada lagi proses negosiasi karena jadwal pengerjaan sudah jelas dan tempat relokasi pedagang sudah siap di Kelurahan Samplangan. ‘’Kalau ada satu atau dua pedagang yang tidak setuju dengan membuat spanduk penolakan, saya tidak akan pedulikan. Saya akan maju terus,” tegas Mahayastra.
Dia menegaskan jika sampai 24 Mei 2020 tidak dikosongkan, maka pasar akan dibuldoser. “Saya sendiri yang akan memimpin pembongkaran pasar dengan buldozer,” ungkapnya. Terkait proyek di tengah pandemi Corona, menurut Mahayastra, sesuai amanat Presiden RI bahwa pemulihan Covid-19 tidak hanya berperang di bidang kesehatan. Namun juga memulihkan ekonomi dengan bergulirnya semua aktivitas ekonomi. Sehingga proyek pasar ini harus dilanjutkan. “Perekonomian dijaga dengan tetap menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19, termasuk tenaga kerja yang bekerja nanti, dan semua itu sudah saya pikirkan," tegasnya lagi. Di pasar ini tercatat 1.102 pedagang.*nvi
1
Komentar