Perbekel Pengeng Ubah APBDes
Dampak Covid-19 Terhadap Alokasi Dana Desa
Ada desa yang telanjur menggunakan dana ADD untuk membangun proyek fisik.
TABANAN, NusaBali
Sejumlah perbekel se-Kabupaten Tabanan dibuat pengeng karena harus mengubah anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Sebab anggaran dana desa (ADD) yang bersumber dari kabupaten dipotong. Kabarnya pemotongan anggaran untuk membantu penanganan Covid-19.
Bahkan yang membuat tambah pengeng, ada desa yang yang sudah menggunakan ADD itu untuk proyek fisik. Imbasnya pun nanti kemungkinan ada pengurangan gaji staf desa.
Seperti yang diungkapkan oleh Perbekel Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, I Dewa Made Widarma. Kata dia ADD di Desa Tegal Mengkeb berkurang Rp 325 juta dari jumlah yang didapatkan sebesar Rp 1 miliar. Padahal sebagian dana telah digunakan untuk kegiatan fisik, salah satunya membangun balai pertemuan. Pembangunan balai pertemuan sudah di tahap pemasangan kayu di bagian atap. “Kalau proyek fisik ini ditunda, otomatis kap kayu akan rapuh, karena sudah dipasang,” ungkap Widarma, Senin (4/5).
Menurutnya, imbas dari pemotongan ADD ini membuat sedikit stres. Karena selain akan ada penundaan proyek fisik, desa harus mengubah APBDes serta berimbas pada pengurangan nafkah pegawai. “Kalau tidak ada kebijakan dari kabupaten terhadap desa yang sudah menggunakan dana ADD, dipastikan berimbas ke nafkah pegawai,” kata Widarma.
Dengan kondisi itu Widarma tak bisa berbuat banyak. Menurutnya ADD yang digunakan untuk pembangunan proyek fisik sebesar Rp 150 juta dari yang diplot sebesar Rp 250 juta. “Jadi belum bisa berpikir ini, karena belum ada solusi bagi desa yang sudah menggunakan ADD,” katanya.
Dia menambahkan pengumuman ke desa tentang pengurangan ADD itu disampaikan kabupaten sekitar 2 minggu lalu.
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang perbekel yang namanya enggan dikorankan. Menurutnya imbas dari pengurangan ADD ini dipastikan berpengaruh pada nafkah pegawai. Pengurangan ADD dikabarkan mulai bulan depan. “Pengurangan anggaran berbeda-beda, ada yang Rp 100 juta sampai Rp 300 juta,” katanya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tabanan Roemi Liestyowati ketika dihubungi berkali-kali tidak mengangkat telepon. Bahkan WhatsApp dari NusaBali juga tidak dibalas. *des
Bahkan yang membuat tambah pengeng, ada desa yang yang sudah menggunakan ADD itu untuk proyek fisik. Imbasnya pun nanti kemungkinan ada pengurangan gaji staf desa.
Seperti yang diungkapkan oleh Perbekel Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, I Dewa Made Widarma. Kata dia ADD di Desa Tegal Mengkeb berkurang Rp 325 juta dari jumlah yang didapatkan sebesar Rp 1 miliar. Padahal sebagian dana telah digunakan untuk kegiatan fisik, salah satunya membangun balai pertemuan. Pembangunan balai pertemuan sudah di tahap pemasangan kayu di bagian atap. “Kalau proyek fisik ini ditunda, otomatis kap kayu akan rapuh, karena sudah dipasang,” ungkap Widarma, Senin (4/5).
Menurutnya, imbas dari pemotongan ADD ini membuat sedikit stres. Karena selain akan ada penundaan proyek fisik, desa harus mengubah APBDes serta berimbas pada pengurangan nafkah pegawai. “Kalau tidak ada kebijakan dari kabupaten terhadap desa yang sudah menggunakan dana ADD, dipastikan berimbas ke nafkah pegawai,” kata Widarma.
Dengan kondisi itu Widarma tak bisa berbuat banyak. Menurutnya ADD yang digunakan untuk pembangunan proyek fisik sebesar Rp 150 juta dari yang diplot sebesar Rp 250 juta. “Jadi belum bisa berpikir ini, karena belum ada solusi bagi desa yang sudah menggunakan ADD,” katanya.
Dia menambahkan pengumuman ke desa tentang pengurangan ADD itu disampaikan kabupaten sekitar 2 minggu lalu.
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang perbekel yang namanya enggan dikorankan. Menurutnya imbas dari pengurangan ADD ini dipastikan berpengaruh pada nafkah pegawai. Pengurangan ADD dikabarkan mulai bulan depan. “Pengurangan anggaran berbeda-beda, ada yang Rp 100 juta sampai Rp 300 juta,” katanya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tabanan Roemi Liestyowati ketika dihubungi berkali-kali tidak mengangkat telepon. Bahkan WhatsApp dari NusaBali juga tidak dibalas. *des
Komentar