Isolasi Tiga Hari, Warga Luar Dilarang Masuk Nyuh Kuning, Ubud
GIANYAR, NusaBali
Banjar/Dusun Nyuh Kuning yang merupakan wewidangan Desa Adat Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar menjaga ketat wilayahnya agar terhindar dari sebaran virus Corona (Covid-19).
Banjar yang memiliki cukup banyak akomodasi wisata semisal home stay dan restoran ini, bahkan tegas memberlakukan isolasi wilayah. Warga luar dilarang masuk selama pelaksanaan isolasi wilayah yang dimulai, Selasa (5/5) hingga Kamis (7/5) besok.
Sementara warga lokal, termasuk turis yang masih menetap di wilayah Nyuh Kuning diimbau agar diam di rumah. Kalaupun harus keluar rumah, hanya bisa di sekitar wilayah Nyuh Kuning saja. Terkecuali pekerja wisata, dibijaksanai bisa keluar masuk dengan catatan para pekerja telah didata sebelum pelaksanaan isolasi wilayah.
Hal ini diungkapkan Kelian Dusun/Banjar Nyuh Kuning, I Wayan Eka Putra, ditemui saat menjaga wilayah, Selasa (5/5). Prajuru adat diback up oleh Pecalang berjaga di sejumlah pos penjagaan. "Kami pastikan warga di sini tidak ada yang terpapar covid-19. Isolasi wilayah dilakukan untuk pencegahan saja. Warga yang dari luar desa dilarang masuk ke Desa Adat Nyuh Kuning hingga dua hari ke depan," jelasnya.
Isolasi wilayah ini menjadi inisiatif mengingat belakangan banyak warga luar masuk ke desa tanpa bisa diketahui identitas maupun tujuannya. "Kami tidak mengetahui warga luar itu datangnya dari mana. Sehingga dengan isolasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan warga kami,” jelasnya.
Eka Putra menegaskan isolasi itu hanya pembatasan orang luar desa setempat masuk ke desanya. Namun untuk warganya sendiri tetap beraktivitas seperti biasa. Dikatakan tidak ada larangan untuk keluar rumah, hanya saja pihaknya mengimbau agar beraktivitas di dalam rumah selama isolasi.
“Masyarakat beraktivitas di dalam rumah, warung-warung tetap buka. Hanya pendatang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke sini. Ini akan berlangsung selama tiga hari, ini merupakan uji coba dulu, kalau bisa berjalan dengan baik lain hari akan dilakukan kembali,” jelasnya.
Terkait masih adanya wisatawan yang tinggal di dalam desa, Eka Putra menyampaikan sudah dilakukan pendekatan sebelumnya. Sehingga mereka warga asing sangat menerima dengan baik langkah isolasi wilayah tersebut. Untuk penjagaan di pintu masuk dijaga ketat oleh Pecalang dan beberapa pemuda untuk menanyakan setiap orang yang hendak masuk ke desa tersebut. Jika memang tidak warga setempat tidak diberikan masuk. Termasuk pengantar makanan maupun barang, harus melakukan transaksi di pintu masuk desa dengan disemprotkan cairan hand sanitiser terlebih dahulu. *nvi
Sementara warga lokal, termasuk turis yang masih menetap di wilayah Nyuh Kuning diimbau agar diam di rumah. Kalaupun harus keluar rumah, hanya bisa di sekitar wilayah Nyuh Kuning saja. Terkecuali pekerja wisata, dibijaksanai bisa keluar masuk dengan catatan para pekerja telah didata sebelum pelaksanaan isolasi wilayah.
Hal ini diungkapkan Kelian Dusun/Banjar Nyuh Kuning, I Wayan Eka Putra, ditemui saat menjaga wilayah, Selasa (5/5). Prajuru adat diback up oleh Pecalang berjaga di sejumlah pos penjagaan. "Kami pastikan warga di sini tidak ada yang terpapar covid-19. Isolasi wilayah dilakukan untuk pencegahan saja. Warga yang dari luar desa dilarang masuk ke Desa Adat Nyuh Kuning hingga dua hari ke depan," jelasnya.
Isolasi wilayah ini menjadi inisiatif mengingat belakangan banyak warga luar masuk ke desa tanpa bisa diketahui identitas maupun tujuannya. "Kami tidak mengetahui warga luar itu datangnya dari mana. Sehingga dengan isolasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan warga kami,” jelasnya.
Eka Putra menegaskan isolasi itu hanya pembatasan orang luar desa setempat masuk ke desanya. Namun untuk warganya sendiri tetap beraktivitas seperti biasa. Dikatakan tidak ada larangan untuk keluar rumah, hanya saja pihaknya mengimbau agar beraktivitas di dalam rumah selama isolasi.
“Masyarakat beraktivitas di dalam rumah, warung-warung tetap buka. Hanya pendatang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke sini. Ini akan berlangsung selama tiga hari, ini merupakan uji coba dulu, kalau bisa berjalan dengan baik lain hari akan dilakukan kembali,” jelasnya.
Terkait masih adanya wisatawan yang tinggal di dalam desa, Eka Putra menyampaikan sudah dilakukan pendekatan sebelumnya. Sehingga mereka warga asing sangat menerima dengan baik langkah isolasi wilayah tersebut. Untuk penjagaan di pintu masuk dijaga ketat oleh Pecalang dan beberapa pemuda untuk menanyakan setiap orang yang hendak masuk ke desa tersebut. Jika memang tidak warga setempat tidak diberikan masuk. Termasuk pengantar makanan maupun barang, harus melakukan transaksi di pintu masuk desa dengan disemprotkan cairan hand sanitiser terlebih dahulu. *nvi
Komentar