Jalan di Nusamara Nyaris Putus
7 KK telah mengungsi ke banjar terdekat karena khawatir badan jalan terputus total.
NEGARA, NusaBali
Sekitar 30 kepala keluarga (KK) di Banjar Dajan Tukad, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana teramcam terisolasi. Mereka terancam tak bisa keluar kampung jika badan jalan jalan di Banjar Dinas Nusamara, Desa Yehembang Kangin, putus total. Saat ini, kondisi jalan yang rusak akibat diterjang banjir pada tahun 2014 itu nyaris putus.
Di utara jalan yang nyaris putus itu, selain dihuni puluhan KK Banjr Dajan Tukad juga ada perkebunan warga. Jalan rusak tidak kunjung diperbaiki ini turut menghambat perekonomian warga yang mengandalkan hasil kebun. Sebab kendaraan truk tidak bisa lewat. Pick up masih bisa lewat namun berisiko tinggi. Perbekel Desa Yehembang Kangin, I Gede Suardika, membenarkan kondisi jalan nyaris putus di Banjar Nusamara. Dikatakan, sejak rusak sekitar 2 tahun lalu, sudah sempat disurvei Balai Wilayah Sungai Bali Penida bersama Dinas Pekerjaan Umum Jembrana.
Perbekel Suardika menyebut survei berlangsung hingga 5 kali. Meski sudah sering disurvei perbaikan tak kunjung turun. Jalan itu nyaris putus akibat senderan sisi sungai kian terkikis. “Jalan itu memang jalan desa. Kami di desa bisa menganggarkannya. Masalahnya, senderan sungai yang ambrol merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai,” terang Suardika, Jumat (2/8). Diakui, krama Banjar Adat Dajan Tukad dibuat khawatir dengan kondisi jalan nyaris putus itu. Sebab jika benar-benar putus, maka mereka akan terisolir.
Ditambahkan, ada 7 KK Banjar Dajan Tukad terpaksa mengungsi ke banjar terdekat karena takut terjadi banjir susulan hingga membuat seluruh badan jalan terputus. “Jalan itu satu-satunya akses Banjar Dajan Tukad. Ada sekitar 30 KK tinggal di sana, ada juga yang bersiap-siap mau pindah,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas PU Jembrana, I Gusti Putu Mertadana saat dikonfirmasi mengaku sudah berungkali berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali Penida mengenai senderan sungai jebol hingga mengerus jalan di Nusamara. Penanganan masalah tersebut belum mendapat kepastian dari pihak balai. “Mungkin ada pertimbangan lain, seperti dana. Balai menangani masalah sungai sampai penanganan abrasi pantai di banyak daerah,” ujarnya. * ode
Sekitar 30 kepala keluarga (KK) di Banjar Dajan Tukad, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana teramcam terisolasi. Mereka terancam tak bisa keluar kampung jika badan jalan jalan di Banjar Dinas Nusamara, Desa Yehembang Kangin, putus total. Saat ini, kondisi jalan yang rusak akibat diterjang banjir pada tahun 2014 itu nyaris putus.
Di utara jalan yang nyaris putus itu, selain dihuni puluhan KK Banjr Dajan Tukad juga ada perkebunan warga. Jalan rusak tidak kunjung diperbaiki ini turut menghambat perekonomian warga yang mengandalkan hasil kebun. Sebab kendaraan truk tidak bisa lewat. Pick up masih bisa lewat namun berisiko tinggi. Perbekel Desa Yehembang Kangin, I Gede Suardika, membenarkan kondisi jalan nyaris putus di Banjar Nusamara. Dikatakan, sejak rusak sekitar 2 tahun lalu, sudah sempat disurvei Balai Wilayah Sungai Bali Penida bersama Dinas Pekerjaan Umum Jembrana.
Perbekel Suardika menyebut survei berlangsung hingga 5 kali. Meski sudah sering disurvei perbaikan tak kunjung turun. Jalan itu nyaris putus akibat senderan sisi sungai kian terkikis. “Jalan itu memang jalan desa. Kami di desa bisa menganggarkannya. Masalahnya, senderan sungai yang ambrol merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai,” terang Suardika, Jumat (2/8). Diakui, krama Banjar Adat Dajan Tukad dibuat khawatir dengan kondisi jalan nyaris putus itu. Sebab jika benar-benar putus, maka mereka akan terisolir.
Ditambahkan, ada 7 KK Banjar Dajan Tukad terpaksa mengungsi ke banjar terdekat karena takut terjadi banjir susulan hingga membuat seluruh badan jalan terputus. “Jalan itu satu-satunya akses Banjar Dajan Tukad. Ada sekitar 30 KK tinggal di sana, ada juga yang bersiap-siap mau pindah,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas PU Jembrana, I Gusti Putu Mertadana saat dikonfirmasi mengaku sudah berungkali berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali Penida mengenai senderan sungai jebol hingga mengerus jalan di Nusamara. Penanganan masalah tersebut belum mendapat kepastian dari pihak balai. “Mungkin ada pertimbangan lain, seperti dana. Balai menangani masalah sungai sampai penanganan abrasi pantai di banyak daerah,” ujarnya. * ode
1
Komentar