Warga Belanja Sembako dengan Sampah Plastik
Sekilo sampah dihargai Rp 500, bisa ditukarkan dengan paket sembako senilai Rp 50.000.
AMLAPURA, NusaBali
Yayasan Bali-Kumara (Bali-Ku) Amlapura buka ‘pasar’ barter. Sebanyak 1 kilogram sampah plastik bisa ditukarkan dengan paket sembako yang berisi 2 Kg beras, 4 bungkus mie instan, 4 butir telur, 500 mililiter minyak goreng, dan sebuah masker. Paket sembako itu jika dinominalkan seharga Rp 50.000. Tiap bulan, Yayasan Bali-Ku Amlapura menyiapkan 20 paket sembako. Jumlah paket sembako bisa bertambah tergantung donasi yang diterima.
Ketua Yayasan Bali-Ku Amlapura, Ni Made Laba Dwi Karini, mengatakan tujuan utamanya membantu masyarakat kurang mampu, terutama sopir angkutan umum, pedagang asongan, tukang suwun, pemulung, dan lainnya. Harapannya, selain mereka dapat bantuan, lingkungan juga bersih. Agar bisa dapatkan bantuan, wajib mengumpulkan sampah plastik minimal 1 kilogram. Sebanyak 1 kilogram sampah dinilai Rp 500, sedangkan paket sembako seharga Rp 50.000. “Satu paket sembako berisi beras, mie instan, telur, minyak goring, dan masker,” ungkap Laba Dwi Karini, Jumat (8/5).
Laba Dwi Karini didampingi Sekretaris I Wayan Suartawa dan Operator I Gede Putra mengatakan, tiap bulan menyediakan 20 paket sembako, sementara baru laku satu paket, dibeli oleh pemulung atas nama I Nyoman Ririg dari Lingkungan Karanglangko, Kelurahan Karangasem. I Nyoman Ririg dapat satu besek sembako yang diserahkan oleh operator I Gede Putra. “Belum banyak yang tahu program ini,” ungkapnya. Sampah plastik yang dikumpulkan bisa berupa botol plastik, kresek, termasuk sampah kertas.
Diakui, sejak berdirinya Yayasan Bali-Ku, telah bergerak di bank sampah. Sejak pandemi Covid-19, tidak ada pengepul yang mengambil sampah, di samping harganya murah, maka programnya dialihkan untuk membantu masyarakat dengan cara mengumpulkan sampah plastik. Setiap sebulan sekali, Yayasan Bali-Ku mengangkut sampah plastik di Bank Sampah BTN Taman Asri Jalan Sudirman Amlapura, namun sekarang berkurang karena tidak ada lagi pengepul memungut sampah plastik berupa botol plastik.
Sekretaris BSTN (Bank Sampah Taman Asri) Jalan Sudirman Amlapura, Ni Komang Juliani, mengaku telah mengumpulkan beberapa karung botol plastik. Hanya saja kurang tertarik menukar dengan sembako. “Saya memberikan kesempatan tukar sampah plastik dengan sembako kepada warga kurang mampu,” jelas Ni Komang Juliani. Dia berharap agar lebih banyak lagi warga berminat belanja menggunakan sampah plastik, sehingga sampah plastik berkurang. Dengan demikian, warga jadi berlomba-lomba mengumpulkan sampah plastik sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan. *k16
Ketua Yayasan Bali-Ku Amlapura, Ni Made Laba Dwi Karini, mengatakan tujuan utamanya membantu masyarakat kurang mampu, terutama sopir angkutan umum, pedagang asongan, tukang suwun, pemulung, dan lainnya. Harapannya, selain mereka dapat bantuan, lingkungan juga bersih. Agar bisa dapatkan bantuan, wajib mengumpulkan sampah plastik minimal 1 kilogram. Sebanyak 1 kilogram sampah dinilai Rp 500, sedangkan paket sembako seharga Rp 50.000. “Satu paket sembako berisi beras, mie instan, telur, minyak goring, dan masker,” ungkap Laba Dwi Karini, Jumat (8/5).
Laba Dwi Karini didampingi Sekretaris I Wayan Suartawa dan Operator I Gede Putra mengatakan, tiap bulan menyediakan 20 paket sembako, sementara baru laku satu paket, dibeli oleh pemulung atas nama I Nyoman Ririg dari Lingkungan Karanglangko, Kelurahan Karangasem. I Nyoman Ririg dapat satu besek sembako yang diserahkan oleh operator I Gede Putra. “Belum banyak yang tahu program ini,” ungkapnya. Sampah plastik yang dikumpulkan bisa berupa botol plastik, kresek, termasuk sampah kertas.
Diakui, sejak berdirinya Yayasan Bali-Ku, telah bergerak di bank sampah. Sejak pandemi Covid-19, tidak ada pengepul yang mengambil sampah, di samping harganya murah, maka programnya dialihkan untuk membantu masyarakat dengan cara mengumpulkan sampah plastik. Setiap sebulan sekali, Yayasan Bali-Ku mengangkut sampah plastik di Bank Sampah BTN Taman Asri Jalan Sudirman Amlapura, namun sekarang berkurang karena tidak ada lagi pengepul memungut sampah plastik berupa botol plastik.
Sekretaris BSTN (Bank Sampah Taman Asri) Jalan Sudirman Amlapura, Ni Komang Juliani, mengaku telah mengumpulkan beberapa karung botol plastik. Hanya saja kurang tertarik menukar dengan sembako. “Saya memberikan kesempatan tukar sampah plastik dengan sembako kepada warga kurang mampu,” jelas Ni Komang Juliani. Dia berharap agar lebih banyak lagi warga berminat belanja menggunakan sampah plastik, sehingga sampah plastik berkurang. Dengan demikian, warga jadi berlomba-lomba mengumpulkan sampah plastik sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan. *k16
1
Komentar