Alit Putra Akan Letakkan Jabatan di Demokrat
Pilih Pimpin Ormas Pejuang Bravo Lima Bali
Alit Putra pun mengaku tidak ada target menjadi pejabat politik dengan masuk ormas pendukung pemerintah Jokowi. Karena dirinya sudah lingsir (tua).
DENPASAR, NusaBali
Alur politik tokoh Partai Demokrat Bali, I Gusti Bagus Alit Putra, mendadak berubah. Mantan Ketua DPD Demokrat Bali periode 2006-2011 yang sempat 2 kali menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini letakkan jabatan Ketua Majelis Daerah DPD Partai Demokrat Provinsi Bali dan memilih menahkodai Ormas Pejuang Bravo Lima (PBL). PBL adalah ormas yang dipimpin Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang pada Pilpres 2019 lalu mendukung Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin meraih kemenangan.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (4/5) Alit Putra ditunjuk langsung Ketua Umum PBL, Fachrul Razi, pada pekan lalu untuk memimpin Ormas PBL di Bali dan diperintahkan menyempurnakan Kepengurusan Provinsi Bali, membentuk DPD Kabupaten dan Kota secepat mungkin. Ormas PBL yang dipimpin Alit Putra di Bali ini dihuni para pensiunan jenderal. Terbukti yang menjabat Sekretaris Ormas PBL Propinsi Bali adalah Brigjen (Purn) I Made Sumantra, mantan Kasdam IX/Udayana.
Sementara di kepengurusan pusat Ormas PBL yang menjadi Ketua Dewan Pembina adalah Letjen (Purn) Luhut Binzar Pandjaitan yang kini Menko Kemaritiman dan Investasi. Alit Putra sendiri adalah politisi berlatar belakang militer. Alumni Akmil Angkatan Darat Tahun 1972 ini pensiunan Brigjen TNI (Purn). Dalam karir politiknya di masa orde baru pria kelahiran 14 Agustus 1948 ini pernah menjabat Bupati Badung periode 1990 -1995 dan 1995-1999. Alit Putra kemudian sempat menjabat Wakil Gubernur Bali 1999-2003 sebelum akhirnya mendeklarasikan Partai Demokrat di Bali bersama Dewa Made Bagus Badra (Ketua DPD Demokrat Bali periode 2003-2006).
Alit Putra memimpin DPD Demokrat Bali periode 2006-2011. Alit Putra menjadi Wakil Ketua DPRD Bali dari Dapil Denpasar periode 2009-2014 dan Wakil Ketua DPRD Bali dapil Badung 2014-2019. Namun pada Pileg 2019 Alit Putra gagal meraih kursi sebagai incumbent. Saat itu dia maju dari dapil Badung. Sejak saat itulah Alit Putra mengatakan jeda dari hiruk pikuk politik.
Namun, Senin kemarin saat dikonfirmasi NusaBali, Alit Putra terang-terangan mengatakan berlabuh di Ormas PBL dengan alasan ingin mendukung visi misi Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin yang salah satunya menegakkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Atau kata kasarnya mendukung pemerintah. Alit Putra pun mengaku belum ada memberitahukan dirinya pegang ormas PBL kepada pendiri Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengajaknya ke Demokrat.
"Saya tidak izin ke Pak SBY. Nanti saya akan ngomong dengan Ketua DPD Demokrat Bali. Jadi karena Pak Jokowi itu komitmen untuk Pancasila dan persatuan bangsa maka saya bersedia bergabung memimpin Ormas PBL. Saya segera letakkan jabatan Majelis Partai Demokrat," ujar Alit Putra.
Alit Putra pun mengaku tidak ada target menjadi pejabat politik dengan masuk ormas pendukung pemerintah Jokowi. Karena dirinya sudah lingsir (tua). "Sudah lingsir, sekarang kerjanya kerja sosial. Istirahat dari politik dulu. Hari ini saya ada kegiatan menyerahkan bantuan Covid-19 bersama pengurus PBL Bali. Ini aksi kita perdana. Nanti akan terus berlanjut," ujar suami dari Titing Suharti ini.
Apakah akan bertahan memimpin Ormas PBL kalau nanti berubah jadi partai politik? "Kalau saya melihat kayaknya akan tetap jadi ormas. Maka saya akan tetap memimpin PBL Bali. Kita lihat saja nanti. Saya baru ditunjuk sepekan lalu," tegas
Ketua Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali ini. Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, dikonfirmasi soal kemungkinan Alit Putra keluar dari Demokrat dibantahnya. "Siapa bilang? Sampai sekarang Pak Alit Putra masih sebagai Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat Bali. Beliau masih sebagai kader Demokrat," ujar Mudarta.
Soal Alit Putra akan memimpin Ormas PBL menurut Mudarta justru akan memperkuat Demokrat. Karena Alit Putra tanpa baju partai bisa merangkul banyak orang untuk diajak masuk Demokrat. "Tanpa baju partai makin bagus, karena bisa masuk ke manapun," ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali periode 2006-2011 ini. *nat
Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (4/5) Alit Putra ditunjuk langsung Ketua Umum PBL, Fachrul Razi, pada pekan lalu untuk memimpin Ormas PBL di Bali dan diperintahkan menyempurnakan Kepengurusan Provinsi Bali, membentuk DPD Kabupaten dan Kota secepat mungkin. Ormas PBL yang dipimpin Alit Putra di Bali ini dihuni para pensiunan jenderal. Terbukti yang menjabat Sekretaris Ormas PBL Propinsi Bali adalah Brigjen (Purn) I Made Sumantra, mantan Kasdam IX/Udayana.
Sementara di kepengurusan pusat Ormas PBL yang menjadi Ketua Dewan Pembina adalah Letjen (Purn) Luhut Binzar Pandjaitan yang kini Menko Kemaritiman dan Investasi. Alit Putra sendiri adalah politisi berlatar belakang militer. Alumni Akmil Angkatan Darat Tahun 1972 ini pensiunan Brigjen TNI (Purn). Dalam karir politiknya di masa orde baru pria kelahiran 14 Agustus 1948 ini pernah menjabat Bupati Badung periode 1990 -1995 dan 1995-1999. Alit Putra kemudian sempat menjabat Wakil Gubernur Bali 1999-2003 sebelum akhirnya mendeklarasikan Partai Demokrat di Bali bersama Dewa Made Bagus Badra (Ketua DPD Demokrat Bali periode 2003-2006).
Alit Putra memimpin DPD Demokrat Bali periode 2006-2011. Alit Putra menjadi Wakil Ketua DPRD Bali dari Dapil Denpasar periode 2009-2014 dan Wakil Ketua DPRD Bali dapil Badung 2014-2019. Namun pada Pileg 2019 Alit Putra gagal meraih kursi sebagai incumbent. Saat itu dia maju dari dapil Badung. Sejak saat itulah Alit Putra mengatakan jeda dari hiruk pikuk politik.
Namun, Senin kemarin saat dikonfirmasi NusaBali, Alit Putra terang-terangan mengatakan berlabuh di Ormas PBL dengan alasan ingin mendukung visi misi Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin yang salah satunya menegakkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Atau kata kasarnya mendukung pemerintah. Alit Putra pun mengaku belum ada memberitahukan dirinya pegang ormas PBL kepada pendiri Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengajaknya ke Demokrat.
"Saya tidak izin ke Pak SBY. Nanti saya akan ngomong dengan Ketua DPD Demokrat Bali. Jadi karena Pak Jokowi itu komitmen untuk Pancasila dan persatuan bangsa maka saya bersedia bergabung memimpin Ormas PBL. Saya segera letakkan jabatan Majelis Partai Demokrat," ujar Alit Putra.
Alit Putra pun mengaku tidak ada target menjadi pejabat politik dengan masuk ormas pendukung pemerintah Jokowi. Karena dirinya sudah lingsir (tua). "Sudah lingsir, sekarang kerjanya kerja sosial. Istirahat dari politik dulu. Hari ini saya ada kegiatan menyerahkan bantuan Covid-19 bersama pengurus PBL Bali. Ini aksi kita perdana. Nanti akan terus berlanjut," ujar suami dari Titing Suharti ini.
Apakah akan bertahan memimpin Ormas PBL kalau nanti berubah jadi partai politik? "Kalau saya melihat kayaknya akan tetap jadi ormas. Maka saya akan tetap memimpin PBL Bali. Kita lihat saja nanti. Saya baru ditunjuk sepekan lalu," tegas
Ketua Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali ini. Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, dikonfirmasi soal kemungkinan Alit Putra keluar dari Demokrat dibantahnya. "Siapa bilang? Sampai sekarang Pak Alit Putra masih sebagai Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat Bali. Beliau masih sebagai kader Demokrat," ujar Mudarta.
Soal Alit Putra akan memimpin Ormas PBL menurut Mudarta justru akan memperkuat Demokrat. Karena Alit Putra tanpa baju partai bisa merangkul banyak orang untuk diajak masuk Demokrat. "Tanpa baju partai makin bagus, karena bisa masuk ke manapun," ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali periode 2006-2011 ini. *nat
1
Komentar